Melalui analisis CVP, Unilever dapat menghitung titik impas untuk investasi dalam teknologi digital, seperti pengembangan situs web dan infrastruktur logistik. Mereka juga mampu mengevaluasi margin kontribusi dari berbagai kategori produk yang dijual secara online, sehingga kampanye pemasaran dapat difokuskan pada produk dengan kontribusi laba tertinggi.
Hasilnya, Unilever mencatat peningkatan signifikan dalam penjualan daring pada tahun 2024, sekaligus menurunkan biaya pemasaran sebesar 10%. Langkah ini menunjukkan bagaimana akuntansi manajerial, khususnya CVP, dapat memberikan panduan yang jelas dalam pengambilan keputusan strategis berbasis data.
Penutup
Akuntansi manajerial memainkan peran krusial dalam pengambilan keputusan strategis dengan menyediakan informasi yang relevan, akurat, dan tepat waktu. Lebih dari sekadar alat untuk mencatat angka keuangan, akuntansi manajerial membantu perusahaan mengelola sumber daya, mengoptimalkan biaya, dan meningkatkan efisiensi operasional. Dengan analisis seperti biaya-volume-laba (CVP), akuntansi manajerial memungkinkan perusahaan untuk merencanakan masa depan yang lebih stabil dan berkelanjutan. Di tengah perkembangan teknologi dan digitalisasi, peran akuntansi manajerial semakin vital untuk menyediakan data yang lebih real-time dan berbasis analitik, sehingga perusahaan dapat tetap kompetitif dan menjaga profitabilitas jangka panjang. Dengan demikian, akuntansi manajerial bukan hanya alat pelaporan, tetapi juga kunci sukses dalam dunia bisnis yang dinamis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H