Mohon tunggu...
Nopriana Hidayah Widihandayani
Nopriana Hidayah Widihandayani Mohon Tunggu... Freelancer - Perencanaan Wilayah dan Kota - UNEJ 2019

NIM : 191910501016

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bagaimana Sih Kesesuaian Lahan Cengkeh di Matesih, Karanganyar?

6 Mei 2021   11:25 Diperbarui: 6 Mei 2021   11:45 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring dengan perkembangan jaman, jumlah penduduk pastinya akan terus bertambah. Hal ini juga berhubungan dengan terus meningkatnya kebutuhan lahan, baituk pertanian maupun untuk hunian tempat tinggal. Nah dalam hal ini tentunya manusia akan berbondong-bondong untuk mendapatkan lahan yang pastinya sesuai bagi kebutuhannya.

Dalam hal mengupayakan mendapatkan lahan yang sesuai, hal ini berkaitan dengan lahan pertanian. Mendapatkan lahan yang sesuai dengan pengembangan komoditas pertanian ini sangat diperlukan dan salah satu pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan evaluasi lahan.

Evaluasi lahan itu apa sih? Yuppp, evaluasi lahan sendiri merupakan suatu kegiatan pokok dalam perencanaan wilayah . evaluasi lahan ini menilai dan juga memberikan informasi mengenai potensi dan penggunaan lahan berhubungan dengan harapan produksi yang nantinya mungkin dapat diperoleh  serta juga penggunaan lahan yang ramah lingkungan.

Evaluasi lahan nantinya juga memberikan output apakah suatu lahan itu sesuai atau tidak sesuai dengan peruntukannyaa secara eksisting. Kesesuaian lahan sendiri pada hakekatanya menggambarkan tingkat keserasian sebuah lahan untuk penggunaan yang tertentu. Nah apabila di sini mengkaji mengenai pertanian, maka dalam bidang pertanian ini kesesuaian lahan akan dihubungkan atau dikaitkan dengan penggunaanya untuk usaha pertanian.

Setelah menganalisis kesesuaian lahan ini, nantinya juga akan mendapatkan hasil mengenai kelas kesesuaian lahan itu sendiri. Yang mana dalam hal ini kelas kesesuaian lahan suatu wilayah dengan wilayah lainnya akan berbeda beda juga sesuai dengan peruntukkan lahan yang diinginkan.

Dalam kelas kesesuaian lahan ini terdapat lima kelas atau lima ordo. Kelas ini terbagi menjadi lima yaiitu kelas S1, kelas S2, kelas S3, kelas N1, dan kelas N2. Setelah mendapatkan informasi mengenai kelas kesesuaian lahan, maka kita juga dapat mengetahui kualitas lahan itu sendiri. Kualitas lahan sendiri merupakan sifat komplkes dari suatu lahan. Ada beberapa jenis kualitas lahan yaitu kualitas lahan ekologi, kualitas lahan pengelolaan, kualitas lahan konservasi dan yang terakhir adalah kualitas lahan perbaikan.

Nah dalam artikel kali ini sedikitnya akan kita perbincangkan mengenai bagaimana evaluasi lahan untuk tanaman cengkeh yang berada di Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar. Seperti yang kita ketahui bahwa tanamna cengkeh itu sendiri merupakan tanaman asli Indonesia yang mana dapat tumbuh dengan tinggi sebesar 10 - 20 m . nah tanaman cengkeh ini selain dibudidayakan di indonesia dan madagaskar, ternyata juga telah dibudidayakan di india dan Sri. Langka.

Dalam evaluasi lahan cengkeh di Matesih ini menetapkan parameter uji yaitu suhu, bulan kering, curah hujan, KTK, salinitas, total N, P2O5, dan yang terakhir adalah K2O. dari sisi suhu, lahan cengkeh Matesih ini tergolong pada kelas S1. Mengapa demikian? Lokasi lahan cengkeh Matesih ini sendiri berada di daerah pegunungan dan suhu optimal dapat membantu tumbuhan untuk tumbuh lebih cepat.

Pada bulan kering, lahan cengkeh ini tergolong pada kelas N2 yang mana tidak sesuai permanen. Selanjutnya curah hujan, lahan cengkeh pada parameter curah hujan ini tergolong pada S1. Hal ini didukung karena bulan basahnya lebih dari 6 bulan sehingga memiliki pasokan atau cadangan air yang banyak. Kemudian pada KTK atau (kapasitas tukar kation) tanah. Pada parameter ini, lahan cengkeh Matesih tergolong pada kelas S1 yang mana tanah lahan cengkeh ini subur karena ada pada lereng gunung lawu. Untuk salinitas tanah, lahan cengkeh Matesih tergolong pada kelas S1. Pada parameter selanjutnya yaitu total Nitrogen, lahan cengkeh Matesih tergolong pada kelas S2.

Parameter selanjutnya yang digunakan untuk menganalisis kesesuaian lahan yaitu fosfor pentoksida. Pada parameter ini, lahan cengkeh Matesih tergolong pada kelas S1. Kemudian parameter yang terakhir yakni kalium oksida. Pada parameter uji ini lahan cengkeh Matesih tergolong ke dalam kelas S1.  Besarnya kandungan K2O di dalam tanah dan ini disebabkan oleh factor pemupukan dan mineral alami.

 Selain parameter uji di atas yang telah diketahui masing-masing kelasnya. Adapula macam kelas kesesuaian lahan di Kecamatan Matesih yang diuji yaitu drainase, tekstur, kedalaman efektif, ph tanah dan lereng.  Yang mana pada drainase ada yang tergolong dalam kelas S1 dan S2. Pada tekstur ada yang  tergolong dalam kelas S1 dan S2, lalu pada kedalaman efektif ada yang tergolong ke dalam kelas S1 dan S2. Kemudian ph tanah ada yang tergolong dalam kelas S1, S2, dan S3. Dan pada kemiringan lereng tergolong ke dalam kelas S1, S2, dan S3.

Dari hasil analisa tadi, secara gari besar disimpulkan bahwa kelas kesesuaian lahan untuk tanamna cengkeh yang berada di Kecamatan Matesih ini tergolong pada kelas N2.  Namun dalam hal ini memiliki arti bahwa tidak sesuai secara permanen.

ketidaksesuaian ini dapat diantisipiasi dengan cara sosialisasi mengenai evaluasi lahan tentang tanaman utamanya cengkeh yang nantinya sulit apabila ditanam karena adanya bulan kering yang tinggi. Alternative selanjutnya yaitu mengganti cengkeh dengan tanamna lain untuk ditanam, yang utamanya dapat bertahan dalam bulan kering seperti singkong atau lain sebagainya.

apabila dilihat dari sisi perencanaannya, ini menjadi koreksi yang cukup besar. hal ini dikarenakan tidak sesuainya lahan yang tersedia dengan penggunaan lahannya. lalu apa dampaknya sih apabila terus dilakukan penanaman tanaman di lahan yang tidak sesuai. Yupp, mungkin dampaknya akan terasa pada sisi produksinya. apbila suatu lahan tersebut tidak memiliki potensi yang besar dengan penggunaan yang telah dilakukan maka hasil yang ditimbulkan juga tidak akan maksimal. hal ini juga akan berpengaruh terhadap kualitas ekonomi masyarakat petani cengkeh di Matesih. apabila produksi yang dihasilkan tidak maksimal maka keberlanjutan ekonomi juga tidak akan bergerak secara besar. 

maka dari itu evaluasi lahan perlu dilakukan agar penggunaan lahan yang digunakan sesuai dengan kelas lahan yang ada dan memberikan dampak positif yang besar bagi masyarakat. selain itu juga nantinya dengan adanya evaluasi lahan, potensi-potensi lahan yang ada akan tergali dan akan memberikan manfaat bagi orang banyak. apabila diketahui bahwa suatu tanah berpotensi untuk ditanami padi, maka petani juga bisa mengira-ngira bahwa padi lah yang akan ditanam bukan cabai sehingga hasil yang didapat akan optimal.

Sumber: Evaluasi Lahan Untuk Tanaman Cengkeh Di Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun