Mohon tunggu...
Noorhani Laksmi
Noorhani Laksmi Mohon Tunggu... Administrasi - writer, shadow teacher, Team Azkiya Publishing dan Sanggar Rumah Hijau, Admin Komunitas Easy Writing

http://noorhanilaksmi.wordpress.com FB : Nenny Makmun

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mutiara Jumat (4) Belajar dari F

8 Oktober 2010   05:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:37 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Adalah Fulan

Dari namanya sejak  lahir sampai 24 tahun bukanlah muslim

Tapi 1 tahun yang lalu, Fulan memutuskan menjadi muslim

Ketika aku Tanya…apa yang menyebabkan kamu berubah ? ketika tanpa sengaja kita sholat bersama.

Hmmm...kamu jawab, “ Di sutau subuh Mbak, sehabis aku mengalami kecelakaan yang cukup besar, kaki dan tangan aku hampir patah …di subuh itu aku mendengar suara adzan yang setiap hari memang aku dengar masuk lewat jendela kamar kostan aku yang terletak di tingkat, entah kenapa mbak dari sekian banyak adzan aku dengar setiap hari, tiba-tiba…Adzan ini membuat aku menangis…

Hari itu aku memutuskan untuk menjadi mubaligh, aku memutuskan membaca syahadat :

Asyhadu An- Laa Ilaha Illallah

Wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah

Itulah Fulan menjadi muslim karena suara adzan yang langsung menyentuh hatinya.

Beberapa lama mengenal Fulan, aku liat dia rajin menunaikan ibadah sholatnya, puasanya juga.

Tapi suatu perubahan memang tidak bisa langsung 100 %, Fulan masih suka juga dengan hal-hal yang kadang terlalu berlebihan, seperti uang masih dihamburkan untuk yang gak penting, berganti-ganti teman dekat atau berpakaian yang terlalu mencolok.

Tapi “surprise” Alhamdulillah setelah sekian lama aku tidak bertemu, aku melihatnya sudah dengan jilbab-nya yang cantik.

Fulan bercerita aku kepengen mbak untuk memakainya.

Hmmm  Fulan dia banyak sudah  melewati proses, prose kearah kebaikan, semakin bersahaja…sempat aku dengar orang menyletuk “ Ah perubahan dia kan buat nutupin betapa parahnya kelakuan dia!!”

Aku tidak peduli dengan omongan itu, yang jelas dari seorang Fulan aku belajar banyak…dia dari keluarga yang nota bene bukan muslim bermetamorfosis sendiri menjadi indah.

Sedangkan kita yang sejak lahir sudah terbentuk harusnya lebih bagus dan mengerti, tapi aku sendiri masih banyak kekurangan, dan dari Fulan aku mempunyai catatan sendiri.

Just share buat perenungan di hari Jumat…semoga kita bermetamorfosis menjadi indah, Ya Allah bimbinglah kami selalu…Amin…

Illustrai ; m-islam.info

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun