Mohon tunggu...
Ara
Ara Mohon Tunggu... Buruh - Pengembara

Belajar menulis :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Janji Surga

13 Februari 2022   20:10 Diperbarui: 13 Februari 2022   20:14 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Manusia adalah makhluk yang paling sempurna penciptaannya. Tidak ada pembanding dengan mahkluk lain yang dapat mengungguli kesempurnaannya. Tetapi terkadang manusia memungkiri bahwa dirinya masih banyak kekurangan. 

Padahal Allah telah menciptakannya dengan keistimewaan yang tidak diberikan kepada makhluk lainnya, termasuk malaikat. Yah, keistimewaan tersebut adalah sebuah akal yang digunakan sebagai bekal hidup di dunia. 

Oleh karena itu, Allah memberi amanat kepada manusia untuk menjadi khalifah (pemimpin) di bumi. Tugasnya hanya untuk mengelolah bumi dengan sebaik-baiknya, salah satunya yaitu berbuat amar ma'ruf nahi munkar. 

Sebagai khalifah manusia diberi tanggung jawab untuk menggelolah bumi Allah dengan menggunakan akalnya. Akal sebagai alat untuk merealisasikan tugas dari Allah agar digunakan dalam kebaikan.

Canggihnya teknologi merupakan atas dasar akal manusia yang telah digunakan dengan baik untuk memeroleh dan menggali ilmu Allah. Untuk menggetahui keagungan Allah salah satunya adalah dengan menggunakan akal dengan sebaik dan semaksimal mungkin. Tetapi manusia yang semakin pintar terkadang malah lupa akan tugas utama yang diamanatkan Allah, yaitu sebagai khalifah.

Kerusakan yang terjadi di muka bumi semakin hari semakin banyak dilakukan oleh manusia hanya untuk pemenuhan nafsu semata. Padahal jika manusia ketahui bahwasanya dunia hanyalah sebuah tempat persinggahan saja. 

Meskipun Allah telah menciptakan dunia untuk manusia, tetapi manusia juga harus menggelolahnya dengan baik. Kenapa demikian? Karena jika manusia dapat melakukan tugas utama sebagai khalifah dengan baik, secara otomatis manusia ridho dengan keputusan Allah, dan ridho Allah lebih penting dari segala hal di dunia.

Selain kerusakan yang nyata dipertononkan, manusia juga berbuat kebaikan, namun hanya sekadar kebanggaan saja. Manusia merasa bahwa kebaikan yang dilakukan adalah berkat dirinya. Meyakini bahwa dengan kebaikan tersebut maka akan membawanya masuk ke dalam surga. 

Sedangkan, jika keburukan yang dilakukan oleh manusia lainnya akan membawa kepada neraka. Padahal tidak demikian. Surga dan neraka adalah milik Allah, jadi semua ketentuan ada pada Allah dan manusia tidak dapat menentukan kehidupannya sendiri. 

Meskipun Allah telah menyeruh agar manusia berbuat kebaikan dan menjanjikan surga-Nya, namun manusia harus melakukannya dengan ikhlas semata hanya karena Allah, bukan yang lainnya.

Seperti Nasihat Syekh Athaillah, "Jangan mengandalkan amal". Melalui kutipan tersebut maka dapat diketahui bahwa amal (perbuatan) bagi Syekh Athaillah tidak memengaruhi kehendak Allah. Jika Allah berkehendak maka akan terjadi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun