Banjir kembali melanda wilayah Kecamatan Banjarmasin Barat, membawa duka dan kerugian bagi masyarakat. Untuk memahami situasi lebih dalam, kami mewawancarai 10 responden yang tinggal di wilayah terdampak dan menanyakan pandangan mereka tentang manajemen bencana banjir di daerah tersebut.
Hasil wawancara menunjukkan beberapa poin penting:
- Kurangnya Koordinasi dan Sosialisasi: Banyak responden yang merasa kurang mendapat informasi dan koordinasi yang jelas dari pihak berwenang terkait persiapan dan penanganan banjir. Hal ini menyebabkan kebingungan dan keterlambatan dalam evakuasi serta upaya penyelamatan.
- Sistem Drainase yang Tidak Memadai: Infrastruktur drainase di wilayah Banjarmasin Barat dinilai tidak mampu menampung debit air hujan yang tinggi, sehingga mudah terjadi genangan dan banjir. Beberapa responden juga menyoroti adanya sampah dan sedimentasi yang memperparah kondisi drainase.
- Keterlambatan Evakuasi dan Bantuan: Responden mengeluhkan lambatnya proses evakuasi dan penyaluran bantuan saat banjir terjadi. Hal ini menyebabkan banyak warga yang terjebak dan kesulitan mendapatkan kebutuhan dasar seperti makanan, air minum, dan obat-obatan.
- Kurangnya Kesiapsiagaan Masyarakat: Beberapa responden mengakui bahwa masih banyak warga yang belum memiliki kesiapsiagaan yang memadai untuk menghadapi bencana banjir. Hal ini termasuk kurangnya pengetahuan tentang cara evakuasi yang aman dan persiapan.
Dari hasil wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa kelemahan dalam manajemen bencana banjir di Kecamatan Banjarmasin Barat. Hal ini perlu menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang untuk melakukan perbaikan dan peningkatan sistem penanggulangan bencana di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H