Sudah beberapa tahun lalu saat aku melakukan hal yang tak jujur padamu. Hmmm cukup lama tapi aku bisa berbohong di depanmu tapi tidak dengan hatiku.
Terlalu sekali hatiku yang bertahun-tahun menyimpan kebohongan ini dan nyatanya aku hanya berani jujur berkata dalam tulisan yang aku coba rangkai apa adanya dan berharap kamu membacanya.
Membacanya dan aku tak tahu apakah kamu memngucapkan sumpah serapah atau malah sebaliknya tak perlu lagi mengingat tentang kita eh maksud aku tentang aku yang sudah kamu kubur namaku dalam hatimu tahun-tahun lalu.
Itu jauh lebih baik dan melegakan aku dari pada kamu menyimpan dendam dan terus memaki aku yang sudah kamu melabeli Sang Pengkhianat sejati atau malah sebaliknya kamu masih berharap bertemu aku dan memaki aku sepuas hati.
Yah aku mau jujur akan cerita kita yang belum kamu tahu sejujurnya dan seluruhnya karena...kita keburu saling menghilangkan jejak.
Tapi seperti aku bilang ada yang perlu aku ungkapakan kejujuran walau hanya dalam tulisan yang mungkin kamu anggap sudah tak ada artinya, biarlah mungkin sedikit melegakan hatiku.
***
Sampai detik ini aku yakin kamu masih menyimpan nama aku Sweet Vampire itu julukan yang kamu berikan padaku.
Sweet Vampire berawal dari kisah donor darah yang lucu. Ini pertama kali aku menjadi pendonor darah, kamu tahu aku paling takut dengan jarum suntik tapi kali ini atas nama kemanusiaan aku berani melakukan hal yang sepertinya mustahil.
Kamu kaget dan lucu! Aku yang diambil darahnya tenang-tenang saja kamu malah pingsan...duh cowok macam apa pula kamu ini.
"Ya ampun Kamu enggak sadar-sadar sih! Hai bangun aku enggak apa-apa kok sehat-sehat saja bangun dong Kamu!" Aku dan Lusi mencoba membangunkan Kamu yang tengah pingsan.