Mohon tunggu...
Nor Qomariyah
Nor Qomariyah Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar stakeholder engagement, safeguard dan pegiat CSR

Senang melakukan kegiatan positif

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Sustainable Product: Membeli Produk, Trend, atau Nilai?

16 Januari 2024   13:58 Diperbarui: 17 Januari 2024   00:40 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama, dengan cara merubah pola hidup terkait dengan penggunaan energi.

Kedua, penting menerapkan teknologi energi bersih (Clean Energy Technologies) dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satu teknologi bersih yang dikembangkan adalah teknologi Carbon Capture and Storage (CCS). 

Teknologi ini menerapkan rangkaian proses mulai dari pemisahan dan penangkapan CO2 hingga menyimpannya ke dalam tempat penampungan (formasi geologi) untuk jangka waktu yang sangat lama. Sehingga ini penting untuk mendorong acceptable dari konsumen dengan pnerapan nyata pada clean techonology.

Kembali pada green product, kita tentu tidak sebatas membeli produknya saja melainkan 'nilai' atau 'value' pada produk yang kemudian ini menjadi lebih mahal dengan berbagai proses seperti pembuatan maupun sertifikasi dari lembaga independen yang concern dalam isu keberlanjutan, contohnya Energy Star dan The Forest Stewardship Council. 

Green product juga dipastikan terbuat dari bahan daur ulang yang bisa 're-use', biodegradable, bebas racun dan bahan berbahaya, dan tentunya ramah lingkungan. Dalam mengkomunikasikannya dibutuhkan pplastic re-use ula 'green marketing' agar tepat sasaran oleh customer. Selain tumbler dengan berbagai merk dan kebutuhan, adalah electric vehicle, sustainable fashion, pastic re-use dan lainnya.

Apakah membeli 'produk' atau membeli 'nilai' merupakan pilihan kita. Bijak dalam memilih 'apa yang menjadi nilai' tentu akan membantu penyelamatan terhadap lingkungan bahkan sosial kita. 

Benefit yang kita tanam hari ini adalah perhitungan untuk 100 tahun mendatang. Investasi dengan menerapkan sustainable product menuju sustainable living tak hanya sebuah trend, tapi memaknainya dengan 'menyesuaikan kebutuhan kita, menyerasikan dengan perilaku keseharian kita, memberikan benefit kepada manusia lainnya' dan memberikan makna bahwa sustainable product akan mampu memberikan nilai lebih dengan mengukur pasar tingat kebutuhan konsumen dan menyesuaikan dengan daya beli masyarakat di sekitar kita.

Tak hanya buat kita, namun dari sisi perusahaan sebagai produsen juga dapat membawa dampak public awareness melalui keterjangkauan pasar baru atau new segmented, competitive advantage, membangun citra publik dan reputasi, efisiensi dan penggunaan sumber daya hingga menjaga kesletarian lingkungan dengan ikut aksi nyata mengurangi dampak perubahan iklim dan emisi GRK. 

Its time for every one untuk mendukung climate change reduction hingga 2060 mendatang dengan bijak membeli sustainable product yang lebih bernilai manfaat dan mendukung transisi energi untuk masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun