Pandemi yang terjadi selama hampir 3 bulan ini telah merubah hampir semua aspek kehidupan masyarakat. Tak terkecuali dunia pendidikan. Semua kebijakan yang dikeluarkan menjadikan pembelajaran jarak jauh sebagai pilihan. Tidak hanya guru, siswapun mulai beradaptasi dengan model pembelajaran baru ini. Gawai yang dulunya hanya sebagai alat komunikasi, kini mulai beralih fungsi.
Pandemi yang terjadi memang membuat banyak orang belajar. Belajar bagaimana cara untuk berkreasi, berinovasi, dan bertahan di tengah adanya pandemi. Seperti pernyataan resmi Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jumat 15 Mei 2020, bahwa kehidupan pasti akan berubah untuk mengatasi resiko wabah ini, itu keniscayaan.Â
Itulah yang oleh banyak orang disebut sebagai new normal atau tatanan kehidupan baru. Dan itupun sekarang berlaku bagi dunia pendidikan. Pembelajaran yang dulunya hanya terpusat pada pembelajaran konvensional, lambat laun beralih pada pembelajaran berbasis IT. Tidak hanya kegiatan pembelajaran, kegiatan lain penunjang pendidikan pun seakan tidak dapat berjalan tanpa IT sebagai penunjang. Adanya pandemi telah menghadirkan tatanan baru tersendiri bagi dunia pendidikan.
Pembelajaran berbasis online
Kemajuan teknologi memberikan jawaban untuk sebuah model pembelajaran baru. Sebuah model pembelajaran yang menerapkan protokoler kesehatan, namun tidak mengubah esensi dari tujuan  pembelajaran itu sendiri. Pembelajaran jarak jauh berbasis  onlinepun mulai diterapkan di semua jenjang pendidikan. Mulai dari dibentuknya kelas-kelas online, disiapkannya aplikasi yang mendukung kegiatan pembelajaran online serta guru dan siswa yang mulai untuk melakukan metode pembelajaran baru ini.
Pembelajaran berbasis online telah memberikan warna baru di dunia pendidikan. Siswa yang dahulu hanya dapat belajar di sekolah, menjadi tahu bahwa belajar dapat dilakukan dimana saja, bahkan di rumah pun bisa. Kebiasaan belajar yang dahulu masih terbatas waktu hanya ketika jam pelajaran sekolah, kini dapat dilakukan kapan saja siswa inginkan. Kecanggihan teknologi telah meruntuhkan dinding ruang dan waktu yang dirasa membatasi proses belajar siswa.
Pembelajaran berbasis online merupakan sebuah inovasi yang lahir dari kemajuan teknologi dan dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. Tidak hanya dalam penyampaian materi pembelajaran tetapi juga perubahan dalam kemampuan berbagai kompetensi siswa. Melalui pembelajaran ini, siswa tidak hanya akan mendengarkan uraian materi dari guru saja tetapi juga siswa dituntut untuk aktif mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memberikan komentar atau sanggahan terhadap uraian materi ajar yang disampaikan (Yustanti, 2019).
Banyak aplikasi yang dapat digunakan untuk pembelajaran berbasis online. Mulai dari aplikasi yang memfasilitasi guru dan siswa untuk bertatap muka secara virtual seperti video conference, hingga yang memberikan tempat untuk melaksanakan diskusi online seperti grup chat, google classroom, edmodo dan yang lainnya. Jika dikemas dengan baik, pembelajaran online akan membuat siswa untuk turut aktif dalam mengajukan pertanyaan ataupun menyampaikan pendapatnya dalam diskusi online.
Pada pembelajaran yang bersifat konvensional, pembelajaran dibatasi oleh adanya jam pelajaran. Sehingga tidak semua siswa akan mendapat kesempatan untuk aktif berdiskusi terhadap materi ajar yang diberikan. Biasanya kesempatan yang terbatas ini juga cenderung didominasi oleh beberapa siswa yang cepat tanggap dan berani.Â
Keadaan yang demikian ini tidak akan terjadi pada pembelajaran online. Setiap siswa mempunyai kesempatan dan peluang yang sama untuk aktif dalam proses pembelajaran. Bahkan siswa yang kurang berani pun dapat mengajukan pertanyaan maupun menyampaikan pendapat tanpa merasa diawasi atau mendapat tekanan dari beberapa teman lain yang lebih pandai darinya (Loftus, 2001). Dengan demikian, pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi ini tetap berlangsung secara dua arah.
Sumber Belajar Online