Wanita Penting Di Rumah
Setelah menikah kita memutuskan mempunyai pembantu, pertama pembantu yang aku punya bernama Yu Ram, seorang janda yang di tinggal selingkuh suaminya. Karena sakit hati Yu Ram memutuskan bekerja dan jadilah Yu Ram tinggal bersama kami.
5 bulan kemudian aku positif hamil, hingga putriku lahir Yu Ram yang membantu merawat dan menjaga Icha saat aku kembali bekerja.
Ketika Icha mulai satu tahun, kuputuskan untuk mempekerjakan Teteh Nung. Seorang wanita dari kampung yang ada di perumahan untuk membantu bebenah, cuci dan setrika. Karena Icha sudah tidak mungkin di sambi lagi.
Apalagi aku hamil untuk anak ke-2, Teteh Nung ternyata harus menjaga ibunya. Untuk antisipasi mamaku mengirim Bibi Manisa untuk membantu meringankan kerjaan Yu Ram, tepatnya saling bekerja sama. Bila Yu Ram cape pegang anak dan ingin bebenah yah tinggal gentian dengan bibi.
Ketika Fay akan lahir, Yu Ram ternyata harus kembali ke kampung. Suaminya ingin mengajaknya rujuk, sebenarnya aku sangat keberatan apalagi dari awal nikah dia sudah ikut aku.
Dan sekarang tinggal Bibi Manisa dan Mbak Iffa, berdua bekerja sama saling menjaga putri kami saat kami bekerja.
Keberadaan mereka diakui kadang timbul masalah, seperti tidak rukun satu sama lain, pekerjaan yang tidak beres, suka nenangga tapi aku pikir lebih jau tanpa mereka Icha dan Fay juga terlantar.
Menyikapi perilaku mbake, yu, teteh atau bibi harus sabar, dituntut sabar karena mereka adalah wanita penting juga di rumah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H