Bapak ibu guru semua, persiapan apa yang sudah kita lakukan untuk menyambut tahun ajaran baru ini. Dimana di tahun ajaran ini sangatlah berbeda dan spesial dibandingkan dengan tahun ajaran sebelumnya. Situasi yang tidak terduga muncul di tengah asyiknya kegiatan kita bersama anak didik. Pandemi Corona membuyarkan segala rencana yang telah ada.Â
Siswa harus belajar dari rumah, guru mengajar dari rumah, semua aktivitas KBM pun dilakukan dari rumah. Di awal pandemi, mungkin kita sebagai guru masih menggunakan apa yang ada untuk melakukan proses pengajaran dari rumah. Â
Perubahan pola pembelajaran yang serba mendadak, menjadikan segala perencanaan dilakukan apa adanya dan sebisanya. Akhirnya, KBM di awal pandemi terasa tidak maksimal baik pelaksanaan dan pencapaian kompetensi pembelajaran.
Hari ini, Bu Farrah Dina, founder tangga edu akan menyampaikan model pembelajaran yang efektif selama pandemi pada seri webinar bersama tangga edu.Â
Pembelajaran ini dapat digunakan oleh para guru untuk melakukan KBM semasa pembelajaran dari rumah. Melalui pembelajaran ini, belajar serasa seperti bermain, dan bermain dapat dilakukan seraya belajar.Â
Pembelajaran dari rumah akan menjadi lebih asyik dan menyenangkan dengan model pembelajaran ini. Apa sih model pembelajaran yang ditawarkan oleh seorang Farrah Dina? Sebelum membahas lebih jauh tentang model pembelajaran yang efektif ketika BDR dilakukan, kita harus mengetahui beberapa aspek penting belajar dari rumah.
Situasi rumah yang berbeda
Jika siswa belajar di sekolah, tidak akan ada benda, kondisi atau siapapun yang dapat mengganggu proses belajar siswa. Tidak ada TV, HP, komputer, radio, atau benda lain di rumah yang kita temukan di sekolah. Begitupun juga kondisinya. Kondisi sekolah memang diciptakan untuk membuat siswa fokus hanya untuk belajar.Â
Kondisi di rumah sangatlah berbeda. Terkadang situasi rumah tidak sekondusif seperti apa yang kita bayangkan. Suara anak-anak kecil yang sedang bermain, suara kendaraan yang sering lalu lalang, suara peralatan masak ibu ketika sedang memasak, dan kebisingan lainnya sangat lah menggangu ketika siswa sedang BDR. Apalagi jika kondisi rumah terlihat seperti kapal pecah karena ulah si adik kecil, tentu fokus belajar juga akan hilang.
Pengawasan tidak dapat langsung dan intensif
Kondisi BDR mengharapkan kehadiran seorang pendamping di rumah. Tentunya ini adalah tugas para orang tua. Namun, jika orang tua harus berangkat bekerja sementara si anak tetap melaksanakan BDR, maka kondisi ini akan menghambat pelaksanaan BDR. Orang tua yang bekerja tidak dapat melakukan pengawasan langsung terhadap anak. Apakah anak mengikuti BDR dengan baik ataukah hanya bersantai selama di rumah. Aktivitas anak tidak dapat dikontrol secara langsung ketika orang tua sedang bekerja.