Mohon tunggu...
Noorhani Laksmi
Noorhani Laksmi Mohon Tunggu... Administrasi - writer, shadow teacher, Team Azkiya Publishing dan Sanggar Rumah Hijau, Admin Komunitas Easy Writing

http://noorhanilaksmi.wordpress.com FB : Nenny Makmun

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Kisah Seekor Jerapah

31 Agustus 2012   09:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:05 1961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13464068812017941183

Si Kulit Jeruk

Juzz adalah anak jerapah laki-laki yang imut dan baik hati, hanya saja kulit Juzz memang unik. Juzz tidak seperti anak jerapah yang lain yang berkuli coklat muda dan bertotol coklat tua. Ketidaksempurnaan kulit Juzz ini, menjadikan Juzz sangat minder dan penakut untuk berteman dengan siapapun, apalagi kerap Juzz dijadikan bahan tertawaan oleh teman-teman binatang lainnya. "Ha ha ha liat si Juzz, kulitnya oranye...seperti buah jeruk, pantesan Juzz nama mu...kamu cocok jadi bahan membuat Juice seperti si Jeruk." Ledek Flo anak jerapah yang satu sekolah. "Benar-benar kata Flo, Juzz kamu seharusnya jadi buah-buahan saja! bukan golongan jerapah seperti kami," lanjut Fla jerapah cantik dan bermata lentik. Juzz semakin malu, apalagi Juzz sebenarnya suka sekali bila bisa berdekatan dengan Fla yang pintar menyanyi dan matematika. Juzz sangat ingin bisa dekat Fla yang selalu dikagumi teman-temannya. "Ibuuu ayo kita pindah dari sini, Juzz malu! Juzz dibilang bukan golongan binatang, tapi buah-buahan. Hanya karena kulit Juzz oranye seperti buah jeruk." Juzz mulai merengek minta pindah sekolah. Bunda Juzz bukannya tidak mau memenuhi keinginan anaknya, tetapi ini sudah untuk ke tiga kalinya Juzz pindah sekolah dari satu sekolah ke sekolah lain. Dan hasilnya selalu sama. Semua binatang menggoda dan menggejek kelainan kulit Juzz yang berwarna oranye menyala. Dalam hati bundanya Juzz terkadang terbesit rasa salah, "Apakah karena selama hamil dia memang suka sekali mengkonsumsi buah jeruk hingga membawa kelainan pada anaknya ?" Dengan alasan inilah maka sehingga membuat bunda Juzz memenuhi permintaan puteranya. Tetapi semakin dipenuhi hal yang sama tetap juga terjadi. Juzz pindah  dari satu sekolah ke sekolah lain. "Juzz ini sudah sekolah yang ke empat engkau masuki, baru beberapa hari kamu sudah ingin pindah lagi?" kata Bunda Zazi putus asa. "Iya Juzz, kamu tidak capai berkenalan teman-teman baru terus." Kata Joe ayah Juzz. Nama Juzz sendiri perbaduan antara Joe dan Zaza, nama yang unik dan mudah diingat. Seperti juga tubuh Juzz yang berbeda menjadi ciri khas yang tidak dimiliki golongan binatang Jerapah. "Ayah, Bunda Juzz malu. Fla yang ingin Juzz jadikan sahabat juga ikutan meledek! Kenapa sih Bun, Juzz harus lahir cacat kulit. Juzz malu Bun, Juzz ingin punya kulit normal seperti teman-teman Juzz." Isak Juzz. "Lebih baik Juzz tidak dilahirkan ke dunia, kalau hanya akan dicela!" Teriak Juzz histeris. "Juzz! Kamu tidak boleh menyalahkan Bundamu. Bunda sudah hamil dan melahirkan kamu dengan susah payah, tidak seharusnya kamu menyesali kelahiran kamu!" Joe ayah Juzz marah atas sikap puteranya. "Sudah Ayah, Juzz maafkan Bunda ya." Bunda Juzz mengelus puteranya, rasa sayang seorang Bunda terhadap dirinya bisa Juzz rasakan. Bunda selalu melindunginya setiap binatang bahkan bila ayahnya memarahi, padahal Juzz selalu menyalahkan bundanya. Juzz jadi