Mohon tunggu...
Nora Harsono
Nora Harsono Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Seseorang yang hobi membaca, menonton, dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN NR 8 UNTAG Surabaya Kembangkan Anti Nyamuk Dari Sereh: Solusi Ramah Lingkungan Pemberantasan Jentik Nyamuk di Desa Kedungpeluk, Sidoarjo

11 Juni 2024   10:57 Diperbarui: 16 Juni 2024   20:10 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Kedungpeluk, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo (01/06/2024) – Dalam rangka pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa KKN NR (Non Reguler) 8 Sub Kelompok 5 Untag Surabaya 2024 mencoba membuat  anti nyamuk (repellent) yang terbuat dari sereh. Kegiatan ini merupakan program kerja kelompok kecil Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang bertujuan untuk memberikan solusi terhadap masalah kesehatan lingkungan, khususnya dalam pemberantasan  nyamuk pembawa penyakit demam berdarah.

Program KKN ini dilaksanakan di Desa Kedungpeluk, Kabupaten Sidoarjo. Daerah ini sedang mengalami peningkatan kasus demam berdarah. Oleh karena itu, tim mahasiswa ini memutuskan untuk mengembangkan produk anti nyamuk berbahan alami yang aman bagi lingkungan dan efektif dalam membunuh nyamuk. Repellent sendiri, merupakan zat yang digunakan untuk menghindarkan manusia dari gigitan nyamuk. Penggunaan obat anti nyamuk konvensional menggunakan bahan kimia sintetis yang dapat berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia. Namun, dengan berkembangnya teknologi dan penelitian saat ini, kini hadir produk anti nyamuk yang dibuat dari bahan-bahan organik.

Proses pembuatan produk anti nyamuk dari bahan organik ini melibatkan ekstraksi senyawa aktif dari tumbuhan tertentu yang memiliki sifat anti nyamuk alami. Salah satu tumbuhan yang dikenal efektif sebagai pengusir nyamuk adalah sereh. Ekstrak dari tumbuhan ini kemudian diolah menjadi bentuk cair atau serbuk yang dapat dengan mudah diaplikasikan ke tempat-tempat perindukan nyamuk, seperti genangan air dan wadah air yang tidak terpakai.

Manfaat utama dari repellent berbahan organik adalah keamanannya bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Karena berasal dari bahan alami, risiko pencemaran air dan tanah dapat diminimalisir. Selain itu, repellent organik juga tidak menimbulkan kekebalan pada nyamuk, yang sering terjadi pada penggunaan bahan kimia sintetis. Dengan demikian, repellent organik dapat menjadi solusi jangka panjang yang lebih efektif dalam pengendalian populasi nyamuk.

Setelah berhasil membuat repellent dari sereh, para mahasiswa mulai menerapkan inovasi ini di Desa Kedungpeluk. Tim mahasiswa ini mengadakan penyuluhan dan pelatihan kepada masyarakat desa tentang cara penggunaan produk anti nyamuk dari sereh dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk demam berdarah. Dalam kegiatan ini, para mahasiswa juga membagikan repellent sereh secara gratis kepada warga desa.

Repellent dari sereh yang dibuatkan oleh mahasiswa KKN UNTAG Surabaya ini menunjukkan potensi dalam pemberantasan nyamuk secara efektif dan ramah lingkungan. Melalui kolaborasi antara ini, diharapkan produk alami ini dapat diterapkan lebih luas dan berkelanjutan, sehingga dapat membantu mengurangi kasus penyakit demam berdarah di Desa Kedungpeluk. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun