Mohon tunggu...
Noorhani Laksmi
Noorhani Laksmi Mohon Tunggu... Administrasi - writer, shadow teacher, Team Azkiya Publishing dan Sanggar Rumah Hijau, Admin Komunitas Easy Writing

http://noorhanilaksmi.wordpress.com FB : Nenny Makmun

Selanjutnya

Tutup

Healthy

About The Sixth Sense Or Imagine Our Child Or Realy Ghost ?

3 Desember 2010   06:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:04 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12913577831224134517

About The Sixth Sense Or Imagine Our Child Or Realy Ghost ? Semalam pulang kantor aku barengan denagn teman-teman lama Bukit Golf yang lama gak bertemu, karena mobil jemputan 'Boing Pak Adhe' yang dulu biasa kita tumpangin  sudah tidak beroperasi lagi sajak aku cuti hamil. Dan semalam beberapa ngumpul lagi, biasa emak2 cepika-cepiki. Seperti biasa kita bercerita sepanjang jalan menghabiskan kejenuhan kemacetan Jakarta. " Mbak pernah ngalamin anak elu malam-malam kebangun terus nangis-nangis dan tatapan matanya seperti melihat sesuatu...., duh aku mo mulai udah merinding dulu nih..." sahabat ku ibu Ririn mulai membuka tema perbincangan pulang kantor kali ini. " Soalnya dua hari yang lalu anakku Luna, tiba-tiba terbangun....itu jam 12 an deh sehabis aku pulang nonton konser nya Kla ...., Mami, mami Luna takut ..." "Waduhhh aku yakin niy anak pasti ngeliat apa-apa lagi, soalnya di keluargaku memang sebagian besar bisa ngeliat mbak....aku sendiri di bilangin punya bakat, tapi amit-amit lah aku gak mau belajar seperti sepupu-sepupu aku yang bisa liat dunia lain...." Mak Ririn bercerita berapi-api. " Truz apa mbak katanya yang diliat ?" "Mami di pinggi kasur ada nenek sihir baju biru...." Kata Luna Mami Ririn yang posisinya tidur sampingan dengan Luna tidak berani menengok, hanya saja bulu kuduku berdiri... " Aku bujukin aja, udah Mbak gak usah diliatin, ayo bobo lagi. Untungnya Luna nurut, sebelumnya aku suruh baca doa dan bobo lagi. Dulu waktu masih bayi, kerap kali nangis pas rumah kita di Bogor. Jadi ceritanya aku nempatin rumah papa ku, kakek Luna mbak ... yang sebelumnya sempat di kontrakin ama orang, Luna waktu itu berumur 2 thn, setiap malam nangis terus dan tangannya  nunjuk-nunjuk ke satu suatu arah ..., sepertinya dia liat sesuatu yang di takutin. Nangis, sampe terus lama-lama capai dan bobo lagi..." Mbak Ririn meneruskan ceritanya kembali..."Pernah mbak lagi tengah malam, hujan rintik-rintik tiba-tiba sepeda Luna di bawah jendela persis kamar Luna bobo berbunyi, iiiih itu aku udah merinding bukan main..., papa Luna nenangin aku kalau itu 'kongslet'! Luna juga msh nangis keras-keras, dan aku gak boleh keliatan takut di depan Luna, aku bopong dan terus aku tenangin. " Akhirnya rumah Bogor ada yang ngontrak lagi. " Trus Luna 4 tahun aku pindah ke Bukit Golf ni mbak, waktu pertama menempati aku sendiri malah yang ngeliat, seperi bayangan ..sreet cepet banget. Trus Luna menjelang maghrib pernah bilang ..."Mami itu ada nenek-nenek di deket pintu..." . Aku tengokin ternyata gak ada, ... "Luna bener ngeliat nenek-nenek..?" "Iya mami " "Emang nenek-nenk itu seperti apa ? " " Ya seperti yang barusan lewat, rambutnya panjang putih dan jalannya bongkok...pake baju putih..." "Waks...gimana aku gak schok mbak..." kata mab Ririn berapi-api. Cerita masih berlanjut dengan pengalaman keponakan mbak Ririn sendiri yang mempunyai teman bermain gaib. Keponakan Mbak Ririn bernama Kania, ternyata setiap hari Kania selalu menyebut-nyebut anak perempuan bernama Rima. Seakan-akan Rima itu ada, seperti saat mandi sore. " Mama Rima boleh gak ikutan mandi di sini..., katanya Rima juga mo mandi bareng dengan Kania..." pinta Kania ke mamahnya. Mama Kania sudah memahami kalau Kania punya teman main dalam imajinasinya. " O boleh, boleh aja..." " Asyiik ayo Rima lepas baju dulu..." Mama Kania menyaksikan putrinya seperti beneran melepas baju. Mama Kania jadi berperan menganggap kalo Rima itu ada. Banyak kejadian yang membingnungkan sebenernya, tapi putrinya selalu ngotot untuk selalu berasama-sama Rima. Menurut mbak Mama Kania, memang ada yang 'nempel' dan hanya Kania yang bisa melihat. Pernah suatu ketika mau pergi, si Rima mau ikutan. Di dalam mobil "Awas mama geser...ini buat duduk Rima" menyuruh mamanya bergeser..trus "Sini Rima kamu duduk deket aku..." Yang aneh ketika sehari Kania tidak menyebut Rima, mama nya bertanya..."Rima kemana Kan.." " Kania hari ini pulang mah...dan ada acara jadi gak bisa main ke sini..." jawab Kania polos. " Emang rumah Rima dimana? " "....... (menyebutkan salah satu tanah pemakaman di Bogor, yang mama yakin kalau Kania itu tidak pernah tau nama tersebut dari siapapun)". Mama Kania yakin bahwa Rima itu memang mahluk yang menempel menjadi teman main putrinya. " Kania, wajah Rima kaya apa..." " Rima cantik mama, apalagi kalo pake bondu...,Kania juga mau di beliin bondu kaya Rima ya..." suatu hari. Hmmm merinding gak sih, kalau anak kita mengalami seperti Kania. Dilanjutkan dengan cerita temen Mbak Olga, teman seperjalanan aku juga. Namanya bunda Via, punya anak cowo namaya Dito. Kerap kali bunda Via mendengar Dito bercerita serius, tertawa-tawa, terus teriak-teriak dan ngobrol dengan seseorang di kamarnya. Setiap bundanya bertnaya "Dito ngobrol ama siapa ?" Ada Bun, temen Dito lucu deh...kita main perang-perang, robot-robot-robotan. Hingga sautu hari Bundanya membelikan kaset DVD Serial Casper... Pas di nyalain, Dito teriak-teriak..."Bunda itu teman Dito, kok dia masuk TV...?" Bunda Via langsung paham, ternyata teman Dito selama ini sejenis tuyul...yang mirip Casper. Just Share dari perbincangan sepulang kantor, yang say abaca dari majalah MomDad&I menurut psikolog Ike R Sugianto  penggagas wbsite www.infotrapi.com adalah seseorang yang tidak nyata yang di ciptakan oleh seorang anak berdasarkan imajinasinya untuk memuaskan rasa untuk ditemani. 'teman imajiner' inilah yang menemaninya. Sebagai orang tua jangan menganggap remeh atau sebaliknya merasa bangga karena si anak memiliki indra ke-enam. Bila ortu tidak tanggap ditakuti akan berlanjut terus hingga anak akan lebih memilih dengan teman imajinernya dibandingkan real teman.Hal ini membahayakan ada kencenderungan anak akan timbul sifat klepto, suka berbohong, membesar-besarkan cerita. Mengatasi anak yang mempunyai teman imajiner : 1.       Ajaklah lakukan aktivitas positif lain ketika anak lagi asyik ngobrol dengan teman imajinernya. 2.     Jangan dimarahi, kadang kita bersikap mengikuti apa yang anak kita lakukan. Untuk masuk pelan-pelan ke dunia mereka. 3.     Alihkan pelan-pelan jangan kasar, jangan memaksa.Karena pada umumnya seiring anak kita memasuki sekolah dan banyak bertemu kawan pelan-pelan dia akan bosan dengan teman imajinernya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun