Marvin Mainaky, putra sulung dari si sulung Marinus Mainaky. Mulai menggeluti dunia bulutangkis sejak ia duduk di bangku kelas 1 SMP. Keinginan menjadi atlet bulutangkis timbul, bermula saat melihat adik-adik dari sang ayah yang menjadi pebulutangkis hebat. Sebut saja nama-nama seperti Richard Mainaky, Rexy Mainaky, dan Marleve Mainaky yang pasti sudah tidak asing lagi di kalangan pecinta bulutangkis tanah air. Melihat mereka, Marvin ingin menjadi seperti om-om nya. Dari orangtua, walaupun mereka bukan atlet bulutangkis namun tetap mendorong dan memberi support kepada sang anak.
Perjalanan karier bulutangkis Marvin dimulai dari klub PM Baxx yang merupakan klub dari om-nya sendiri. Sekitar 1 tahun ia berlatih di Maxx, lalu setelah itu ia pindah ke PB Tangkas, 2 tahun di Tangkas lalu pindah ke Focus Badminton Club, 1 tahun di Focus pindah ke SGS PLN dari bulan Januari hingga sekarang.
Jika menilik ke belakang, cerita di balik awal mula ia mencintai dunia bulutangkis yaitu, suatu saat, ketika sedang berkumpul bersama keluarga besar, Marvin melihat 2 adik sang ayah, Riony Mainaky dan Richard Mainaky sedang asyik bermain bulutangkis bersama anak-anak mereka, yaitu Talia Mainaky dan Lyanny Mainaky. “Dulu yang bisa main bulutangkis duluan adalah sepupu-sepupu saya Thalia dan Lyanny, setelah itu saya jadi mulai suka bulutangkis, karena ingin seperti om-om yang jadi atlet hebat” begitu cerita Marvin.
Walaupun sang Ayah, Marinus Mainaky bukan atlet bulutangkis, namun ia masih memiliki Om yang senantiasa mengenalkannya dengan dunia bulutangkis. Diantara 6 adik sang ayah, Marvin paling dekat dengan Rionny Mainaky, yang saat ini menjadi pelatih di Jepang dan Marleve Mainaky. Marvin juga bercerita bahwa om-om nya nya ketika melatih sangat disiplin, tapi beda sekali ketika mereka berada ditengah-tengah keluarga. Ketika berkumpul bersama, seperti layaknya keluarga yang lain, bercengkrama santai dan di selingi gurauan-gurauan lucu. Marvin sangat mengagumi kepribadian om-om nya. Banyak pelajaran berharga yang dapat ia contoh, salah satunya kerja kerasnya dan pantang menyerah.
Pemain bulutangkis yang sangat ia idolakan adalah Lin Dan, pemain hebat asal negeri tirai bambu. Ia suka dengan tipe permainannya dan gayanya yang cool juga keren ketika beraksi di lapangan.
Selain bulutangkis, ternyata Marvin memiliki hobi lain yaitu memelihara binatang. Dirumahnya ia memiliki beberapa hewan peliharaan seperti anjing, ikan dan burung.
Marvin adalah pemain tunggal putra yang baru berusia 18 tahun. Dirinya cukup memperhatikan pendidikannya. Terbukti ia mampu menyelesaikan jenjang pendidikannya hingga tingkat SMA. Ia baru lulus tahun ini, namun belum ada niatan untuk melanjutkan kuliah karena ingin fokus di bulutangkis terlebih dahulu.
[caption id="attachment_296118" align="aligncenter" width="300" caption="bersama keluarga Rionny Mainaky"]
Menyandang nama Mainaky di belakang namanya, tentunya orang-orang akan ber-ekspektasi tinggi terhadapnya. Citra “Mainaky” yang sudah sangat melekat dengan bulutangkis, dengan berbagai torehan prestasi, apakah Marvin merasa terbebani?
“Iya sih sebenarnya, karena orang-orang jadi bandingin aku sama om-om aku, tapi itu juga jadi penyemangat aku, pingin buktin kalo aku bisa seperti om aku. “ ujar Marvin
Untuk kariernya di bulutangkis, Marvin memiliki harapan yang sangat besar untuk bisa menjuarai olimpiade seperti sang idola Lin Dan. Ia ingin menjadi pemain besar seperti Lin Dan, menjadi pemain dunia yang di segani, dan mungkin kalau Lin Dan memiliki julukan Super Dan, kelak akan muncul julukan Super Vin untuk Marvin.
Sumber : Interview langsung via media chatting
