Mohon tunggu...
Noorhani Laksmi
Noorhani Laksmi Mohon Tunggu... Administrasi - writer, shadow teacher, Team Azkiya Publishing dan Sanggar Rumah Hijau, Admin Komunitas Easy Writing

http://noorhanilaksmi.wordpress.com FB : Nenny Makmun

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Guna-guna Sang PIL

18 Januari 2011   06:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:27 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Guna-guna Sang PIL

“ Ratri aku mau curhat…” tiba-tiba Sekar tetangga ku main selonong masuk.

Sesaat aku lihat ada si Bibi, pasti ini masalah rumit bu Sekar seputar rumah tangganya.

Aku takut si Bibi nguping dan akan menyebarkan ke tetangga lain yang menyebabkan tersebarnya gossip yang tidak sesuai kebenarannya.

Dan aku juga tidak mau banyak gunjingan yang memperburuk kerukunan kompleks.

Maka aku colek bahunya untuk masuk ke kamar dan pintu aku tutup.

“ Ada apa tho mbak…”

“ Gini Rat, aku mau minta tolong … jadi gini aku mau cerita dari awal tapi kamu janji yo jangan marah atau ngomelin aku…, janji yo…”

“ Iyo Kar…ono apa tho…” aku penasaran.

Sekar ini sebenarnya teman kuliah sama-sama di Solo dulu, tapi tidak terlalu akrab soalnya lain jurusan dan dia kakak kelas.

Sekian lama setelah lepas dari kuliah, kerja dan menikah…tanpa sengaja aku membeli rumah dan bertetangga dengan nya.

Merasa dulu satu almamater dan sama-sama dari daerah maka  di kompleks kita jadi akrab.

Sekar menarik nafas sebentar lalu mulai curhat, “ Jadi aku sebenernya ada masalah, ini in the past lah ya…aku sempat affair dengan seorang pria, yah yang nota bene nya sih di bawah mas Bagus kwalitasnya…pokoknya sebenernya un-qualified …”.

Aku sempat terkejut…

” Trus…”.

“ Yah selama ini, cukup lama  aku sudah tidak pernah bertemu… karena aku merasa harus aku akhiri, selama ini aku juga masih ngebantu pria itu Rat…”

“ Kok ngebantu…”

“Iya…karena un-qualified itu ! Dia cuma buruh lah kasarannya…, anaknya aku bantu untuk biaya sekolahnya, karena kasihan…”.

“ Maksud elo, …itu anak hasil  elu ama dia…” .

“ Bukanlah Rat…itu anaknya dia ama bininya kaleeee…”.

“ Oh kirain….ya mana aku tau…” .

“Nah etrus aku kemarin ketemuan lagi ama dia, ternyata dia nuntut aku cerai ama suamiku…”.

“Lha kok…”.

“Iya, masalahnya dia juga udah ceraiin istrinya…padahal aku gak pernah minta gitu…dan aku ketemu itu mau menyelesaikan hubungan kita yang terlanjur salah…pokoknya sudah yang lalu ya lalu-lah…selesai!”.

“ Baguslah Mbak aku setuju harus diakhiri! …lagian Mbak apa lagi yang dicari ? udah bersyukur dapat  suami yang baik, anak-anak sehat…sudahlah gak usah macem-macem” saran ku.

“ Itu dia aku sadar Rat! …aku jelas milih keluargaku, kalau aku milih dia…yang ada aku hidup melarat dan susah…capai deh ! “.

“ Yah lagian…milih affair-an kok di bawah standart misua…”kritik ku.

“ Trus ditambah lagi Rat. Pas aku ngomong baik-baik ke dia untuk tidak meneruskan affair ini, tiba-tiba ada ibu-ibu stw* lalu tanpa basa basi   ngamuk-ngamuk, ngata-ngatain aku sebagai pengganggu rumah tangga…”

“ Oh ya…siapa ibu itu”

“ Ternyata pacar dia juga …gila gak sih, PIL ku ini!…dia gak main dengan aku saja! Celakanya ibu stw ini mau ngelaporin ke suami ku kalau aku ada affair …, kurang ajar banget kan !! …nah sekarang ini aku ketakutan…, apalagi dia juga pakai acara  ngancam-ngancam Rat…”

“Ngancam-ngancam pie tho…”

“Biasalah duit…dia sempat minta duit, tapi nggak aku kasih…”

“Nah lo, si PIL gimana…diam aja tho..”

“Iya tuh mbak…si PIL diam aja, trus …permasalahannya aku susah sekali ngelupain dia Rat semenjak ke-gap ama si ibu stw itu  seharusnya masalah sudah selesai…malah jadi amburadul gini…”

“ Hmm….jangan-jangan, aku kok  kepikiran … jangan-jangan aku di guna-guna ya…kok aku bisa susah ngelupain dia semakin hari, padahal aku udah bulat tekad mengakhiri affair ini! Aku capai…apalagi aku sadar cuma di ‘peras” . Habis sudah tabungan ku…”

“ Hmm, bagaimanapun affair mu harus diakhiri Mbak…”

“Iya Rat…gimana ya biar aku bisa  ngelupai dia, semakin aku ingin menjauh, semakin aku kangen terusss…aduh  belum lagi  ngatasin si wanita stw pemeras ini…”.

“ Yah Mbak, saranku satu-satunya jalan doa …dengan sholat bisa menghilangkan pengaruh negative yang menyerang kita, bukan berarti aku sok sempurna…tapi cobalah Mbak…mohon ampun ama yang kasih hidup…”.

“ Gitu ya Mbak…ada saran lain gak?  Kali aja …kita cari dukun untuk menghentikan guna-guna ini…”.

“Gak ada Mbak! Aku lebih prefer sholat aja! Dan masalah ancaman dia!  biarkan saja sampai sejauh mana dia berani…”.

Aku tidak tahu apa yang ada di benak Sekar selanjutnya, …. Yah semoga guna-guna sang PIL hilang seiring niat baik nya…

 

Hujan di Cimanggis , Jan 18 - 2011

 

Note :

Wanita stw adalah wanita setenga tu’w’a (tua)

Pic Source : xaraxone.com

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun