Mohon tunggu...
Nopi Yuniati A.Md.T.
Nopi Yuniati A.Md.T. Mohon Tunggu... Lainnya - Apapun kata orang, bagaimanapun peradaban berubah, aku tetap menulis.

Bengkulu-Surabaya. 10 Juni 1997. D3 Agroindustri. Hanya melakukan hal-hal yang disukai meskipun harus jatuh bangun berulang kali, Sir Wala Taqif.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Orang Berkelana

27 September 2020   19:09 Diperbarui: 27 September 2020   19:18 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Sudah tau, lelah kakinya
Hampir tidak terarah langkah
Menyusur setapak hingga hingar bingar kota
Panas memekik hingga angin merayu
Kupikir masih terlalu mudah untuk menyerah

Soal hasil biarlah nanti
Jalanan masih banyak bercabang
Buruknya jika sekarang terhenti
Dunia dengan gagah mentertawakan
Buruknya jika sekarang berlanjut
Doa dan mental harus setegar karang

Tidak sekaku drama kolosal
Bukan serumit cerita romance
Tentang mutlaknya orang berpikir akan hidup
Hidup dengan sejuta tebak-tebakan
Kadang ragu kadang lupa menjaga
Orang-orang liar dalam imajinasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun