Tiwingan Lama - Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat telah melaksanakan kegiatan PBL (Pengalaman Belajar Lapangan) 2 di Desa Tiwingan Lama.Â
Pada kegiatan ini, para mahasiswa bekerjasama dengan pihak Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Provinsi Kalimantan Selatan dalam mengadakan program Balai Edukasi ASI Eksklusif untuk masyarakat Desa Tiwingan Lama RT 01 dan 04. Program Balai Edukasi ini berisikan penyuluhan, demonstrasi, dan konsultasi terkait pemberian ASI khususnya terkait ASI Eksklusif oleh tenaga kesehatan.
Kegiatan ini dilakukan untuk menambah pengetahuan ibu mengenai pentingnya pemberian ASI Eksklusif pada anak, serta menjadi wadah untuk berkonsultasi terkait hambatan dalam menyusui. Pada program ini, mahasiswa juga mengharapkan dapat menciptakan lingkungan yang mendukung bagi para Ibu menyusui.Â
Hal ini dilakukan berdasarkan dari hasil diagnosa komunitas yang didapatkan saat kegiatan PBL 1 oleh para mahasiswa dimana hasil data menunjukkan rendahnya kepatuhan pemberian ASI Eksklusif sebanyak 69,2% di Desa Tiwingan Lama RT 01 dan 04.Â
Faktor yang menjadi latar belakang kejadian tersebut adalah karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman Ibu terkait ASI Eksklusif. Faktor tersebut didapatkan dari hasil indepth interview dengan aparat desa, tenaga kesehatan, kader kesehatan dan perwakilan warga setempat. Masyarakat desa setuju bahwa kurangnya kepatuhan pemberian ASI Eksklusif disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan perlu untuk diberikan intervensi pengetahuan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
"Kegiatan ini penting bagi masyarakat. Sebenarnya ajakan memberikan ASI sudah ada dari bidan dan kader posyandu, karena selama kehamilan sudah di kasih tau di buku KIA, tapi tetap aja beberapa masyarakat masih ada yang kurang paham sama pemberian ASI, jadinya ya, masih perlu untuk dilakukan penyuluhan," ucap bu Rusdiana (22/07/2023).
Partisipasi ibu-ibu dalam kegiatan Balai Edukasi ASI Eksklusif ini sangatlah banyak dikarenakan kegiatan ini bertepatan dengan pelaksanaan posyandu. Pada saat pemaparan materi oleh pihak Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) beberapa ibu aktif bertanya sekaligus berkonsultasi mengenai pertumbuhan dan perkembangan anaknya.
Harapannya kegiatan ini dapat menambah wawasan dan pemahaman ibu mengenai ASI Eksklusif pada bayi selama 6 bulan pertama kehidupannya serta dapat memahami terkait urgensi ASI Eksklusif. Diharapkan juga keterampilan ibu dapat meningkat untuk memahami teknik pemberian ASI yang benar seperti posisi menyusui yang tepat dan cara melancarkan produksi ASI. Selain itu pemberian ASI juga dapat mempercepat pemulihan pasca melahirkan serta mengurangi risiko kanker payudara.