Mohon tunggu...
Noorhani Laksmi
Noorhani Laksmi Mohon Tunggu... Administrasi - writer, shadow teacher, Team Azkiya Publishing dan Sanggar Rumah Hijau, Admin Komunitas Easy Writing

http://noorhanilaksmi.wordpress.com FB : Nenny Makmun

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Jalan-Jalan :Pasar Gembrong Pasar yang membuat Anak-Anak Kalap ….

16 Februari 2011   06:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:33 6361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah mengantar adik dari Stasiun KA Jatinegara, Ayah mengajak Icha untuk jalan-jalan ke pasar Gembrong. Buat orang Jakart yang punya anak-anak balita terutama pasti familiar dengan pasar Gembrong, pasarnya mainan anak-anak dengan harga miring.

Kalau mau di turuti kita bisa jalan dari ujung-ke ujung bahkan masuk-masuk ke dalam gang yang isinya toko dengan segala pernak-pernik mainan anak-anak, dari untuk mainan bayi sampai anak-anak menginjak remaja…lengkap…komplit.

Bahkan disini pusat ‘kulakan’ para pedagang mainan anak-anak yang di jual berkeliling dengan sepeda.

Tepatnya pasar Gembrong terlelak di Jl. Jendral Basuki Rahmat Prumpung – Jakarta Timur (Tidak terlalu jauh dari Stasiun KA Jatinegara).

Untunglah Ayah sudah biasa berlangganan pada suatu toko yang dekat dengan jalan utama, namanya Toko Mainan Kawan lama (Jl. Jendral Basuki Rahmat No 99 Prumpung – Jak Tim ph : 021-8584181, jadi tidak perlu sampai menjelajah semua toko.

Wah Icha bisa heboh dan kalap dan pegal. Wong pertama kali masuk aja dia sudah megang mainan kereta api Thomas yang memang di taksir dari bulan lalu pas jalan ke salah satu modern chaneltapi kata Ayah mahal banget! Mendingan cari di pasar Gembrong harganya miring dan barangnya juga sama! Memang benar sih barang sama persisi harga miring banyak: ) hmmm pinter-pinter nawar juga sih…

Contohnya : rakitan KA Thomas dengan desaign mambawa batu bara yang di tumpahin dari 1 KA ke KA lain dan berakhir pengakutan suatu helicopter waktu di modern chanel harga di patok Rp. 225.000,-, pas di pasar Gembrong RP. 180.000,- belum ditawar. Alhasil tawar menawar jadi Rp. 140.000,- juga dapat mainan buat Fay yang gak ikut Rp. 35.000,- sebuah mainan vespa remote control, yang tadinya di minta Rp. 70.000,- (jadi discount 50%).

Wah sepanjang jalan banyak anak-anak kecil kalap! Ada yang menangis kali kebanyakan yang minta di beli jadi ama ortu nya gak di penuhin, ada yang teriak-teriak girang…kalap-kalap deh para balita.

1. Penjual Karpet juga Keset

1297837291532970444
1297837291532970444

Ditambah kemarin liburan, memang banyak sekali mobil-mobil di parker berderet, mungkin ingin memuaskan putra-putri mereka.

Sambil menunggu ayah yang kesusahan memperoleh tempat parker aku sempetin jeprat-jepret.

Tidak hanya mainan, tetapi disepanjang jalan mau masuk pasar akan di jumpai penjual karpet juga keset bertebaran di deket sebuah sungai.

Wah gak sempet Tanya-tanya buat harga, maklum gak ada dalam anggaran untuk beli-beli lainnya.

2. Toko Kawan Lama

12978369701481930786
12978369701481930786

Toko mainan yang menjadi langganan Ayah, Icha langsung megangin terus mainan rakitan KA Thomasnya, liat wajahnya sudah memelas begitu.

Pokoknya nggak mau melepaskan lagi, sampai bener-bener di bayar Ayah, untungnya Icha gak yang kalap kaya pas jumpai anak kecil yang nangis keras-keras.

Habis pegang kardus besarnya langsung pulang.

Kayanya yang lagi musim mainan anak berbentuk aneka tokoh dalam bentuk boneka yang bisa menari-nari, beberapa kerumuanan anak asyik menyaksikan atrasi boneka-boneka mesin ini.

3. Combro Manis Asin

12978375301902766428
12978375301902766428

Pas pulang Utie (sebutan eyang putrid) ketemu ama combro hangat, “ Mas minta 5 manis dan 5 pedas” kata Utie.

“Semua Rp. 10.000,-“

Hmm lapar juga abis nungguin Icha beli mainan.

4. Gerobak Telur Asin Brebes

12978372021912298959
12978372021912298959

Wah mata tertuju pada gerobak telur asin, ternyata boleh nyobain dulu. Ini kesukaan ayah.

Untuk pembelian 12 harga Rp. 25.000,-

Karena ayah suka sekali telur asin, sudah bisa di tawar lagi aku beli lagian udah pegel gak minat otot-ototan menawar.

5. Gerobak Kelinci

12978377041766104178
12978377041766104178

Di sebelah gerobak telor asin ada gerobak kelinci dan Icha sempat terbengong-bengong dengan kelinci-kelinci yang sangat lucu. Tapi aku tidak berminat untuk tambah peliharaan lagi, cukup ikan dan kura-kura di rumah, itu sudah cukup menyita Teteh untuk membersihkan kolam kura-kura.

6. Gerobak Dukuh Palembang

12978378461269776526
12978378461269776526

Terakhir aku melewati gerobak dukuh yang tetata dengan ramping, aku kira Dukuh Purbalingga yang di kenal dengan Dukuh Kalikajar itu udah yang paling terkenal, ternyata nggak ya? He he he PD.com.

Cuma gak sempat cicip-cicip juga soalnya Icha sudah rebut kepengen main Kereta Api Thomasnya.

7. Hasil Perburuan

12978375152123180661
12978375152123180661

Sampai di rymah Icha kecapain akhirnya bobo siang dengan Ayah, setelah bangun langsung merajuk Ayah untuk merakit KA Thomasnya.

Pasar Gembrong memang bikin kalap putra-putri kita…

Tapi kalau mau di jual lagi pasar gembrong bisa buat alternative ‘kulakan’^_^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun