Mohon tunggu...
Noperman Subhi
Noperman Subhi Mohon Tunggu... ASN -

Noperman Subhi, S.IP, M.Si, lahir di Pagaralam (Sumsel) 13 november 1969. Lulus S1 Ilmu Pemerintah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan S2 Magister Administrasi Pendidikan di Universitas Sjakhyakirti. Sekarang Sebagai ASN di Dinas Pendidikan Sumsel. Aktif menulis artikel dan cerita Pendek. Karya tulis yang pernah diterbitkan, “Musim Kopi dan Gaya Hidup” (2001), “Jas Biru Dewan” (2002) dan “Memotret Guru Dari Kejauhan” (2016), “20 Kegagalan Menembus Publikasi” (2017) dan “Motor Matik Milik Bapak (2017).

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Asian Games 2018 dan Manfaatnya bagi Dunia Pendidikan

16 Mei 2018   07:46 Diperbarui: 16 Mei 2018   08:25 2626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perhelatan akbar olahraga negara-negara Asia, Asian Games XVIII Tahun 2018 akan digelar pada tanggal 18 Agustus - 2 September 2018 di DKI Jakarta, Sumatera Selatan (Sumsel) dan Jawa Barat. Menurut Jusuf Kalla (Ketua Dewan Pengarah Asian Games 2018), dengan ditunjuknya Indonesia sebagai tuan rumah, Asian Games dijadikan momentum untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk kepentingan bangsa.

Asian Games 2018 sebagai event terbesar di Asia memiliki dampak positif bagi masa depan Indonesia nantinya. banyak negara maju memanfaatkan perhelatan multi event sebagai kunci untuk memajukan negaranya secara tidak langsung.

Ada tiga efek utama yang dikejar, yaitu dari sisi budaya, national branding dan ekonomi. Pada sisi budaya menonjolkan budaya negara penyelenggara, selain itu ada dampak atas perubahan moral masyarakat setempat, selain adanya pembangunan venue. Dari sisi national branding, negara penyelenggara akan terpublikasi secara luas dalam bentuk soft promotion, walaupun menyerap biaya yang besar. Terakhir dampak ekonomi, dimana sudah ada ketentuan hitungan yang harus dikeluarkan dan persiapan venue yang sudah ada bisa digunakan semaksimal mungkin kedepannya, selain dari sisi pariwisata.

Dengan menjadi tuan rumah Asian Games 2018 yang dikenal juga dengan pesta olahraga musim panas Asia, keuntungan yang didapat memang tidak sedikit.

Kita dapat melihat dampak penyelenggaraan Asian Games tahun 1962 di Jakarta, sampai detik ini masyarakat  Indonesia masih dapat terus merasakan manfaatnya. Jalan-jalan utama seperti jalan Thamrin, Jalan Gatot Subroto, Jembatan Semanggi, Patung Selamat Datang, Hotel Indonesia (Hotel Kempinski), TVRI dan Kompleks Olahraga dan Stadion Senayan (Gelora Bung Karno) merupakan sejumlah bangunan spektakuler yang disiapkan untuk penyelenggaraan Asian Games ke-IV.

Sebagai warisan penyelenggaraan Asian Games, Gelora Bung Karno (GBK) selain kawasan olahraga, telah menjadi salah satu ruang terbuka hijau terbesar di Indonesia.

Bersamaan dengan adanya penyelenggaraan kembali Asian Games di Jakarta, GBK ditata dan dibangun kembali untuk mewujudkan peningkatan kualitas fungsi, kualitas visual dan kualitas lingkungannya.

Ternyata penyelenggaraan Asian Games 2018 berpotensi mendatangkan keuntungan. Palembang sebagai salah satu dari tuan rumah Asian Games 2018 telah mengalami hal tersebut, yaitu dengan adanya peningkatan yang positif, mulai dari pembangunan infrastruktur, industri pariwisata sampai  tingkat pengangguran.

Selain itu keuntungan akan datang dari sponsorship, hak siar televisi, makan-minum, tiket, hotel atau penginapan, transportasi maupun penjualan merchandise seperti kaos dan maskot hingga suvenir. pelaksanaan Asian Games juga berdampak pada penyerapan tenaga kerja part time (sukarelawan).

Dengan adanya penyelenggaraan Asian Games di Palembang, menurut data BPS Februari 2017, ada peningkatan wisatawan mancanegara (wisman) sebesar 20,91 persen dibandingkan bulan Januari 2017 di kota Palembang.

Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia diperkirakan akan meningkat di atas 10 persen, membuat pasar modal Indonesia menjadi semakin baik, hal ini nantinya akan mempengaruhi menguatnya nilai rupiah. Ujung-ujungnya akan membawa dampak baik bagi perekonomian Indonesia.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tengah menyiapkan kajian terkait economic impact dari penyelenggaraan Asian Games 2018. Kajian dilakukan untuk mengukur seberapa besar dampak kegiatan tersebut terhadap ekonomi domestik.

Bappenas juga akan melakukan survei terhadap masyarakat yang merasakan dampak dari Asian Games, baik sebelum  maupun sesudah penyelenggaraan Asian Games. Dengan adanya model ekonomi yang berdasarkan kajian dan survei yang dibuat oleh Bappenas, kedepannya apabila ada penyelenggaraan kegiatan lainnya di Indonesia, dapat menjadi bahan masukan dan diharapkan dampak ekonominya menjadi lebih luas.  

Secara umum terdapat dua horizon waktu terkait dengan dampak penyelenggaraan pesta olahraga pada perekonomian, yaitu jangka pendek (ketika pesta olahraga berlangsung) dan jangka panjang (setelah pesta olahraga berlangsung selesai). Dampak jangka pendek diantaranya makan-minum, tiket, hotel atau penginapan dan transportasi.

Sementara dampak jangka panjang diantaranya kota penyelenggara akan terkenal sehingga dapat menjadi destinasi wisata dan membuka peluang untuk menjadi tuang rumah pesta atau event yang lainnya.

Hampir diseluruh belahan dunia orang-orang gemar berolahraga. Olahraga merupakan sesuatu yang berhubungan dengan peristiwa mengolah yaitu mengolah raga atau jasmani.

Olahraga adalah kegiatan-kegiatan yang bersifat fisik permainan dan berisi perjuangan dengan diri sendiri dengan orang lain atau konfrontasi dengan unsur alam.

Tidak dipungkiri ternyata olahraga memiliki pengaruh terhadap tatanan kehidupan masyarakat, baik dalam bidang ekonomi, sosial dan budaya. Termasuk juga pengaruhnya di bidang pendidikan.  Olahragasudah lumrah ditemukan di sekolah-sekolah. Olahraga sendiri adalah wujud dari sebuah pelatihan jasmani, memperkaya dan meningkatkan kemampuan dan ketrampilan gerak.

Olahraga pun memiliki kemampuan untuk meningkatkan perkembangan mental, intelektual dan spiritual seseorang. Dengan adanya olahraga diharapkan dalam jangka yang pendek, peserta didik memiliki kebugaran jasmani dan senang melakukan aktifitas fisik  sehingga membentuk manusia yang sehat jasmani.

Dunia pendidikan di Indonesia banyak terlibat dalam kegiatan olahraga profesional, baik secara formal maupun informal. Secara formal, sejumlah perguruan tinggi terjun ke dalam dunia olahraga profesional, mulai dari sponsorship hingga mengelola tim profesional seperti Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga mengelola tim Satya Wacana yang terjun di kancah bola basket profesional Bina Sarana Informatika yang menjadi sponsor utama voli Proliga dan Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta menjadi sponsor dari PSIM Yogyakarta.

Secara informal, dalam beberapa tahun terakhir, mulai bermunculan komunitas-komunitas suporter berbasis lembaga pendidikan seperti seperti Pasoepati Campus (pendukung Persis Solo), Campus Boys 1976 (pendukung PSS Sleman), Bonek Campus (pendukung Persebaya Surabaya) dan lain-lain.

Dalam pembangunan Nasional Negara Kesatuan Republik (NKRI) Indonesia memiliki tujuan untuk memaksimalkan dan mengembangkan sumber daya manusia sedini mungkin secara terarah, terpadu, menyeluruh melalui usaha yang proaktif, produktif dan reaktif. Pendidikan sendiri adalah suatu usaha untuk menciptakan sebuah perubahan dalam pola pikir dan kebudayaan manusia.

Sementara itu, olahraga menjadi bagian yang tidak terlepas dari pendidikan, hal ini dapat dilihat dari pasal yang dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional. Begitu juga dengan pasal 17 tentang Undang-Undang sistem keolahragaan Nasional meliputi kegiatan olahraga pendidikan, rekreasi dan prestasi.

Benar apa yang dikatakan Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra pemerintah provinsi Sumsel, Ahmad Najib bahwa penyelenggaraan Asian Games di Palembang sangat berdampak positif seperti peluang bagi Dinas Perdagangan Sumsel menggerakan UMKM untuk menyiapkan souvenir, Dinas Pariwisata Sumsel yang berperan menyiapkan objek-objek wisata. Bagaimana dampak positifnya bagi bidang pendidikan di Sumsel ?

Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Drs. Widodo, M.Pd mengatakan, sekolah harus bisa memanfaatkan pelaksanaan Asian Games  2018 untuk meningkatkan edukasi serta kreasi para peserta didik.

Selain itu, juga untuk mengenalkan keragaman Sumsel kepada peserta didik, seperti mengenalkan budaya, kuliner, songket dan lain-lainnya. Sekolah juga meminta peserta didik untuk membuat souvenir dan sebuah karya tulis terkait Asian Games 2018 sehingga nantinya akan menjadi tulisan sejarah yang mungkin akan dicari kedepannya.

Apabila ada peserta didik yang mampu berbahasa asing (bahasa Inggris, Arab, Mandarin dan sebagainya) akan dilibatkan sebagai Liaison Officer. Pada saat pelaksanaan Asian Games, sekolah di Sumsel, khususnya Kota Palembang tidak diliburkan, hal ini justru berbanding terbalik dengan sekolah di DKI Jakarta yang meliburkan peserta didiknya. Peserta didik yang dibimbing oleh gurunya masing-masing diberikan waktu untuk dapat hadir ke sejumlah venue saat ada jadwal pertandingan. Tujuannya sebagai supporter serta mencari bahan untuk membuat karya ilmiah atau membuat laporan sejarah.

Semua sepakat dengan gagasan yang di sampai oleh Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Drs. Widodo, M.Pd. Namun rancangan tersebut sebagai dampak penyelenggaraan Asian Games dalam jangka pendek. Yang perlu dipikirkan bagaimana dampak penyelenggaraan Asian Games dalam jangka panjang bagi pendidikan di Sumsel.

Bagaimana memanfaatkan komplek olahraga Jakabaring Sport City yang memiliki fasilitas olahraga yang luar biasa dan mensikapi pembangunan mulai dari jalan, jembatan, flyover, LRT, perluasan bandara, penambahan kapasitas air bersih, pembangkit listrik dan berbagai pembangunan lainnya. Sebenarnya tugas memanfaatkan segala fasilitas yang berkaitan dengan Asian Games 2018 bukan hanya Dinas Pendidikan Sumsel, tetapi juga tugas perguruan tinggi dan lembaga penyelenggara pendidikan lainnya. Walaupun begitu, sebagai perpanjangan tangan pemerintah di daerah Dinas Pendidikan Sumsel menjadi yang terdepan. Berikut  penjelasan mengenai pengaruh olahraga terhadap pendidikan :  Pertama, olahraga membutuhkan lembaga pendidikan sehingga didirikanlah sekolah-sekolah olahraga. Kedua, olahraga banyak diminati sehingga menjadi sebuah kegiatan ekstrakurikuler yang diajarkan di sekolah. Ketiga, rajin berolahraga membuat raga menjadi sehat sehingga dapat bersemangat dalam menuntut ilmu. Keempat, olahraga menjadi objek penelitian untuk sumber pembelajaran dan pendidikan.

Mengutip apa yang di ucapkan Ir Soekarno, "Olahraga adalah alat untuk melaksanakan tiga tujuan revolusi Indonesia, yaitu : NKRI yang kuat, masyarakat adil dan makmur dan tata dunia baru.

Dengan kata lain, Olahraga adalah alat untuk melaksanakan amanat penderitaan rakyat." Dapatkan kita manfaatkan Asian Games tidak sekedar bermanfaat di bidang ekonomi dan mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.

Tetapi juga bermanfaat untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul dalam segi mental, intelektual dan spiritual. Amanat yang disampaikan Ir Soekarno tampaknya sederhana, tetapi berat untuk diwujudkan apabila kita bercermin pada kepentingan pribadi dan golongan serta mengabaikan tujuan didirikannya NKRI sebagaimana tercantum pada Pembukaan UUD 1945.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun