Mohon tunggu...
noorkholis ridho
noorkholis ridho Mohon Tunggu... -

aku cinta negeri ini tapi aku benci sistem yang ada hanya ada satu kata "LAWAN"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Review Film 13 Days

14 Januari 2011   19:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:35 1499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film Thirteen Days yang menceritakan masa 13 hari yang menegangkan, dalam sejarah Amerika dikenal dengan "The Cuban Missile Crisis". Pada masa suasana perang Dingin di bulan Oktober 1962, Uni Sovyet dengan persetujuan Castro, menempatkan sejumlah misil balistik di Cuba. Tentu saja hal tersebut menimbulkan kekhawatiran presiden AS John F. Kennedy, karena rudal-rudal itu kalau diaktifkan akan sanggup mencapai wilayah AS secara cepat dan dikhawatirkan tidak dapat terhindarkan yang akan membahayakan wilayah AS. Presiden AS itu bersama para stafnya memikirkan berbagai pilihan untuk mengahdapi tindakan Uni Soviet itu, termasuk melakukan serangan nuklir terlebih dahulu sebelum misil-misil itu menghancurkan wilayah AS.

Dalam film Thirteen Days krisis ini memang berakhir damai Uni sovie menarik mundur kapal-kapalnya yang awalnya ingin masuk ke perairan kuba, pada 13 hari yang menegangkan bagi AS itu, dimana tidak seorangpun tau apa yang akan terjadi selanjutnya, sementara pihak AS dan Sovyet saling bersitegang dan tak mau mengalah, dan secara cepat Presiden AS harus mengambil keputusan yang akan menentukan kelangsungan hidup bangsanya. Film ini memang sangat menggambarkan situasi yang memang betul-betul menegangkan bukan hanya bagi Kennedy dan para staf kepresidenannya serta menteri pertahanan AS dan mungkin akan membuat yang menonton film ini akan terbawa pada situasi yang menegangkan tersebut.

ANALISIS KASUS

Akar Kasus

Krisis Rudal Kuba(The Cuban Missile Crisis) adalah sebuah krisis yang terjadi antara tahun 1962 yang terjadi sebagai akibat dari Perang Dingin yang terjadi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Krisis ini terjadi setelah terungkap fakta bahwa Amerika Serikat telah mensponsori sebuah serangan ke Teluk Babi milik Kuba, sebuah negara komunis di Laut Karibia. Meskipun gagal, penyerbuan ini telah menimbulkan kemarahan Uni Soviet, sebagai pemimpin komunis dunia, maupun rakyat Kuba sendiri. Pada bulan September 1962, Nikita Khruschev, Perdana Menteri Uni Soviet, menyatakan kepada Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy bahwa setiap serangan berikutnya terhadap Kuba akan dinilai sebagai tindakan perang. Tidak lama kemudian, Uni Soviet segera menempatkan rudal-rudal berukuran sedang yang dilengkapi dengan hulu ledak nuklir di Kuba. Rudal-rudal tersebut mengancam AS karena kemampuan merusaknya yang dapat menghancurkan sebuah kota besar dalam waktu singkat setelah diluncurkan. Pada tanggal 22 Oktober 1962, Kennedy muncul di muka publik dan menuntut Uni Soviet untuk menarik rudal-rudalnya atau AS akan menyerang Kuba. Maka, dimulailah minggu-minggu yang dikenal dengan sebutan Krisis Rudal Kuba ini.

Negosiasi di antara dua musuh bebuyutan ini terjadi dengan alot karena kedua belah pihak merasa siap untuk berperang dan tidak mau mengurangi tuntutannya. Kapal-kapal perang Amerika mengepung Kuba untuk memaksakan sebuah "karantina" terhadap semua pelayaran milik kuba; pesawat-pesawat pengebom mencari posisi di Florida dan bersiaga menghadapi serangan udara. Untungnya, pada tanggal 28 Oktober 1962, Khruschev menyatakan bahwa Uni Soviet bersedia memindahkan nuklirnya asalkan AS berjanji tidak akan menyerbu Kuba.

Faktor Penyebab Konflik

Sejak Revolusi Kuba, dan bangkitnya komunisme di bawah Fidel Castro, pemerintah Amerika Serikat bertekad untuk melemahkan integritas sosialis dalam revolusi dan menginstal tempatnya pemerintah lebih sesuai dengan filsafat Amerika Serikat.setelah gagalnya invasi teluk babi maka AS semakin berambisi untuk mengambil Kuba. Sebuah komite khusus dibentuk untuk mencari cara untuk menggulingkan Fidel Castro. Kelompok menjadi bagian dari Kennedy keharusan untuk menjaga garis keras tentang Komunisme terutama karena dianggap negara komunis terdekat itu.

Hal ini didasarkan pada perkiraan pemerintah AS bahwa paksaan dalam Kuba samakin parah dan bahwa rezim ini berfungsi sebagai ujung tombak bagi gerakan komunis yang bersekutu di tempat lain di Amerika. Tindakan-tindakan represif dalam Kuba, bersama-sama dengan kegagalan sepertinya pemerintah kebijakan ekonomi sosialis, telah mengakibatkan suasana di kalangan rakyat Kuba yang membuat program resistensi kemungkinan yang jelas pada saat itu. Dengan demikian, AS merancang rencana rahasia untuk "bahan bakar" yang semakin anti-rezim agar memicu semangat untuk menggulingkan pemerintah atau upaya pembunuhan atas Castro.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun