Mohon tunggu...
Ara
Ara Mohon Tunggu... Buruh - Pengembara

Belajar menulis :)

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Antara Ego dan Ambisi Eks Koruptor

20 September 2018   23:01 Diperbarui: 20 September 2018   23:04 605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada akhir-akhir ini terdengar berita, bahwa Mahkamah Agung telah mengabulkan Uji Materi, Eks (mantan) koruptor yang boleh menjadi Caleg. Hal ini sangat ramai diperbincangkan di media massa. 

Pernah suatu ketika, salah satu eks koruptor diundang di stasiun televisi guna dimintai alasan atas dirinya yang maju menjadi Caleg. Eks napi koruptor itu mengatakan, bahwa ia berhak mendapatkan keadilan untuk tetap dipilih sebagai wakil rakyat (Caleg). 

Dalam hal ini ia menganalogikan keadaannya sama dengan kasus khalifah Umar bin Khattab. Yangmana setelah masuk Islam, Umar mempu menjadi pemimpin yang baik. Padahal masa lalu beliau banyak melakukan kesalahan. Namun, kesalahannya tidak membuat masyarakat dan dirinya lemah ataupun pesimis untuk bangkit hadir menjadi wakil rakyat.

Peristiwa itulah yang menjadi salah satu alasan seorang napi koruptor untuk maju kembali di tengah-tengah masyarakat. Akan tetapi, apakah alasan itu logis untuk diterima masyarakat Indonesia?

Bagi saya sendiri itu tidak logis. Meskipun melakukan kesalahan adalah sifat manusiawi, tetapi tidak dengan koruptor. Korupsi tidak dilakukan karena pengaruh atau bukan termasuk budaya bangsa Indonesia. Jadi, tidak bisa dalam hal ini dianalogikakan dengan kasus Umar bin Khattab.

Umar tidak melakukan korupsi yang merugikan orang lain. Beliau melakukan kesalahan karena pada waktu itu adalah masa jahiliyah. Masyarakat sekitarnya belum mengetahui tentang kebenaran. 

Lalu, apakah di zaman secanggih ini masih tidak tahu akan kebenaran? Tidak tahu atau memang tidak mau tahu bahwa perbuatan yang merugikan orang lain itu merupakan perbuatan yang tidak dibenarkan?. Cukup bagi diri sendiri untuk merenungkan peristiwa itu.

Mantan napi koruptor juga tidak mustahil jika berubah menjadi lebih baik, karena sudah mendapatkan pelajaran dari akibat perbuatannya. Tapi, untuk menjadi wakil rakyat lagi apakah masih punya confident?

Ayolah jika ingin berubah, rubahlah diri dan lingkungan sekitarmu dahulu. Buktikan dengan prestasi-prestasimu untuk meyakinkan rakyat bahwa mantan napi koruptor punya integritas untuk maju kembali menjadi wakil rakyat (Caleg) lagi. Jangan karena egomu demi kekuasaan, lalu kamu palingkan wajahmu terhadap masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun