VIRUS CORONA CHINA MENDUNIA
Oleh : Nor Rofi'ah
Penyakit ini ditimbulkan oleh koronavirus jenis baru yang dibernama SARS-CoV-2. COVID-19 pertama kali terdeteksi di Kota Wuhan saat bulan Desember 2019. Diduga menyebar karena melewati percikan pernafasan (droplet) yang dikeluarkan sewaktu batuk, percikan ini dapat melewati bersin seseorang dan pernafasan dengan cara normal. Virus covid ini bisa menyebar dengan cara menyentuh benda yang sudah terkontaminasi dan bisa juga menyentuh wajah seseorang.
Semua orang dapat terjangkit  COVID  saat orang yang menderitanya memiliki gejala, meski penyebaran telah mungkin terjadi sebelum mengalami gejala tersebut muncul. Masa waktu antara paparan virus dengan munculnya gejala biasanya terjadi lima hari, tapi dapat berkisar dua hingga empat belas hari. Gejala umum diantaranya yakni demam, batuk, serta sesak nafas. Komplikasi yang terjadi pada wabah virus ini dapat berupa pneumonia dan penyakit pernafasan yang akut.
Untuk beberapa saat ini pengobatan primer yang diberikan hanya terapi simtomatik dan suportif. Langkah pencegahan yang dianjurkan diantaranya yakni mencuci tangan, menutup mulut saat batuk, dan menjaga jarak dari orang lain, serta pemantauan serta isolasi diri untuk masyarakat yang mencurigai bahwa mereka terinfeksi atau terpapar virus covid-19 tersebut.
Pandemi coronavirus 2019-2020 atau dikenal sebagai pandemic COVID-19 yakni peristiwa menyebarnya penyakit covid-19 di seluruh dunia. Wabah covid-19 pertama kali terdeteksi di Kota Wuhan. Pasien nol yang diduga sebagai dalang dari pandemi ini adalah seorang wanita penjual udang di Pasar Grosir Makanan Laut Huanan, Wuhan berumur 57 tahun bernama Wei Guixiang. awalya, pada 10 Desember 2019, dia merasa demam dan tidak badan. Dia memeriksakan diri ke klinik terdekat. Namun, setelah memeriksakan diri, dia mulai kembali berjualan. Saat itulah, SARS-CoV-2 menyebar. Namun setelah itu beberapa orang mengalami gejala yang sama seperti si penjual tersebut dan pada tanggal 31 Desember 2019, ada pemberitahuan di Wuhan tentang pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya telah menyebar ke-25 orang.
Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar hampir ke seluruh negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan. Virus ini diduga menyebar diantara orang-orang terutama melalui percikan pernafasan (droplet) yang dikeluarkan selama batuk. Percikapan ini juga bisa dihasilkan dari bersin dan pernafasan normal. Selain itu virus dapat menyebar bila menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi serta menyentuh wajah seseorang yang terkena penyakit menular saat orang yang menderitanya memiliki gejala, meskipun penyebarannya mungkin saja terjadi sebelum gejala terjadi.
Total kasus positif corona di dunia semakin mendekati angka 4 juta pasien. Lonjakan jumlah kasus terus meningkat karena pada saat angka infeksi baru di sebagian negara menurun, di wilayah lain justru mengalami peningkatan pesat. Data Worldometers yang diperbarui per pukul 15.23 WIB, Rabu sore, 6 Mei 2020 menunjukkan jumlah total kasus positif corona di dunia hari ini sudah mencapai 3.741.276 pasien.
Diantara 3,74 juta kasus poitif corona di 212 negara dan sejumlah kawasan lain serta dua kapal pesiar itu, 258.511 pasien covid-19 telah meninggal dunia. Sementara pasien covid yang telah sembuh baru sekitar 1.247.417 orang. Berdasarkan data update di Worldometers, sebanyak 2.235.348 pasien covid-19 di seluruh dunia saat ini masih dala perawatan. Dari 2,23 juta orang tersebut, 49.243 (2 persen) pasien covid-19 mengalami kondisi kritis atau gangguan serius.
Untuk beberapa saat ini pengobatan primer yang diberikan hanya terapi simtomatik dan suportif. Langkah pencegahan yang dianjurkan diantaranya yakni mencuci tangan, menutup mulut saat batuk, dan menjaga jarak dari orang lain, serta pemantauan serta isolasi diri untuk masyarakat yang mencurigai bahwa mereka terinfeksi atau terpapar virus covid-19 tersebut. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran virus termasuk pembatasan perjalanan, karantina, pemberlakuan jam malam, penundaan dan pembatalan acara, serta penutupan fasilitas.
Upaya ini termasuk karantina Hubei, karatina nasional di Italia dan di tempat lain termasuk Eropa, serta pemberlakuan jam malam di Tiongkok dan Korea Selatan, berbagai penutupan di perbatasan negara atau pembatasan terhadap penumpang yang masuk, penapisan di bandara dan stasiun kereta, serta informasi perjalanan mengenai daerah dengan transmisi lokal. Sekolah dan universitas telah ditutup baik secara nasional maupun lokal di lebih dari 124 negara dan memengaruhi lebi dari 1,2 miliar siswa.