Mohon tunggu...
nopal
nopal Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

edukasi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial

15 Juni 2023   22:47 Diperbarui: 16 Juni 2023   01:22 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

TRANSFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS INKLUSI SOSIAL

Perpustakaan bisa di kenal sebagai sebuah institusi atau tempat yang menyediakan koleksi bbuku, majalah, jurnal, dan materi bacaan lainnya untukndipinjam atau di konsultasikan oleh masyatakat umun. Perpustakaan  juga busa menjadi pusat informasi yang menyediakan akses ke sumber daya digital, sepeeti database elektronik, e-book, dan sumber daya online lainnya. Perpustakaan juga mempunyai fungsi sebagai tempat dan sarana untuk menmbaca buku, selain itu perpustakaan juga memiliki fungsi untuk penyimpanan, edukasi, penelitian, pelestarian, informative, dan reaksi. Nah, dizaman modern ini perpustakaan perlu melakukan proses tranaformasi berbasis inklusi sosial dikarenakan perkembangan teknologi saat ini sangat cepat, sehingga memudahkan orang untuk mencari informasi. Orang-orang dapat dengan mudah mencaei informasi melalui gadget yang mereka punya, seperti istilah yang di ungkapkan Suwarno (2016), secara harfiah transformasi adalah sebuah perubahan dari rupa, baik itu terdapat pada bagian bentuk, sifat, fungsi, dan lainnya.

Perlu kita ketahui bahwa UNESCO di Tahun 2016 menyatakan Program Literasi untuk Orang Dewasa muncul untuk menghasilkan beberapa manfaat, khususnya membangun self esteem (kepercayaan diri) dan empowerment (pemberdayaan) dengan mekanisme pembiayaan yang sama efektifnya dengan pendidikan utama di sekolah. Dan Perpustakaan sebagai pusat belajar masyarakat menyediakan informasi dan fasilitas belajar yang berperan penting mendorong peningkatan literasi masyarakat. Kegiatan literasi juga membantu, mendorong masyarakat untuk paham penting nya berliterasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Menurut penyampaian kadis perpustakaan dan kearsipan Kabupaten Labuhanbatu lr. H. Leo Sunarta bahwa pengembangan bahan pustaka dan jasa informasi perpustakaan Nasional saat membuka sosialisasi Tranformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial bahwa, "Data yang diadakan melalui tes internasional menunjukkan bahwa lebih dari 55% orang indonesia yang menyelesaikan pendidikan masih mengalami functionally illiterate. Functionally illiterate sendiri adalah kurangnya kemampuan membaca dan menulis untuk mengelola kehidupan yang membutuhkan membaca dan melebihi tingkat dasar

Dari latar belakang tersebut perpusmas sebagai pembina semua dukungan jenis perpustakaan dengan dukungan dari Bappenas berinisiatif untuk melakukan program Transformasi Perpustakaan Berbasis inklusi Sosial. Program tersebut bertujuan untuk memperkuat peran pustakaan umum dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga kemampuan literasi meningkat

Paradigma perpustakaan harus diubah, dari semula dianggap sebagai gudang buku, kini bertransformasi menjadi perpustakaan yang dapat memberdayakan masyarakat dengan pendekatan teknologi informasi. Perpustakaan harus bisa bertransformasi sehingga memiliki peran signifikan dalam meningkatkan kemampuan masyarakat, sehingga dapat mengubah kualitas hidupnya menjadi lebih baik menuju kesejahteraan".

  • Transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial merupakan suatu pendekatan pelayanan perpustakaan yang berkomitmen meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat yang memanfaatkan fasilitas perpustakaan. Pembaruan program ini terlihat dari implementasi paradigma perpustakaan yang baru, yaitu fokus pada knowledge
  • transfer. perpustakaan yang dulu nya hanya sebagai gudang buku, kini didorong untuk berkegiatan dengan melibatkan masyarakat untuk mendorong terjadinya peningkatan literasi sehingga kualitas hidup masyarakat meningkat. Adanya program ini, perpustakan berbasis inklusi sosial diharapkan dapat meningkatkan literasi informasi bagi masyarakat dan berbasis teknologi informasi dan komukasi.  Pemberdayaan perpustakaan melalui program tranformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial (TPBIS) juga dapat meningkatkan kunjungan masyarakat ke perpustakaan sehingga masyarakat akan terinspirasi dari koleksi perpustakaan yang tersedia untuk menjadi innovatif, kreatif dan produktif.
  •  

Potensi yang dikembangkan guna memfasilitasi masyarakat melalui program perpustakaan berbasis inklusi sosial mencakup:

  • Keragaman budaya setiap masyarakat memiliki budaya dan ciri khas tersendiri yang perlu dilestarikan eksistensinya. Agar budaya yang sudah ada tidak akan hilang karena tergerus perubahan zaman.
  • Adanya keinginan untuk menerima perubahan. Yang dimana masyarakat memiliki pemahaman untuk menerima perubahan tersebut kearah yang lebbih baik untuk memperbaiki diri untuk mencapai kesejarehan hidup
  • Program perpustakaan berbasis inlkusi sosial menawarkan kesempatan untuk berusaha, melindungi dan memperjuangkan budaya dan hak asasi manusia. Yang artinya pengetahuan yang didapat masyarakat melalui literasi menjadi dasar pengetahuan untuk melindungi dan memperjuangkan budaya dan hak asasi manusia yang telah berlaku pada masyarakat itu sendiri

Tujuan utama dari dibentuknya program transformasi perpustakaan berbasis inlkusi sosial adalah untuk mencapai kehidupan masyarakat yang sejahtera dengan tujuan khusus yaitu meningkatkan kualitas perustakaan meningkatkan penggunaan layanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, menjalin komitmen, dan dukungan stateholder untuk transformasi perpustakaan yang berkelanjutan.

 Selain menyediakan literatur untuk mendapat informasi dan pengetahuan, perpustakaan juga wajib menyediakan berbagai kegiatan pelatihan dan keterampilan untuk menciptakan SDM yang berdaya saing tinggi sehinggga dapat memperbaiki kualitas layanan perpustakan dan juga pemanfaatannya oleh masyarakat sehingga meningkatkan literasi masyarakat.

Langkah yang harus dilakukan perpustakaan agar layanannya dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat adalah:

  • Memafasilitasi kegiatan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dengan melibatkan peran serta masyarakat .
  • Mempraktikkan literasi dan mengamalkan ilmu kedalam kehidupan sehari hari.
  • Tidak pasif, perpustakaan harus mengerti kebutuhan yang dibutuhkan masyrakat.
  • Menyediakan temapt yang nyaman untuk berdiskusi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun