Â
Kue Ape Serabinya Orang Betawi
Setelahmenemani Icha bermain hampir 2 jam-an rasa lapar menyerang aku, sembari menunggu ayah yang masih membayar sayuran untuk isi kulkas aku dan Icha menunggu di dekat pintu keluar masuk.
Tiba-tiba hidung mencium bau enak kue yang ternyata itu setahu aku dulu kue ‘tete’, kue yang menyerupai serabi. Dan semakin aku tau itu adalah kue ape, yang merupakan makanan khas Betawi.
Ini kue favorit saat aku masih nge kost di daerah Setia Budi dan juga merupakan kue favorit saat hamilnya Icha.
Sekarang kadang aku jumpai sehabis turun dari nebeng.com (mobil jemputan pagi pak Imanta, tetangga satu kompleks) turun di Komdak Bawah akan aku jumpai bapak penjual kue ape ini. Tapi entahlah beberapa minggu ke belakang ini tidak aku temui, kayanya kena gusuran ni…soalnya emang beberapa pedagang kue jajanan pasar juga ilang ? hmmm jadi kangen nih cemilan pagi nya.
Dari sebuah literatur disebutkan kenapa kue ini dinamakan kue ape. Konon, namanya berasal dari pertanyaan: "Ini kue ape, bang?. Kemudian dijawab, "Ya, kue 'ape'". Entah benar atau tidak, tapi jika benar, maka asal usul nama kue ape ini menjadi sejarah yang cukup menggelitik.
Nah ini resep kue Ape dari majalah Femina, buat di coba :
Â
Alat: Wajan mini khusus serabi *)
BAHAN: 200 g tepung terigu serbaguna, ayak 100 g tepung beras, ayak 150 g gula pasir 1/2 sdt garam 1/2 sdt soda kue 3/4 sdt baking powder 1/2 sdt vanili bubuk 600 ml santan dari 1 butir kelapa parut Minyak, untuk olesan
CARA MEMBUAT:
- Campur semua bahan kering, tuangi dengan ½ bagian santan. Aduk sambil pukul-pukul dengan tangan hingga tercampur rata dan lembut.
- Tambahkan sisa santan, aduk kembali hingga rata. Sisihkan.
- Panaskan wajan, olesi minyak. Tuang 50 ml adonan, ratakan hingga ke bagian tepi wajan. Masak hingga matang dan kering. Angkat.
- Lakukan kembali hingga adonan habis.
Â
*) Wajan khusus serabi: Wajan berukuran mini yang biasa digunakan untuk membuat kue serabi. Biasa dijual di pasar tradisional.
Untuk 25 buah Harga kemarin aku beli per-porsi isi 10 buah Rp. 10.000,- berarti harga rata2 Rp. 1.000.
Tapi sih setahu aku kalo aku beli yang di pinggir jalan dapatnya 12 biji, kali itu dijual di mall jadi lebih mahal soalnya bayar pajek, kalo di pinggir jalan ada kamtibnas bisa langsung kabuuuurrrrrr….J
Â
Pic Source : combine fam.doc & google.com
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H