Peran fisioterapi bagi penderita stroke menjadi perhatian utama dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun demikian, masih terdapat stigma bahwa tukang pijet lebih efektif dibandingkan fisioterapi yang dimana biayanya lebih mahal. Namun, pandangan ini tidak boleh menjadi penghalang bagi seseorang yang ingin menjadi fisioterapis.
    Stroke merupakan keadaan darurat medis, karena suplai tanpa oksigen dan nutrisi, sel-sel pada bagian otak yang terdampak bisa mati hanya dalam hitungan menit. Akibatnya, bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak tersebut tidak dapat berfungsi dengan baik.
   Â
      Gejala stroke umumnya terjadi pada bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak. Gejala yang dialami penderita stroke bisa meliputi:
1. Kelemahan pada salah satu sisi tubuh (hemiparesis)
2. Lemah pada otot-otot wajah yang membuat satu sisi wajah turun
3. Tidak  mengangkat kedua lengan akibat lemas atau mati rasa
4. Tidak dapat berbicara
5. Kesemutan
6. Mulai tidak mengenal wajah (prospagnosia)
    Â
      Problematika Pasca Stroke :
1. Pasien menjadi malas atau takut untuk menggerakkan tubuh
2. Gangguan motorik dan keseimbangan
3. Gangguan sensoris, dalam beberapa kasus terjadi gangguan pendengaran dan visual
4. Gangguan postur dan koordinasi
5. Gangguan emosi seperti mudah marah, mudah sedih
6. Munculnya rasa nyeri di otot.
Mengapa Harus Melakukan Fisioterapi?
     Fisioterapi, juga dikenal sebagai terapi fisik, adalah profesi kesehatan yang didedikasikan untuk mengevaluasi dan meningkatkan pergerakan dan fungsi tubuh. Fisioterapis adalah ahli yang memberikan perawatan ini, menggunakan pendekatan holistik yang mencakup melihat tubuh secara keseluruhan daripada berfokus pada faktor individu yang menyebabkan cedera atau penyakit.
     Fisioterapi dapat digunakan untuk berbagai masalah kesehatan, mulai dari cedera akut hingga penyakit kronis, dan dapat bermanfaat bagi orang-orang dari segala usia. Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi rasa sakit dan memulihkan atau memaksimalkan fungsi fisik dan kesejahteraan secara keseluruhan.
    Secara garis besar, berikut merupakan beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari perawatan fisioterapi pasca stroke.
1. Mengatasi Kekakuan Otot
Beberapa penelitian membuktikan jika spastisitas atau kekuatan otot bisa diolah dengan fisioterapi, Biasanya, terapis akan berlangsung dulu kondisi pasien, baru kemudian menentukan program terapi apa yang cocok. Mereka pun akan memberikan petunjuk terkait gaya hidup yang harus dijalani, termasuk menyarankan pola diet yang efektif untuk mengatasi ketegangan otot tersebut.
2. Mengurangi Rasa Sakit
Beberapa penderita stroke tidak hanya kesulitan untuk melakukan aktivitas, tetapi juga akan merasakan sakit saat mencoba menggerakan salah satu organ tubuh yang terserang, misalnya tangan atau kaki. Dengan fisioterapi, rasa sakit tersebut bisa diatasi.
Biasanya, untuk menanggulangi rasa sakit tersebut, terapis akan menggunakan terapi menggunakan stimulasi listrik, USG, terapi panas, dan lain-lain, tergantung dari kebutuhan.
3. Meningkatkan Kemampuan Bergerak
Kekakuan otot yang diderita pasca serangan stroke akan membuat sulit bergerak, seperti tidak bisa berdiri, berjalan, menggunakan tangan untuk makan, bahkan membuat kesulitan berbicara. Dengan fisioterapi, masalah tersebut bisa diatasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H