Tembok pembatas antara Gaza dan Israel yang terbuat dari besi itu sekarang jadi perbincangan hangat banyak orang karena pasukan bersenjata Palestina Hamas berhasil menerobos tembok pembatas tersebut. Hal ini mengejutkan, mengingat tembok besi tersebut telah dilengkapi teknologi canggih untuk mencegah masuknya pasukan bersenjata Palestina.
Benny Gantz, Mentri Pertahanan Israel menyebutkan, tembok pembatas ini termasuk dalam proyek teknologi kelas satu yang mencoba mengembangkan dan menempatkan tembok besi yang dapat mencegah masuknya pasukan Hamas. Proyek ini telah direncanakan sejak tahun 2016 sebagai upaya Israel menghadapi terowongan yang digunakan pasukan Hamas dalam Perang Gaza tahun 2014.
Perlu diketahui, Hamas merupakan gerakan nasionalisme Palestina yang menentang pendudukan zionis. Gerakan ini bertujuan mempertahankan dan mengambil alih wilayah Palestina dari kekuasaan Israel. Salah satu gerakan perlawanan Hamas yang sedang hangat dibicarakan yaitu keberhasilannya membobol tembok pembatas berteknologi tinggi. Pembobolan ini dilakukan Hamas karena dipicu oleh serangan kekerasan Israel berupa ekspansi dan pembangunan pemukiman di wilayah yang didiami warga Palestina.
Pada bulan Desember 2021, Israel mengumumkan bahwa pembangunan tembok pembatas yang membentang di sepanjang jalur Gaza telah selesai. Tembok ini dibangun sebagai pembatas antara Hamas dan Penduduk Israel Selatan. Dilansir dari The Time of Israel, tembok itu juga dibangun membentang ke laut untuk memastikan kelompok bersenjata di Jalur Gaza tidak menggali terowongan bawah air, seperti yang dilakukan sebelumnya. Tembok tersebut terbuat dari dinding  beton yang dilengkapi dengan sensor bawah tanah untuk mendeteksi terowongan bawah tanah, pagar baja setinggi 6 meter, jaringan radar dan sensor pengawasan, serta senjata yang  dikendalikan jarak jauh.
Dikutip dari Kementrian Pertahanan yang mengawasi perbatasan, Eran Ofer menyebutkan proyek tersebut melibatkan sekitar 1.200 pekerja, membutuhkan 140.000 ton besi dan baja, 330.000 truk pasir dan batu, serta 2.000.000 m beton dan besi. Gantz mengatakan, pembangunan proyek tersebut menelan biaya sebesar 3,5 M Shekel atau setara dengan $ 1,1 M, dengan waktu pengerjaan kurang lebih tiga setengah tahun.
Semua usaha pendirian tembok pembatas berteknologi tinggi ini seakan sia-sia karena pada hari Sabtu, Pasukan Hamas berhasil menerobos dan melewati tembok pembatas tersebut, setelah mencoba membuka beberapa celah. Sebagian dari mereka berjalan kaki, sebagiannya bersepeda motor, dan sebagian lagi mengendarai SUV.
Menurut tantara Israel, pagar tersebut dibobol disebanyak 29 titik. Sebuah video dari media dan beberapa saksi mata Israel menunjukan adanya buldoser yang mencoba menerobos, disusul puluhan warga Palestina yang berkumpul disekitar pembatas. Selanjutnya warga Palestina bersenjata masuk ke kota-kota terdekat seperti Sderot dan lainnya dan mulai menembaki beberapa penduduk setempat. Kejadian ini menyebabkan tewasnya 900 ribu warga israel, 2.600 lainnya terluka, dan 100 orang lainnya diculik.
Israel pun tidak diam saja, mereka meluncurkan aksi serangan balik di Jalur Gaza, menurut Kementrian Kesehatan Jalur Gaza serangan balik Israel tersebut menewaskan lebih dari 700 orang dan 4.000 orang lainnya terluka.
Berita ini bersumber dari harian berbahasa Arab "Al-Ayyam" pada Rabu, 11 Oktober 2023 pukul 01.08 WIB. Link sumber berita: https://www.alayyam.info/news/9KOG0TGE-QQJYBN-DFCD.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H