Mohon tunggu...
Nopela Rahma Dona
Nopela Rahma Dona Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bahaya LGBT untuk Kesehatan

27 November 2023   00:31 Diperbarui: 27 November 2023   00:33 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

 LGBT adalah perilaku mengenai bentuk seksual yang terdiri dari lesbian (hubungan seksual yang dilakukan antar perempuan), gay (hubungan seksual laki dengan laki), biseksual (hubungan bisa dengan laki dan perempuan), dan transgender (orang yang melakukan perpindahan jenis kelamin karena merasa menemukan jati dirinya).

Agama dan budaya merupakan faktor signifikan yang berkontribusi terhadap persepsi negatif individu LGBT di Indonesia. Banyak masyarakat yang menilai kelompok LGBT tidak bermoral dan bertentangan dengan ajaran agama. Hal ini telah menyebabkan diskriminasi dan kekerasan terhadap individu LGBT. Namun, ada juga organisasi dan komunitas yang mendukung individu LGBT dan mengadvokasi hakhak mereka. Dalam beberapa tahun terakhir, gerakan LGBT mendapat lebih banyak perhatian secara global, dengan beberapa negara melegalkan pernikahan sesama jenis. Namun, isu ini masih kontroversial, dan masih banyak tantangan yang dihadapi individu LGBT dalam hal penerimaan dan persamaan hak.

Faktor penyebab LGBT yaitu faktor lingkungan faktor penyebab LGBT bisa terjadi ialah karena faktor genetik. Maksudnya ialah penyimpangan seksual seperti Lesbian, Gay, Biseksual ataupun Transgender bisa terjadi karena adanya riwayat keturunan dari anggota keluarga sebelumnya. 

Dalam tubuh manusia, kromosom seorang laki-laki normal ialah XY dan perempuan yaitu XX. Namun, di kehidupan nyata, bisa ditemukan bahwa seorang laki-laki memiliki kromosom XXY. Kelebihan kromosom ini bisa menyebabkan dia memiliki perilaku menyerupai seorang perempuan.

Faktor keluarga,Jika seorang anak mengalami kekerasan di lingkungan keluarganya, hal ini bisa menjadi salah satu faktor yang menyebabkan dia menjadi LGBT. Sebagai contoh, seorang anak perempuan yang mendapatkan perlakukan kasar dari ayah atau saudara laki-lakinya akan berpikir untuk membenci lawan jenisnya. 

Alhasil, dia memilih untuk hidup sebagai LGBT karena pengalaman hidup yang tidak mengenakkan. Oleh sebab itulah, peranan di dalam keluarga sangat penting. Pengetahuan Agama, Moral dan Akhlak yang Lemah Golongan homoseksual ini terjadi karena adanya pergeseran norma-norma susila yang dianut oleh masyarakat, serta semakin menipisnya kontrol sosial yang ada dalam masyarakat tersebut. Hal ini disebabkan karena lemahnya iman dan pengendalian hawa nafsu serta karena banyaknya ransangan seksual.

Dampak kesehatan yang timbul termasuk tingginya angka penularan penyakit kelamin menular di kalangan pelaku homoseksual, dimana 78% dari mereka terjangkit penyakit tersebut. Rata-rata usia hidup kaum gay adalah 42 tahun, dan menurun menjadi 39 tahun jika korban AIDS dari golongan gay juga dimasukkan. Di sisi lain, rata-rata usia hidup lelaki yang menikah dan memiliki orientasi seksual yang dianggap normal adalah 75 tahun, sementara rata-rata usia kaum lesbian adalah 45 tahun, sedangkan wanita yang menikah dengan orientasi seksual yang dianggap normal memiliki rata-rata usia hidup 79 tahun.

Cara mencegah LGBT yaitu 1) Menjaga pergaulan Menjaga hubungan sosial/pergaulan penting dilakukan untuk menghindari pergaulan bebas. LGBT menandakan pergaulan yang sangat bebas tanpa batasan norma. Bahkan, kaum LGBT adalah orang-orang yang sebenarnya sudah melampaui batas dan melanggar kodrat kemanusiaan dengan menikah dengan lawan jenis, bukan sesama jenis. 2) Remaja harus memiliki ketrampilan hidup (life skill) Remaja yang memiliki kecakapan hidup (life skill) ketika dewasa akan cenderung menjadi remaja yang tangguh, kuat, tegas dan bertanggung jawab. Dalam kehidupan bermasyarakat, kita selalu dihadapkan pada permasalahan spiritual, sosial, dan ekonomi yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Seringkali perilaku LGBT dipengaruhi oleh permasalahan ekonomi, sosial, dan psikologis, sehingga orang tua dan guru perlu selalu mewaspadai dan mempersiapkan remaja tangguh untuk menjauhi perilaku LGBT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun