Mohon tunggu...
Adima Insan Akbar Noors
Adima Insan Akbar Noors Mohon Tunggu... -

I'm a moslem, milanisti, music lover, and your friendly neighborhood.\r\n\r\n#PMA\r\nwww.noorzandhislife.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pomade: Identitas atau Trend?

13 November 2014   15:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:54 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik



Lalu diawal 2000-an, di California mulai dibuka beberapa tattoo shop dengan konsep barber shop yang merupakan perpaduan dari kultur rockabilly, kustom-kulture dan punkrock. Rupanya, konsep baru (barber and tattoo shop) ini menjadi fenomena hingga akhirnya menjamur di negara-negara lain seperti Eropa, Jepang dan terakhir Asia. Dari sana muncul-lah akhirnya trend baru dimana semua orang mulai menganggap pomade, barber shop dan getleman's look adalah the "new cool".

Saya setuju bahwa pemahaman dangkal itu menjijikan dan merubah sejarah itu lebih menjijikan. Saya pun sangat setuju kita harus sangat teramat menghargai proses dan tidak pernah berusaha untuk menjadi generasi instant.

Maka saya pun sangat memahami perasaan Jrx, karena apabila untuk hal sesederhana ini, sejarah pomade, masyarakat kita bisa dengan begitu saja melupakan oleh sekedar mengikuti perkembangan zaman dan trend masa kini. Bayangkan untuk hal-hal besar dan rumit lainnya!

Bagi saya pribadi, saya memang bukan merupakan rocakabilly atau bagian dari kustom-kultur. Saya hanya seseorang yang menyukai dengan tampilan rapih, klimis dan berkelas tapi dengan tidak menghilangkan kesan garang.

Hal itu saya pikir bisa saya dapatkan ketika saya menggunakan pomade dalam menata rambut yang saya miliki. Maka dengan alasan itu, saya akan menggunakan pomade. Terlepas dari apakah pomade itu sebuah trend atau tidak lagi menadi sebuah trend, selama itu mendukung prinsip yang saya miliki dan sukai, maka saya akan tetap menggunakannya.

So, tentukan gayamu, tidak berdasarkan apa yang sedang ada sekarang ini, tapi dasari-lah itu semua dengan prinsip yang kita miliki.


sumber tulisan :
http://id.wikipedia.org/wiki/Minyak_rambut, http://kustomfest.com/magic-ink-magz-konten-kustom-kulture/
http://id.wikipedia.org/wiki/Rockabilly,http://en.wikipedia.org/wiki/Pomade
http://aghamisme.blogspot.com/2014/02/pomade-gaya-rambut-klasik-tetep-asik.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun