Mohon tunggu...
Noorvica Intan K.
Noorvica Intan K. Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cara Unik Mahasiswa Peringati Hari Ibu

22 Desember 2013   16:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:37 1183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin banyak sekali cara untuk memperingati dan merayakan hari spesial, misalnya hari spesial di tanggal 22 Desember ini, Hari Ibu. Merayakan hari Ibu mungkin bisa dengan memberi ucapan, hadiah maupun jalan-jalan bersama ibu tercinta. Namun lain halnya bagi mahasiswa dan mahasiswi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Mahasiswa mahasiswi ini melakukan aksi turun ke jalan. Tapi, jangan berpikiran negatif dulu. Mereka turun ke jalan bukan untuk demo dan semacamnya. Mereka membagikan berbagai macam souvenir yang bisa dibilang sederhana namun sangat menyentuh.

[caption id="attachment_310501" align="aligncenter" width="600" caption="Souvenir yang dibagikan ke pengguna jalan"][/caption]

Di project bertajuk "Karya untuk Ibu" ini para pnitia membagikan souvenir yang di dalamnya terdapat kata-kata yang menggambarkan perasaan seorang anak terhadap ibunya. Seperti kalimat “Saat aku sedih dan terpuruk, orang yang selalu ada disampingku adalah IBU”. Souvenir ini dibagikan kepada para pengguna jalan khususnya ibu-ibu yang melewati pertigaan UIN di Jalan Marsda Adi Sucipto. Pertigaan ini biasanya selalu digunakan untuk aksi mahasiswa, namun hari ini mahasiswa dan mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi ini menggunakan pertigaan ini untuk suatu hal yang mulia, bisa dibilang hal ini adalah hal yang cukup membanggakan.

Mahasiswa dan mahasiswi yang tergabung dalam FOKASI (Forum Komunitas Komunikasi) ini telah mempersiapkan event ini beberapa waktu yang lalu khusus untuk memperingati Hari Ibu. Karena selama ini banyak orang yang masih gengsi untuk menunjukkan kasih sayang terhadap ibu mereka, dengan diadakannya event semacam ini diharapkan orang-orang dapat dengan senang dan gembira memperingati hari ibu dan tidak malu lagi untuk mengungkapkan perasaan sayang terhadap ibu mereka.

Alasan lain yang bisa dibilang lucu, karena banyak dari anggota FOKASI ini yang kebetulan anak perantauan yang jauh dari ibu, mereka pun memanfaatkan momen ini untuk ajang ‘kangen-kangenan’ dengan ibu mereka. Bahkan ada dari mereka yang menitikkan air mata disaat proses pembuatan souvenir ini. Salah satu panitia, Noor Haliemah mengatakan, "Menurut saya acara ini sangat pas buat saya juga, selain membuat ibu-ibu lain senang, saya juga ikut merasakan perasaan bahagia itu meskipun saya jauh dari ibu saya di rumah. Saya turut senang karena bisa merayakan Hari Ibu inibersama ibu-ibu lain dan teman-teman."

[caption id="attachment_310502" align="aligncenter" width="684" caption="Panitia sedang membagikan souvenir"]

13877050321883508449
13877050321883508449
[/caption]

Meskipun cuacanya kurang bersahabat karena sedang mendung dan gerimis, tak menciutkan niat mereka untuk berbuat mulia. Karena mereka berfikir, niat mulia pasti akan menghasilkan output yang mulia juga. Dengan menggunakan pakaian bernuansa merah muda, yang melambangkan hati dan cinta, mereka juga dengan hati yang ikhlas dan penuh cinta turun ke jalanan untuk memperingati hari spesial ini. Jarang-jarang ada mahasiswa yang mau turun ke jalan di waktu siang dan gerimis, kan?

Tanggal 22 Desember hanyalah satu hari yang menjadi simbol penghargaan dan kasih sayang terhadap ibu, karena setiap hari adalah hari ibu. Kita dapat menjadikan Hari Ibu ini sebagai awal untuk menunjukkan kasih sayang kepada ibu kita, namun jangan lupa bahwa ibu tidak pernah menjadikan Hari Anak saja sebagai hari untuk menunjukkan kasih sayangnya terhadap anaknya, karena ibu melakukannya setiap detik, setiap menit, setiap saat, bahkan didalam tidurnya, mendoakan anaknya agar menjadi anak yang berguna. Meskipun kita sering kesal jika ibu sering memarahi, renungkanlah bahwa ibu marah demi kebaikan dan masa depan kita. Ingat lagu masa kecil kita, Kasih Ibu? Atau pepatah “Kasih anak sepanjang galah, kasih ibu sepanjang masa”? Syair itu benar-benar menyentuh hati jika didalami maknanya. Dan jika kita tanamkan di dalam hati dan selalu kita ingat, maka kita tak akan pernah sampai hati untuk menyakiti perasaannya. Sayangilah ibumu selama beliau masih ada dan jangan malu untuk menunjukkannya.

[caption id="attachment_310503" align="aligncenter" width="600" caption="Panitia project FOKASI"]

1387705112935641526
1387705112935641526
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun