Mohon tunggu...
Noor Hasanah
Noor Hasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Prodi Geografi Universitas Lambung Mangkurat

Hobi saya mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Permasalahan Curah Hujan yang Terjadi di Indonesia Dalam Kurun 2021-2023 Di Berbagai Wilayah

23 Maret 2023   06:57 Diperbarui: 23 Maret 2023   08:46 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hujan merupakan salah satu fenomena alam yang cukup sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari pada dasarnya hujan terjadi karena awan di udara tidak mampu lagi menampung uap air yang berada di dalamnya maka hujan akan turun. Berikut 10 berita membahas permasalahan curah hujan yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia dalam kurun waktu 2021 sampai 2023 dari berbagai analisis media dengan bentuk tabel berikut ini :

cuplikan-layar-2023-03-23-093510-641bacec4addee43c543dd22.jpg
cuplikan-layar-2023-03-23-093510-641bacec4addee43c543dd22.jpg
Pada tahun 2021 terjadi hujan deras pada 30 Juli dan 17 November dengan media yang sama yaitu dikutip dari sumber liputan6.com hujan yang terjadi pada 30 Juli 2021 dengan pukul 07.47 WIB dimana BMKG memperkirakan Aceh, Sumatera Barat, Riau, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat dan papua berpotensi mengalami hujan lebat yang bisa disertai dengan kilat dan petir serta angin kencang untuk wilayah Sumatera Barat,Sulawesi Tengah dan papua masuk dalam kategori waspada untuk itu BMKG meminta masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrim yang bisa mengakibatkan banjir bandang akibat hujan lebat tersebut. Sedangkan pada tanggal 17 November pada pukul 06.31 WIB untuk wilayah pulau Kalimantan diperkirakan mencakup seluruh wilayah Kalimantan terdapat potensi hujan deras disertai dengan petir dan juga angin kencang wilayah yang curah berawan kepada masyarakat di wilayah Maluku Utara dan juga Papua Barat BMKG mehimbau untuk waspada sebab terdapat potensi hujan yang disertai petir dan angin kencang. Di mana dalam jangka kurun waktu 5 bulan hujan lebih banyak mengguyur Kalimantan dan Papua di tahun 2021 menurut 2 berita yang berbeda.

cuplikan-layar-2023-03-23-093750-641bae9608a8b55f3271cd84.jpg
cuplikan-layar-2023-03-23-093750-641bae9608a8b55f3271cd84.jpg
Pada Tahun 2022 terjadi hujan lebat serta banjir di bagian wilayah provinsi Kalsel dan provinsi Jawa Timur dengan dua media yang sama dari provinsi Kalsel yaitu antara Banjarmasin dan Banjarbaru di kutip dari sumber Banjarmasin.post.co.id. Hujan deras dan banjir yang terjadi melanda di Banjarmasin pada 4 Juli 2022 pukul 10.05 Wita di mana hujan deras terjadi di sebagian wilayah di Kalimantan Selatan seperti di Kota Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar dan lainnya. Kawasan lain di Kota Banjarmasin yang terpantau mengalami kenaikan air adalah di Jalan Simpang Ulin (samping Duta Mall) di kawasan pasar Sudimampir sampai Ujung Murung, Jalan Saka Permai, Jalan Lambung Mangkurat serta beberapa lokasi kawasan Jalan A Yani Km 4.  Masih di hari yang sama begitu juga di wilayah Banjarbaru pukul 10.39 Wita hujan deras juga mengguyur di Banjarbaru terdapat titik yang terendam jelas Zaini dari BMKG Memang daerah rawan banjir dan sering menjadi langgaran banjir saat hujan turun terus-menerus dengan curah hujan tinggi. Sedangkan di provinsi Jawa Timur hanya terjadi hujan lebat dan petir dikutip dan dilansir dari media kumparan.com pada 17 Juli 2022 pukul 08.53 Wita hujan yang lebat disertai petir berpotensi terjadi di Kabupaten Gresik seperti Sangkapura Tambak dan sekitarnya pada pukul 08.30 WIB selain Gresik dan Sumenep masyarakat juga diminta oleh BMKG agar tetap waspada hujan dan angin kencang sampai sore hari di wilayah kabupaten Mojokerto, Kediri, Malang, Kota Batu, Pasuruan, Probolinggo Jember dan Pamekasan.  Dari Kesimpulan tersebut di mana sebagian wilayah provinsi Kalsel diguyur hujan deras mengakibatkan naiknya banjir pasang surut dengan waktu yang relatif hampir bersamaan sedangkan di wilayah provinsi Jawa Timur hanya berselang dalam 13 hari telah mengguyur Hujan deras disertai petir.

cuplikan-layar-2023-03-23-093857-641baebed3aa0f20b54df212.jpg
cuplikan-layar-2023-03-23-093857-641baebed3aa0f20b54df212.jpg
Pada tahun 2023 di tanggal 2 Maret pukul 06.30 WIB telah terjadi 14 provinsi diminta siaga dampak hujan BMKG kembali meminta sejumlah wilayah provinsi seperti Aceh, DKI Jakarta, Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan siaga bencana dampak hujan lebat.  Prediksi cuaca antara lain berdasarkan pantauan BMKG terhadap adanya pusat tekanan rendah di Australia bagian utara. Untuk wilayah kota besar atau ibukota provinsi, BMKG menyebut hujan yang disertai petir berpotensi terjadi di Yogyakarta, Jakarta Pusat dan Surabaya dilansir dari media tempo.co.  Sedangkan pada pukul 17.52 WIB BMKG Jawa Barat mengeluarkan Prakiraan potensi hujan lebat hingga ekstrem yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang di wilayah Jawa Barat, Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat Indra Gustari mengatakan, untuk Kabupaten Karawang dan Purwakarta potensi tersebut akan terjadi pada tanggal 2 hingga 6 Maret. Karenanya, kata Indra, BMKG mengimbau masyarakat dan instansi terkait agar tetap waspada terhadap peningkatan potensi terjadinya hujan lebat atau peningkatan kecepatan angin yang bersifat lokal di sebagian wilayah Jabar. Pada bulan Maret ini pulau Jawa selalu diberi peringatan oleh BMKG agar selalu tetap waspada karena pengaruh hujan lebat, angin kencang, serta disertai kilat dan petir.

cuplikan-layar-2023-03-23-093944-641baee808a8b57ea76c6112.jpg
cuplikan-layar-2023-03-23-093944-641baee808a8b57ea76c6112.jpg
Di tahun 2023 dengan tanggal yang sama yaitu pada 11 Maret 2023 dilansir dari media kumparan.com dipukul 04.21 WIB di cuaca Jakarta malam pada subuh hari hujan ringan hingga sedang BMKG mengeluarkan perkiraan cuaca untuk wilayah Jakarta. Khusus Jakarta Timur dan Jakarta Selatan hujan turun dengan intensitas sedang sementara wilayah lainnya berintensitas ringan. BMKG juga mengeluarkan peringatan dini untuk Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Jakarta Barat terkait cuaca di wilayah tersebut pada malam hari. Begitu juga dilansir dari media tempo.co di pukul 07.12 WIB memasuki malam hari seluruh wilayah Jakarta diprediksi akan diguyur hujan dengan intensitas ringan dengan Jakarta Selatan dan Jakarta Timur berpotensi diguyur hujan intensitas sedang bisa disimpulkan bahwa wilayah Jakarta hanya diguyur hujan dengan berintensitas ringan hingga sedang selama kurang lebih 3 jam.

cuplikan-layar-2023-03-23-094446-641baf2bd3aa0f22c471a2d2.jpg
cuplikan-layar-2023-03-23-094446-641baf2bd3aa0f22c471a2d2.jpg
Pada 24 Maret 2023 dilansir dari media kompas.com pada pukul 10.56 WIB telah terjadi 3 rumah di Kelurahan Sidoarjo dan 7 di Gulurajo mengalami gangguan listrik. piket mengecek setelah mendapat laporan di wilayah Lendah terdapat 10 jaringan listrik rumah warga yang terdampak akibat sambaran petir setelah hujan lebat. kata kasih humas Polres Kulon Progo, Iptu Triatmi Noviartuti(Novi). Polsek Lendah menerima informasi adanya gangguan jaringan listrik di sejumlah rumah diduga akibat sembaran petir ia kembali menegaskan tidak ada korban jiwa dan material dalam peristiwa ini baik di Gulurejo maupun di Sidorejo.

Dari permasalahan-permasalahan diatas pasti kalian sedang bertanya-tanya mengapa di daerah A hujan sedangkan daerah B Terang? dan Kenapa Intensitas Hujan Tiap Daerah Berbeda beda? berikut ulasannya :

1.  Faktor Aliran Udara

Aliran udara akan bergerak ke atas menuju awan. Coba kamu ingat-ingat lagi proses terjadinya hujan! Ada proses penguapan, dan semakin tinggi udara tersebut naik, maka tetesan hujan juga akan semakin besar dan berat. Ketika awan menjadi semakin berat, maka air tersebut akan turun ke Bumi sebagai hujan. Lalu, apa sih yang membuat daerah A hujan, tapi daerah B terang? Adakah alasan dari perbedaan intensitas hujan di tiap daerah? Ini dia alasan-alasannya.

  • Jarak Tempat dengan Sumber Penguapan Air, semakin jauh suatu daerah dengan sumber penguapan, maka air yang menguap dan membentuk awan hujan akan terpencar dan gak jadi terbentuk. Jadi, awan hujan akan lebih mudah terbentuk.
  • Perbedaan suhu, ketika udara normal atau hangat, maka hujan akan berbentuk air. Namun, ketika kamu berada pada daerah atau negara dengan suhu udara yang sangat dingin, maka hujan akan turun dalam bentuk lain, misalnya salju.
  • Arah angin, daerah yang jarang dilalui angin, maka kemungkinan hujan juga akan rendah. Daerah padang pasir sangat sedikit dilalui angin, dengan begitu intensitas hujan di daerah itu juga rendah.
  • Ketinggian tempat, semakin tinggi suatu tempat, maka udara yang dimilikinya sedikit dan suhunya juga semakin rendah. Sebaliknya, semakin rendah suatu tempat, maka udara akan semakin banyak dan suhunya juga tinggi.
  • Pengaruh lokasi, Daerah yang dilalui garis khatulistiwa akan lebih sering terjadi hujan dibandingkan dengan daerah lain yang jauh dari khatulistiwa.
  • Deretan pegunungan, kalau suatu daerah gak dilewati awan, maka curah hujan di daerah tersebut akan rendah. Itulah alasan mengapa daerah di balik pegunungan memiliki curah hujan yang lebih rendah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun