Mohon tunggu...
Noorhani Laksmi
Noorhani Laksmi Mohon Tunggu... Administrasi - writer, shadow teacher, Team Azkiya Publishing dan Sanggar Rumah Hijau, Admin Komunitas Easy Writing

http://noorhanilaksmi.wordpress.com FB : Nenny Makmun

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Romansa Candi Prambanan

18 Mei 2011   04:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:31 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Romansa Candi Prambanan (Loro Jonggrang)

Candi Prambanan, salah satu keajaiban yang ada di Indonesia, candi Prambanan atau candi Loro Jonggrang yang menyimpan cerita romansa legenda Puteri Loro Jonggrang dan Raden Bandung Bondowoso. Kisah cinta Raden Bandung Bondowoso yang tidak kesampain setelah dia mencoba memenuhi dua permintaan dari Puteri Loro Jonggrang yang cantik jelita puteri dari Raja Prabu Boko yang merupakan musuh Ayahanda Raden Bandung Bondowoso yang melakukan tirani atas pemerintahannya. Tentu saja sebagai anak yang berbakti kepada orang tuanya Puteri Loro Jonggrang tidak bisa menerima pinangan dari seorang Raden yang telah membunuh ayah kandungnya. Untuk menghindari keinginan Raden Bandung Bondowoso inilah Puteri Loro Jonggrang mengajukan 2 syarat yang harus dipenuhi apabila ingin menyuntingnya: Syarat pertama adalah : 1. Puteri Loro Jonggrang menyuruh Raden Bandung Bondowoso masuk ke dalam sumur. Dan setelah sampai di bawah, Puteri memerintah Patih Gupolo menimbun sumur dengan batu. Raden Bandung Bondowosopun tertimbun batu di dalam sumur, dan Puteri Loro Jonggrang dan Patih Gupolo menganggap bahwa Raden Bandung Bondowoso telah mati di dalam sumur, akan tetapi di dalam sumur ternyata Raden Bandung Bondowoso belum mati maka ia bersemedi untuk keluar dari sumur, ternyata bisa keluar dengan selamat. 2. Puteri Loro Jonggrang menagih janji permintaan yang kedua kepada Bandung Bondowoso untuk membuatkan seribu candi dalam satu malam. Maka segeralah Raden Bandung Bondowoso memerintahkan para jin untuk membuat candi, tetapi dilain pihak Puteri Loro Jonggrang ingin menggagalkan usahanya. Ia memerintahkan para gadis di sekitar Prambanan untuk menumbuk padi dan membakar jerami supaya kelihatan terang untuk menumbuk padi dan membakar jerami supaya kelihatan terang pertanda pagi tiba dan ayam berkokok bergantian. Mendengar ayam berkoko para jin yang membantu Raden Bandung Bondowoso lari dan meninggalkan pekerjaan mereka, sementara masih ada kekurangan  satu candi. Firasat Raden Bandung Bondowoso seharusnya pagi belum tiba, maka dipanggilah Puteri Loro Jonggrang disuruh menghitung candi dan ternyata jumlahnya sembilan ratus sembilan puluh sembilan, benar yang kurang satu candi untuk mencapai seribu sesuai permintaan Puteri Loro Jonggrang. Maka Puteri Loro Jonggrang tidak mau dipersunting Raden Bandung Bondowoso. Raden Bandung Bondowoso merasa ditipu dan dipermainkan maka dia murka dan mengutuk Puteri Loro Jonggrang, "Hai Loro Jonggrang candi kurang satu dan genap seribu maka engkaulah pelengkapnya." Aneh bin ajaib Puteri Loro Jonggrang berubah ujud menjadi arca patung batu. Sampai sekarang arca patung Loro Jonggrang masih ada di candi Prambanan dan Raden Bandung Bondowoso mengutuk para gadis di sekitar Prambanan menjadi perawan kasep (tua) karena telah membantu rencana Puteri Loro Jonggrang.

Lokasi Candi Prambanan terletak persis Daerah Istimewa Yogyakarta dan propinsi Jawa Tengah, kurang lebih 17 km kearah Timur dari kota Yogyakarta atau kurang lebih 53 km sebelah Barat Solo. Komplek Percandian Prambanan ini masuk ke dalam 2 wilayah yakni komplek bagian Barat masuk wilayah Propinsi Jawa Tengah. Percandian Prambanan berdiri di sebelah Timur sungai Opak kurang lebih 200 m sebelah Utara Jl. Raya Yogya - Solo. Sejarah Candi Prambanan adalah kelompok percandian Hindu dibangun raja-raja Dinasti Sanjaya abad IX. Ditemukannya tulisan nama Pikatan menimbulkan pendapat candi dibangun oleh Rakai Pikatan yang kemudian diselesaikan Rakai Balitung berdasar prasasti Siwargrha tahun 856 M sebagai manifest politik untuk meneguhkan kedudukannya sebagai raja yang besar. Terjadinya perpindahan pusat kerajaan Mataram ke Jawa timur berakibat tidak terawatnya candi-candi di daerah ini ditambah terjadinya gempa bumi serta berapa kali meletusnya Gunung Merapi menjadikan candi Prambanan runtuh tinggal puing-puing batu yang berserakan. Usaha pemugaran yang dilaksanakan pemerintah Hindia Belanda berjalan sangat lamban dan akhirnya pekerjaan pemugaran yang sangat berharga itu diselesaikan oleh Bangsa Indonesia. Pada tanggal 20 Desember 1953 pemugaran candi induk Loro Jonggrang secara resmi dinyatakan selesai oleh Dr Ir Soekarnosebagai Presiden Republik Indonesia pertama. Deskripsi Bangunan Komplek percandian Prambanan terdiri dari atas latar bawah, latar tengah, dan latar atas (latar pusat) yang makin kearah dalam makin tinggi letaknya. Berturut luasnya : 390 meter persegi, 222 mp,dan 110 mp. Latar bawah tidak berisi apapun. Di dalam latar tengah terdapat reruntuhan candi-candi Perwara. Apabila seluruhnya telah selesai dipugar maka akan ada 224 buah candi yang ukurannya sama yaitu luas adasar 6 mp dan tingginya 14m. Latar pusat adalah latar terpenting diatasnya berdiri 16 buah candi besar dan kecil.Candi-candi utama terdiri atas 2 deret yang saling berhadapan. Deret pertama yaitu candi Siwa, candi Wisnu, dan candi Brahma. Deret kedua yaitu candi Nadi, candi Angsa dan Candi Garuda. Pada ujung-ujung lorong yang memisahkan kedua deretan kedua candi tersebut ada candi Apit. Delapan candi lainnya lebih kecil. Empat diantaranya candi Kelir dan emapat candi lainnya disebut candi Sudut. Secara keseluruhan percandian ini terdiri dari 240 buah candi. Candi-candi Lain Disekitar Prambanan A. Candi Lumbung,Bubrah dan Sewu Ketiga candi Budha ini tinggal reruntuhan kecuali candi Sewu yang masih bisa dinikmati keindahannya. Semua terletak dalam komplek Taman Candi Prambanan. B. Candi Plaosan Letaknya kurang lebih kearah Timur dari candi Sewu.Candi yang dibangun Rakai Pikatan untuk hadiah permaisurinya. Kelompok candi Plaosan Lor (Utara) terdiri atas 2 candi induk, 58 Perwara dan 126 stupa. Kelompok candi Plaosan Kidul (Selatan) hanya berupa sebuah candi. Halaman candi induk terbagi 2 yang masing-masing diatasnya berdiri sebuah biara bertingkat dua. Tingkat atas untuk tempat tinggal pendeta Budha dan tingkat bawah kegiatan keagamaan. C. Candi Sojiwan Terletak kurang lebih 2 km dari candi Prambanan sebagian besar hanya reruntuhan, pada kaki candi terpahat relief cerita binatang yang mengandung nilai-nilai filsafat. D. Candi Boko (Kraton Ratu Boko) Letak kurang lebih 3 km dari percandian Prambanan, berdiri di atas Bukit Kidul lanjutan pegunungan Seribu. Diperkirakan Balaputera Dewa dari dinasti Syailendra yang beragama Budha mendirikannya pada pertengahan abad 9 Masehi sebagai benteng pertahanan yang strategis terhadap Rakai Pikatan. Menurut legenda disinilah letak istana Ratu Boko ayah Loro Jonggrang. E. Candi Banyunbiro Candi ini terletak kurang lebih 200 m kearah Tenggara dari candi Boko. Banyu berarti air, nibo berarti jatuh menetes. Keduanya memiliki makna yang puitis bagi lingkungan masyarakat Jawa. candi Budha ini didirikan pada abad 9 M. F. Candi Sari Sari berarti indah atau cantik sesuai bentuknya yang ramping, mungkin karena keindahannya yang menarik perhatian ia dinamakan demikian. Puncak atapnya berhiaskan 9 stupa. G. Candi Kalasan Peninggalan agama Budha tertua di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah adalah candi Kalasan. Letak pada sisi sebelah kanan jalan raya Yogyakarta-Solo km 13 masuk beberapa puluh meter kea rah selatan. Candi didirikan oleh Panangkaran, raja kedua dari kerajaan Mataram Kuno pada abad 8 M sebagai persembahan Dewi Tara. Lengkung "Kala-makara" dengan hiasan kahyangan di atasnya terpahat di atas pintu masuk dengan begitu indahnya. Keindahan hiasan dan relief-reliefnya disebabkan oleh penggunaan sejenis semen kuno "bajralepa". Candi yang dianggap permata kesenian Jawa Tengah. H. Candi Sambisari Letaknya kurang lebih 5.5 km dari percandian Prambanan, setelah terpendam selama berabad-abad karena letusan gunung Merapi, pada bulan Juli 1966 ditemukan kembali oleh seorang petani yang tengah mengerjakan sawahnya. Pada tahun 1986 selesai dipugar. Keunikannya ia terletak 6.5 m dibawah permukaan tanah. Ilustrasi : dok.pribadi Sumber : Panduan Pt Taman Wisata Candi (unit taman wisata candi Prambanan)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun