Film 'CRASH' adalah film yang dibuat oleh Lions Gate. Film yang disutradarai oleh Paul Haggis pada tahun 2005. Film ini diperankan oleh Sandra bullock, Don cheadle, Matt dillon, Jennifer espositn, William fichtner, Ryan phillipe dan masih banyak aktor/aktris lainnya. Film Crash menceritakan mengenai isu rasisme yang terjadi di Amerika. Tindakan rasisme tersebut tidak hanya dialami oleh warga African American (berkulit hitam) tetapi dialami pula oleh warga minoritas lainnya seperti Chinesse, Hispanic, Arabic dan sebagainya.
Film ini menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi tindakan rasisme di Amerika. Warga Amerika yang berkulit hitam merupakan warga yang harus diberi jarak atau dipisahkan dari warga berkulit putih. Kaum minoritas selalu dianggap sebagai warga yang berpotensi pembuat onar atau mendekati tindak criminal.. Tindakan rasisme yang terjadi bukan hanya sekedar pembedaan di sarana publik melainkan terkadang cenderung mengarah pada pelecahan seksual bagi para perempuan. Hal ini digambarkan pada saat sepasang warga African American yang sedang mengendarai mobil diberhentikan kendaraannya oleh dua orang polisi Amerika. Pada saat itu pula satu dari 2 polisi tersebut melakukan tindakan pelecahan terhadap sang istri karena pasangan tersebut tidak menerima diperiksa dan menolak meminta maaf karena tidak merasa melakukan pelanggaran apapun. Tetapi sang suami tidak dapat mencegah tindakan polisi tersebut terhadap sang istri karena apabila melawan ia akan ditembak. Disini dapat dilihat betapa 'sengsaranya' kehidupan kaum minoritas di Amerika. Belum lagi, warga arab atau keturunan arab yang sering dianggap sebagai teroris. Mereka sebagai kaum minoritas sangat termarjinalkan dan 'ditakuti' hanya karena bentuk fisik atau warna kulit mereka.
Film Crash ini juga menggambarkan walau pada awalnya warga Amerika terlihat jahat tetapi sebenarnya mereka baik, dan warga Amerika yang tadinya berniat jahat menjadi sadar diri akan kejahatan. Pertama, ketika seorang perempuan yang dilecehkan tadi mengalami kecelakaan hingga mobilnya terbalik, yang menyelamatkan perempuan itu adalah polisi yang telah melecahkannya bahkan polisi tersebut digambarkan sangat berjuang keras menolong perempuan itu. Kedua, ketika sang suami di kejar polisi bahkan ingin ditembak, yang mencegahnya adalah polisi yang memberhentikan kendaraannya (bukan polisi yang melakukan tindakan pelecehan pada istrinya). Ketiga, saat akhir cerita peran yang dimainkan oleh Sandra Bullock akhirnya menganggap pembantunya (kaum minoritas) sebagai sahabatnya padahal sebelumnya ia sangat tidak menyukai keberadaan pembantunya.
Di film ini juga digambarkan bahwa kaum minoritas sendiri lah yang membentuk pencitraan negatif terhadap kelompoknya. Film ini terlihat ingin menggambarkan bahwa tindakan diskriminasi karena berdasarkan ras memang terjadi di Amerika. Tetapi warga Amerika juga lah yang melindungi mereka, dalam artian di luar mungkin terlihat jahat tetapi sebenarnya warga Amerika (white men) merupakan manusia yang baik bahkan yang akan melindungi. Walau begitu dalam film ini juga digambarkan bahwa sesungguhnya tidak semua kaum minoritas terutama black-men adalah orang-orang jahat melainkan banyak juga diantara mereka yang baik. Tetapi di film ini tidak digambarkan bahwa kaum minoritas pun dapat melindungi kaum mayoritas. Dengan film-film seperti ini Amerika dapat mencitrakan dirinya sebagai negara yang memiliki keberagaman sosial-budaya tetapi dapat hidup dengan rukun walau sebelumnya banyak terjadi peristiwa berdarah karena keanekaragaman budaya tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H