menyesal. "Juzz, Juzz ayo kita main!" Terdengar suara memanggil-manggil dirinya. Tiba-tiba wajah Juzz berubah cerah setelah mengintip dari balik jendela, dia melihat siapa yang memanggil. "Bunda, Fla dan Flo main ke sini aih ada apa ya?" tiba-tiba Juzz bahagia dengan kunjungan teman-temannya. "Hai Juzz kami mau mengajak kamu untuk mengikuti perlombaan." Kata Flo. "Perlombaan? perlombaan apa?" tanya Juzz bingung, selama ini belum sekalipun Juzz mengikuti suatu perlombaan. "Jadi Juzz, tadi waktu pelajaran Bahasa Indonesia, bu guru Mervia membagi kita menjadi beberapa kelompok. Ternyata kamu jadi satu kelompok dengan kami. Nah tugas kita adalah bermain drama. Teman yang lain yang satu kelompok tidak bisa ikut kemari karena ada tugas lain." Terang Fla. "Wah bermain drama," Juzz  menjadi sangat tertarik selama ini Juzz memang menyukai drama yang kerap Juzz tonton di televisi saat kesepian tiada teman. "Kamu sih tadi kabur dari sekolahan jadi tidak tahu apa yang diperlombakan buat acara mingguan sekolah kita." Cerocos Fla. Wajah Juzz bersemu merah menahan malu, "Iya aku tidak tahan diejek dan menjadi bahan ketawaan kalian." Ucap Juzz. "Oh jadi gara-gara bercandaan kami tadi ya, Juzz maaf kalau tadi kami berlebihan mengejek kamu. Sebenarnya itu namanya 'perploncoan' kebisaan kami bila ada anak baru kami kerjain dahulu jadi kamu jangan marah." Kata Flo lebih lanjut. "Oh ya?" Juzz jadi semakin malu, ternyata selama ini dia tidak tahan dengan segala ejekan. "Iya Juzz, dengan kulit kamu yang berbeda dengan kami bukan berarti kamu itu mahluk jelek. Malah kamu harus bersyukur dan berterima kasih dengan bunda yang telah melahirkan kamu.., karena apa? Kamu jadi anak Jerapah yang unik dan antik. Kalau kamu tidak percaya, pasti di acara perlombaan drama nanti kamu akan jadi banyak perhatian. Percaya deh!"  Terang Fla dengan senyum manis. Juzz jadi semakin yakin dan percaya dengan ucapan Fla dan Flo, yang ternyata hanya menggoda dia sebagai anak baru di sekolah mereka. Juzz dan kelompoknya berlatih keras untuk pementasan drama yang akan berlangsung pekan depan. Saat yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Semua penonton para orang tua binatang-binatang sekolah Gardenia tempat Juzz belajar tegang saat kelompok Fla yang terdiri dari Flo, Juzz, Miko sang rusa, Bigy sang kelinci, Koko dan Kiki tupai bermain drama. Tepuk tangan berderai-derai ketika drama ditutup dengan happy ending saat Juzz berperan sebagai Pangeran Unik berhasil menolong Sang Putri Fla dari cengkraman penyihir jahat yang di perankan oleh Flo. "Hebattt, hebatttttttt Juzz pemain drama berbakat!" Tiba-tiba Bu Guri Marvia berteriak memberi selamat terhadap Juzz murid baru. Kini Juzz mempunyai kepercayaan diri bahwa perbedaan yang dia miliki bukan suatu penghalang untuk maju, Juzz bahagia menemukan sahabat-sahabat yang baik walau di awal Juzz sempat ingin meninggalkan mereka. Terlebih Juzz sangat berterima kasih kepada bundanya, "Maafkan Juzz Bunda, telah membuat Bunda sakit hati karena Juzz suka berteriak-teriak dan menyesal terlahir dari rahim Bunda." Bunda Zaza bahagia memeluk putra kesayangannya. Sejak penampilan perdananya Juzz semakin semangat untuk meraih impiannya menjadi pemain drama yang professional. Tidak lagi rasa malu dan minder dengan kulit jeruknya yang berwarna oranye menyala.

Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun