Seiring dengan perkembangan jaman, jumlah penduduk pastinya akan terus bertambah. Hal ini juga berhubungan dengan terus meningkatnya kebutuhan lahan, baituk pertanian maupun untuk hunian tempat tinggal. Nah dalam hal ini tentunya manusia akan berbondong-bondong untuk mendapatkan lahan yang pastinya sesuai bagi kebutuhannya.
Dalam hal mengupayakan mendapatkan lahan yang sesuai, hal ini berkaitan dengan lahan pertanian. Mendapatkan lahan yang sesuai dengan pengembangan komoditas pertanian ini sangat diperlukan dan salah satu pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan evaluasi lahan.
Evaluasi lahan itu apa sih? Yuppp, evaluasi lahan sendiri merupakan suatu kegiatan pokok dalam perencanaan wilayah . evaluasi lahan ini menilai dan juga memberikan informasi mengenai potensi dan penggunaan lahan berhubungan dengan harapan produksi yang nantinya mungkin dapat diperoleh  serta juga penggunaan lahan yang ramah lingkungan.
Evaluasi lahan nantinya juga memberikan output apakah suatu lahan itu sesuai atau tidak sesuai dengan peruntukannyaa secara eksisting. Kesesuaian lahan sendiri pada hakekatanya menggambarkan tingkat keserasian sebuah lahan untuk penggunaan yang tertentu. Nah apabila di sini mengkaji mengenai pertanian, maka dalam bidang pertanian ini kesesuaian lahan akan dihubungkan atau dikaitkan dengan penggunaanya untuk usaha pertanian.
Setelah menganalisis kesesuaian lahan ini, nantinya juga akan mendapatkan hasil mengenai kelas kesesuaian lahan itu sendiri. Yang mana dalam hal ini kelas kesesuaian lahan suatu wilayah dengan wilayah lainnya akan berbeda beda juga sesuai dengan peruntukkan lahan yang diinginkan.
Dalam kelas kesesuaian lahan ini terdapat lima kelas atau lima ordo. Kelas ini terbagi menjadi lima yaiitu kelas S1, kelas S2, kelas S3, kelas N1, dan kelas N2. Setelah mendapatkan informasi mengenai kelas kesesuaian lahan, maka kita juga dapat mengetahui kualitas lahan itu sendiri. Kualitas lahan sendiri merupakan sifat komplkes dari suatu lahan. Ada beberapa jenis kualitas lahan yaitu kualitas lahan ekologi, kualitas lahan pengelolaan, kualitas lahan konservasi dan yang terakhir adalah kualitas lahan perbaikan.
Nah dalam artikel kali ini sedikitnya akan kita perbincangkan mengenai bagaimana evaluasi lahan untuk tanaman cengkeh yang berada di Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar. Seperti yang kita ketahui bahwa tanamna cengkeh itu sendiri merupakan tanaman asli Indonesia yang mana dapat tumbuh dengan tinggi sebesar 10 - 20 m . nah tanaman cengkeh ini selain dibudidayakan di indonesia dan madagaskar, ternyata juga telah dibudidayakan di india dan Sri. Langka.
Dalam evaluasi lahan cengkeh di Matesih ini menetapkan parameter uji yaitu suhu, bulan kering, curah hujan, KTK, salinitas, total N, P2O5, dan yang terakhir adalah K2O. dari sisi suhu, lahan cengkeh Matesih ini tergolong pada kelas S1. Mengapa demikian? Lokasi lahan cengkeh Matesih ini sendiri berada di daerah pegunungan dan suhu optimal dapat membantu tumbuhan untuk tumbuh lebih cepat.
Pada bulan kering, lahan cengkeh ini tergolong pada kelas N2 yang mana tidak sesuai permanen. Selanjutnya curah hujan, lahan cengkeh pada parameter curah hujan ini tergolong pada S1. Hal ini didukung karena bulan basahnya lebih dari 6 bulan sehingga memiliki pasokan atau cadangan air yang banyak. Kemudian pada KTK atau (kapasitas tukar kation) tanah. Pada parameter ini, lahan cengkeh Matesih tergolong pada kelas S1 yang mana tanah lahan cengkeh ini subur karena ada pada lereng gunung lawu. Untuk salinitas tanah, lahan cengkeh Matesih tergolong pada kelas S1. Pada parameter selanjutnya yaitu total Nitrogen, lahan cengkeh Matesih tergolong pada kelas S2.
Parameter selanjutnya yang digunakan untuk menganalisis kesesuaian lahan yaitu fosfor pentoksida. Pada parameter ini, lahan cengkeh Matesih tergolong pada kelas S1. Kemudian parameter yang terakhir yakni kalium oksida. Pada parameter uji ini lahan cengkeh Matesih tergolong ke dalam kelas S1. Â Besarnya kandungan K2O di dalam tanah dan ini disebabkan oleh factor pemupukan dan mineral alami.
 Selain parameter uji di atas yang telah diketahui masing-masing kelasnya. Adapula macam kelas kesesuaian lahan di Kecamatan Matesih yang diuji yaitu drainase, tekstur, kedalaman efektif, ph tanah dan lereng.  Yang mana pada drainase ada yang tergolong dalam kelas S1 dan S2. Pada tekstur ada yang  tergolong dalam kelas S1 dan S2, lalu pada kedalaman efektif ada yang tergolong ke dalam kelas S1 dan S2. Kemudian ph tanah ada yang tergolong dalam kelas S1, S2, dan S3. Dan pada kemiringan lereng tergolong ke dalam kelas S1, S2, dan S3.