Mohon tunggu...
Nopalina Manurung
Nopalina Manurung Mohon Tunggu... wiraswasta -

Hanya wanita biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perempuan: dan Sepasang Mata yang Sunyi

7 Juni 2012   01:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:19 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dialah, perempuan paling kesepian didunia.

Yang menghabiskan malam, lebih lama dari siapa saja.

Dipuisikannya, segala yang larut hening, wangi bunga juga nikmat arak, ditiap katanya.
Tanpa kekasih,

dan ia pun mabuk sendirian

malam telah larut,
dilihatnya pintu kamar, seperti pintu dunia, yang selalu tertutup untuknya.

Atau barangkali pintu hatinyakah itu, yang selalu tertutup untuk dunia?

Lalu meracaulah ia,
seperti kepak burung gagak didedahan tinggi.

Didapatinya,
segala yang telah mati,
bergerak lambat,
menuju ingatan yang paling jauh.
Pisau-pisau rindu,
menghujami jantungnya.
Seperti kaki-kaki hujan, yang tak henti menginjaki kesepiannya dengan riang.

bahkan ada rasa sakit, melebihi sebuah kehilangan. Kerinduan, yang tak pernah mampu ia tanggalkan.
Kenangan, yang tak pernah mampu ia lepaskan dari ingatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun