Mohon tunggu...
Nopia Sirait
Nopia Sirait Mohon Tunggu... Lainnya - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Microgreen, Sayuran Mungil Kaya akan Nutrisi Pencegah Stunting

14 Agustus 2022   15:43 Diperbarui: 14 Agustus 2022   20:13 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Wonolopo, 8/6/2022). Stunting merupakan keadaan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Permasalahan ini sering ditemui pada anak-anak balita di berbagai wilayah yang berkembang. 

Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti kurangnya asupan makanan bergizi yang diterima oleh anak maupun adanya penyakit infeksi pada anak. Selain itu dapat disebabkan oleh kurangnya asupan gizi yang diterima ibu pada saat hamil, kurangnya pengetahuan orang tua terhadap nutrisi yang harus dipenuhi kepada balita, pola asuh yang salah, sanitasi yang buruk dan rendahnya pelayanan kesehatan.

Stunting berdampak pada perkembangan kognitif, motorik, dan verbal anak menjadi tidak optimal. Selain itu, kapasitas belajar dan performa anak serta produktivitas dan kapasitas kerja juga menjadi tidak optimal. Stunting patut mendapat perhatian lebih karena dapat berdampak bagi kehidupan anak sampai tumbuh besar, terutama risiko gangguan perkembangan fisik dan kognitif apabila tidak segera ditangani dengan baik. 

Hal ini juga dapat mempengaruhi keadaan psikologis sang anak saat memasuki usia remaja dan membuat rasa kurang percaya diri pada dirinya. Selain itu, kapasitas belajar dan performa anak serta produktivitas dan kapasitas kerja juga menjadi tidak optimal. 

Stunting patut mendapat perhatian lebih karena dapat berdampak bagi kehidupan anak sampai tumbuh besar, terutama risiko gangguan perkembangan fisik dan kognitif apabila tidak segera ditangani dengan baik.

Demi mencegah hal tersebut, anggota Tim KKN UNDIP 2022 Kelurahan Wonolopo mengadakan program kerja dengan memperkenalkan sayuran Microgreen kepada masyarakat kampung flora. Microgreen sendiri berasal dari kata micro (kecil) dan green (sayuran) dimana diartikan sebagai sayuran kecil yang dipanen pada 7 hingga 14 hari setelah disemai. 

Sayuran ini mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan oleh para balita seperti kalsium, zat besi, magnesium, protein, zinc, tembaga, dan vitamin A, B, D dan K. 

Microgreen ini dapat dijadikan  ibu ibu sebagai penambah ataupun pengganti pada menu harian sang anak dimana microgreen memiliki nutrisi 4 -- 40 kali dari nutrisi sayuran biasa sehingga sangat cocok bagi anak anak maupun balita dalam memenuhi kebutuhan nutrisi pertumbuhan mereka dan mencegah terjadinya stunting.

Dokpri
Dokpri

Sosialisasi mengenai stunting dilakukan di posyandu kampung flora dan diikuti oleh para ibu yang memiliki balita. Selain itu, diberikan sosialisasi mengenai budidaya sederhana microgreen kepada para ibu agar dapat menanam sendiri dirumah serta pemberian brosur kepada para ibu sebagai pegangan pedoman pembudidayaan microgreen. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun