Mengatasi politik uang di Sumenep membutuhkan pendekatan yang komprehensif, di antaranya:
- Peningkatan Pendidikan Politik
Masyarakat perlu diberikan pemahaman tentang pentingnya memilih pemimpin berdasarkan kualitas, bukan karena iming-iming uang. Program pendidikan politik dapat dilakukan oleh pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan tokoh agama setempat. - Penegakan Hukum yang Tegas
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) harus bertindak tegas terhadap pelaku politik uang, baik dari pihak kandidat maupun pemilih. Sanksi yang berat perlu diterapkan untuk memberikan efek jera. - Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
Salah satu akar masalah politik uang adalah kemiskinan. Dengan memberdayakan ekonomi masyarakat, ketergantungan mereka pada uang politik dapat berkurang. Pemerintah daerah perlu mengembangkan program pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan. - Peran Aktif Tokoh Masyarakat
Tokoh agama dan adat di Sumenep memiliki pengaruh besar dalam membentuk opini publik. Mereka harus dilibatkan secara aktif untuk mengampanyekan pentingnya pemilu yang bersih dan bebas dari politik uang.
Politik uang di Pilkada Sumenep adalah ancaman nyata bagi demokrasi dan masa depan daerah. Jika tidak ditangani dengan serius, praktik ini dapat menghambat perkembangan Sumenep dan memperburuk kualitas pemerintahan. Oleh karena itu, semua pihak---masyarakat, pemerintah, dan tokoh masyarakat---harus bersatu padu untuk melawan politik uang dan menciptakan Pilkada yang jujur, adil, dan bermartabat. Dengan demikian, Sumenep dapat memiliki pemimpin yang benar-benar mampu membawa kemajuan bagi seluruh rakyatnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H