Mohon tunggu...
Noorhani Laksmi
Noorhani Laksmi Mohon Tunggu... Administrasi - writer, shadow teacher, Team Azkiya Publishing dan Sanggar Rumah Hijau, Admin Komunitas Easy Writing

http://noorhanilaksmi.wordpress.com FB : Nenny Makmun

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mencoba Berempati: Nobody Perfect!

23 Agustus 2010   06:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:47 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Original Tulisan pernah di muat di Cita Cinta Oktober 2001 di kolom Jejak Pendapat

MENCOBA BEREMPATI

Yang namanya kekurangan dalam kepribadian memang sulit untuk dihindarkan. Mungkin hanya bisa ditoleransi. Itupun kalau kita benar-benar memahami apa yang menjadi kekurangan pada diri kita . Untuk bisa menyamarkan kekurangan itu, pertama kita harus menyadari bahwa kita mempunyai sifat yang belum tentu bisa diterima oleh semua orang. Kita harus ekstra hati-hati dalam bersikap, berpikir sebelum bertindak.

Semua akhirnya kembali pada diri kita untuk selalu pandai menempatkan sifat-sifat yang kita miliki dan mungkin bisa dijadikan pertimbangan, kita harus selalu berempati dengan apa yang ada. Siapa tahu itu bisa meredam kekurangan kita, yang mungkin selalu menguasai orang lain dan tidak mau mengalah. Jadi solisinya adalah pengendalian diri dengan selalu mencoba mengerti posisi orang lain dan punya niat baik bahwa segala sesuatu yang kita lakukan bukan untuk merugikan orang lain.Oke! (Nenny-Cirebon)

Review-Tulisan “Mencoba Berempati”

Masih seputar mengumpulkan tulisan2 yang sempat terselip … lama karena kesibukan kerja tidak sempat menekuni hobby lama, sebenernya saya ingin menulis lebih dalam mengenai diri kita dan orang lain that’s real live….” NO BODY PERFECT!”.

Dalam kehidupan kita tidak akan menjumpai pribadi orang yang sempurna..karena hakikatnya kesempurnaan hanyalah Dia… Allah SWT pencipta kita.

Kesempurnaan dan kekurangan fisik atau pun attitude pada diri kita adalah sesuatu yang harus tetap kita syukuri. Apapun wujud diri kita itu adalah anugerah yang telah di berikan Allah kepada kita.

Apabila fisik lahir kita secara keseluruhan jelek, itu pasti kata orang lain …tapi dalam diri kita (tidak akan terima dibilang Jelek) apalagi orang tua yang melahirkan kita, jadi tetap yakin kalau kita tidak jelek, itu memberi keyakinan bahwa Allah sudah menciptakan bentuk kita sebaik-baiknya. Sangat disayangkan beberapa orang yang masih suka mengoperasi ini - itu bentuk wajahnya, yang hidung kurang mancunglah, yang mata kurang belok lah, yang kulit kurang putih lah, yang alis kurang tebal lah…rela berjuta-juta uang untuk merubah apa yang telah di ciptakan oleh Allah. Dengan alasan keperluan dunia entertainment, tidak perlu sampai mengoperasi wajah berulang-ulang, apalagi untuk menyamai wajah sempurnya si “BARBIE” (jadi inget mainan Icha anaku) Sayang…sayang sekali, padahal itu original dari sang pencipta, sangat disayangkan kita merubah-rubahnya. Akan lebih bijaksana bila kita merawatnya, seputar merawat dan selama ada dana lebih jauh-jauh bermanfaat, karena merawat yang sudah diberikan Nya juga merupakan salah satu cara kita bersyukur (tapi jangan berlebihan dalam mengkonsumtif).

Apabila Attituderasanya Allahtidak menganugerahi sifat yang burukpada umatnya, jadi mudah-mudahan kita istiqomah tetap di jalan Nya. Sadar sekali pasti banyak sisi buruk atas sikap yang ada pada diri kita. Rasa iri, marah, dengki, pelit, tidak mau kalah, curang, tidak jujur bersemayam dalam diri kita yang timbul tenggelam karena situasi dan kondisi. Mungkin hanya iman, agama yang akan mengendalikan kita untuk mensiasati sikap-sikap buruk yang bersemayam. Dengan sholat (bagi kaum muslim), berdoa jadi kita bisa mengendalikan diri kita. Memahami bener bahwa kita kadang cenderung melakukan kesalahan didorong rasa tidak mau terkalahkan dengan orang lain, mencoba berpikir lebih jernih dan lebih jujur dari dalah hati? Jujur apakah kita sebenernya salah atau benar? Sebenernya hati yang terdalam yang paling dalam dan murni tahu itu “jujur atau tidak?” maknya akan sangat baik jika kita mempunyai masalah kita merenung untuk mereview dan berbicara dengan hati kita lebih dalam, sudah jujurkah kita…? Dengan masalah kita? Sudahkah kita berdamai dengan hati nurani kita. Apalagi jika menyangkut dengan orang-orang terdekat seperti dalam keluarga…rasanya sikap BEREMPATI coba kita memahami andai kita di posisi mereka…Akankah kita juga bersikap seperti itu…? Hal ini membuat kita lebih mudah menerima dan memaafkan orang lain jika melakukan kesalahan kepada kita.

Tulisan ini hanyalah mereview kembali…mungkin di bulan Ramadhan ini…dengan lebih bersyukur akan fisik yang sudah di anugerahi dari Allah, kesehatan, sikap dan mau memahami orang lain akan lebih menjadikan kita pribadi yang lebih sabar, lebih bersyukur dan lebih memberi akan orang lain…Amin…Amin Ya Rabil ‘alamin.

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa…semoga kembali ke Fitrah….

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun