Mohon tunggu...
Noor Azmi
Noor Azmi Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Menjadikan Proses sebagai jalan sekaligus jembatan kehidupan. Pendidik adalah profesi memahami sekaligus aktor menjalani kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hari Ultah Titik Kehidupan

25 Januari 2024   20:13 Diperbarui: 25 Januari 2024   20:30 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Arsip : Noor Azmi

Kadang kita mengatakan mungkin agak telat mengucapkan (menyadarkan) ke dalam diri bahwa ulang tahun berulang.  Facebook memberi tahu bahwa kita masih ada. Hanya sekedar beberapa aksara untuk diucap dan ditulis. Terimakasih yang mengucapkan, mendoakan dan mengingatkan.

Semua ada waktunya. Siapapun kita entah sekarang dalam keadaan baik baik saja dalam faktor apapun. Atau tidak baik-baik saja dalam faktor apapun. Tetaplah menolong meski tidak ditolong. Tetaplah berfikir mengedepankan etika dan kebaikan. 

Semua ada waktunya. Yang diatas sudah meraih titik karir tetap saja tidak bisa dikejar yang dibawah (yang tidak atau belum memiliki karir). Yang lebih tua dalam hal usia tentu tetap saja tidak bisa dikejar usianya  yang lebih muda. Yang sudah berkelompok, memilik afiliasi tetap saja tidak bisa dikalahkan oleh perorangan atau individual. Yang punya banyak harta, tetap saja tidak pernah bisa disamakan dengan yang  tidak banyak harta. Yang memiliki jabatan tentu tidak bisa dikejar oleh seseorang yang baru lulus, atau masih mencari pekerjaan. Tapi sekali lagi semua ada waktunya.

Pangkat, usia, jabatan, kelompok, harta milik Allah. Datang darinya, kembali kepada-Nya.

Pangkat  dan jabatan memang dicari, dinanti bahkan dikejar manusia, tidak jarang mempermainkan sesuatu demi meraih itu semua.  Setelah mendapatkan pangkat dan jabatan, Manusia berlomba lagi mendapatkan harta, mengumpulkannya sampai lupa diri bahwa yang teguk pada akhirnya adalah hanyalah segelas air putih dan sepiring nasi. Namun kebanyakan manusia tetap saja  tidak memperdulikannya. Mengabaikan kesehatan, membuang waktu, bahkan melalaikan kewajiban demi mendapatkan itu semua. 

Setiap manusia pada akhirnya memiliki waktu yaitu usia dalam menjalani kehidupannya. Ada yang sempat merasakan hartanya, bahkan ada yang tidak sempat karena Takdir Allah SWT berkata lain. Hingga pada akhirnya kesadaran usialah menjadi penentu arah kehidupan yang akan datang. Bagi mereka yang sadar akan lebih cepat kembali kepada-Nya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun