Mohon tunggu...
Noorhani Asad Mahendra
Noorhani Asad Mahendra Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Biasa

Sekali Mindhik tetap Mindhik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengembangkan Wisata di Masa Pandemi Covid-19

7 Januari 2021   10:00 Diperbarui: 7 Januari 2021   10:02 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seperti yang kita ketahui Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki ribuan pulau yang sangat indah dan memiliki sumber daya alam yang melimpah. Salah satunya  pariwisata menjadi ikon negara Indonesia di dunia. Salah satu keunikan yang mengagumkan dan diakui dunia adalah keberagaman budayanya. Menurut Sensus BPS pada tahun 2010 setidaknya terdapat 1.340 suku bangsa bermukim di berbagai pelosok nusantara.Masing - masing suku dengan tata ragam agama, budaya, dan kondisi sosial tersebut mampu menarik banyak turis yang datang.

Di pemerintahan Jokowi dan Ma'ruf Amin sektor kepariwisataan sangat di kembangkan.Terutama menyangkut kebudayaan daerah,makanan tradisional,maupun pariwisata yang ada di daerah tersebut. Sebelum masa pemerintahan Jokowi dan Ma'ruf Amin atau pada masa terakhir pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla, pemerintah sudah menargetkan turis - turis asing yang datang ke Indonesia dapat mencapai atau bahkan lebih dari perkiraan.

Menurut Kementerian Pariwisata, Wishnutama, Pariwisata telah menjadi sektor yang mendongkrak perekonomian di Indonesia. Di tahun 2014, Pariwisata telah menyumbang devisa sebesar 10 milyar USD, menyerap 10,13 juta tenaga kerja, menarik kunjungan turis asing sebanyak 9,4 juta orang, dan tranksaksi 250 juta perjalanan wisata dalam negeri dengan perbelanjaan sebesar 177 triliun rupiah. 

Kini Indonesia sedang mengembangkan destinasi - destinasi wisata yang diharapkan dapat menarik turis asing berkunjung ke tempat tersebut. Namun destinasi - destinasi yang sudah ada dirasa belum berimbang dengan ribuan potensi kekayaan yang dimiliki berbagai daerah di Indonesia. Maka dari itu pihak pemerintah baik pemerintah daerah maupun pemerintah kota atau kabupaten maupun sektor wisata dapat berperan atau ikut andil di dalamnya,dan membuat destinasi - destinasi wisata yang baru. 

Seperti desa - desa yang kaya akan sumber daya alamnya, destinasi wisata nya,dan makanan khas dari daerah tersebut. Salah satunya di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki potensi wisata tersembunyi. Menurut data BPS tahun 2019 jumlah wisatawan yang mengunjungi Jawa Tengah sejumlah 58.592.562 wisatawan yang terdiri dari 691.699 dari wisatawan mancanegara, 57.909.863 dari wisatawan lokal.

Namun dimasa pandemi saat ini, jumlah wisatawan mengalami penurunan secara drastic sejak diberlakukan pelarangan WNA berkunjung di Indonesia dari tanggal 1 Januari -- 14 Januari 2021. 

Bahkan ditahun 2020 menurut kutipan dari Kompas TV destinasi Candi Borobudur mengalami penurunan sejumlah 20 %. Ditahun 2020, Kemenpar Wishnutama menerbitkan panduan wisata yang bernama CHSE yakni Cleanliness, Health, Safety, Enviroment Sustainbility . dengan pedoman panduan ini, diharapkan mengembalikan perekonomian di Indonesia dimasa Pandemi COVID-19.

Sebagai wilayah atau daerah yang terkenal akan berbagai keunikannya,Kabupaten Blora menjadikannya sebagai wilayah yang memiliki aset dan potensi yang dapat dikembangkan baik dalam sektor pariwisata, ekonomi, maupun budaya. 

Di bidang pariwisata salah satunya, Kota Cepu merupakan daerah yang kaya akan objek wisata, bisa dikatakan beberapa objek wisata yang mungkin biasanya hanya bisa dinikmati dikota -- kota besar,sekarang juga dapat ditemui di Cepu. Beberapa objek wisata yang terkenal di Kota Cepu antara lain, Heritage Loco Trainz Cepu, Kracakan Watu Gong, Taman Seribu Lampu dan Monumen Arjuna Wiwaha, Gubug Payung, dll.

 Salah satu wisata yang menerapkan protokol kesehatan yaitu MC Edupark cepu, yang dikelola oleh PPSDM Migas Cepu. Sebelum menjadi wisata edukasi, wisata ini dulu adalah komplek yang dikelola oleh Pusdiklat Migas Cepu yang terdiri dari rumah dinas, lapangan golf, kolam renang, dll. Namun, Setelah diambil alih dan dikelola dengan baik, tempat wisata ini menjadi daya tarik tersendiri untuk mendongkrak wisata di Jawa Tengah dengan area edukasi seperti bioskop diorama pertambangan dan perminyakan, pengenalan alat-alat berat, lapangan futsal, mini zoo,dll. 

Dengan adanya pengembangan wisata di kota Cepu dan Sekitarnya, masyarakat menjadi tertarik untuk berwisata dan selalu menerapkan protokol kesehatan dengan 3M, Memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak 1 meter dari kerumunan.   

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun