Mohon tunggu...
Noorhani Laksmi
Noorhani Laksmi Mohon Tunggu... Administrasi - writer, shadow teacher, Team Azkiya Publishing dan Sanggar Rumah Hijau, Admin Komunitas Easy Writing

http://noorhanilaksmi.wordpress.com FB : Nenny Makmun

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cermin: Aduh Maaf...

4 Agustus 2011   05:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:06 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Niat Baik Kok Diledek... Kejadian yang membuat aku malu juga merasa berdosa. Kemarin saat menunaikan ibadah sholat Ashar di mushola kantor, sisa rakaat terakhir aku lanjutkan sendiri karena tertinggal dengan Imamnya. Pas salam ternyata di sebelah aku, sebut saja Mbak Cantik yang memang cantik ternyata juga baru menyelesaikan sholat walau tidak bareng, tapi memang dia agak cepat jadi selesai hampir berbarengan. Sungguh aku minta maaf aku yang otomatis, terkejut dan menyeletuk ..."Aihh siapa niii, baru ketemu." Astaghfirullahaladzim aku langsung merubah cletukan jadi candaan dan aku peluk serta kucium Mbak Cantik yang memang orangnya humoris lalu kita saling bersalaman tetap sambil tertawa. Aduh maaf aku kadang orangnya spontan, nggak mikir kalau sebenarnya itu suatu usaha Mbak Cantik yang selama ini tidak pernah sholat, tetapi pas Ramadhan dia melakukan ibadah sholat. Haduh aku jadi malu, orang ibadah kok malah aku cletukin, maaf...maaf...ini semata-mata aku kaget tapi juga ikut bahagia karena Mbak Cantik yang  dari awal masuk kantor belum pernah aku liat memakai rukuh jadi surprise. "Mbak Cantik, aku benar-benar minta maaf ya," dan dia tersenyum cantik. Aih gimana sih aku? nanti dibilang ibadah salah, nggak ibadah apalagi...kasihan kalau orang berniat baik aku kritik. Tapi aseli Mbak cantik tadi itu spontan, syukurlah Mbak Cantik tidak marah karena aku tersadar dan bercanda menggodanya. Ramadhan sungguh bulan istimewa bisa merubah semua perilaku , aku yang biasanya ngerumpi tanpa jaga lisan -jadi mikir, aku yang gampang ingkar janji - jadi  tidak berani janji sembarangan, aku yang sedikit-sedikit tersinggung bila dikritik -  jadi lebih sabar, aku yang sesekali ngomel ama Icha dan Fay lebih sabar juga, Kitab suciAl-Qur'an yang baru aku baca ketika tidak terasa capai sampai di rumah- mulai aku buka kembali. Duh andai setiap bulan itu adalah Ramdahan, akankah semua menjadi tetap special dalam berlaku ? Bersama Telkomsel cermin hati betapa indah dan bersyukurnya kita masih diberi kesempatan melewati Ramadhan tahun ini. Semoga di bualn-bulan selanjutnya tetap bisa menjaga semuanya. BEJ, jam istirahat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun