Mohon tunggu...
Noor Azmi
Noor Azmi Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Menjadikan Proses sebagai jalan sekaligus jembatan kehidupan. Pendidik adalah profesi memahami sekaligus aktor menjalani kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menuai Pahala dengan Indera Kita

25 Januari 2024   14:15 Diperbarui: 26 Januari 2024   14:46 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kompasiana.com/

Terkadang kita jarang mau melihat, merasakan, menilik diri sendiri. Bahkan biasanya kita lebih sering mampu memperhatikan keadaan luar tanpa memperhatikan diri sendiri. Hal ini kerap terjadi disebabkan indera kita lebih sering digunakan untuk merespon keadaan luar. 

Padahal, sebagai manusia tidak seharusnya indera kita digunakan hanya sebagai alat untuk melihat (mata), mendengar (telinga), merasakan (peraba), mengucap (lidah) dan sebagainya untuk mengetahui keadaan luar. Indera juga juga merupakan amanah dari “Sang Khalik” yang mana digunakan dan dimanfaatkan terhadap dalam diri seseorang. 

“Indera yang diberikan Tuhan merupakan Amanah yang diberikan kepada Manusia”.

Di samping sebagai amanah, indera sudah sepatutnya digunakan kepada hal-hal yang bernuansa positif di dalam menjalani aktifitas kehidupan sehari-hari. Misalnya digunakankan untuk menolong orang lain, mendengarkan nasehat (ceramah), kerja sosial, dan aktifitas lainnya. 

Masing-masing orang berbeda-beda cara dalam menggunakan amanah Tuhan tersebut, namun yang terpenting dari semua itu adalah letak kebermanfaatan indera digunakan dengan baik atau tidak kiranya itulah yang menjadikan “porsi indikasi” dari indera yang dimiliki manusia. Selain itu, banyak diantara kita yang terkadang melupakan salah satu bagian dari indera yang juga tidak kalah penting. Di mana indera ini pulalah yang dijadikan asumsi moral (akhlak) seseorang dalam kehidupan. Indera yang dimaksud ialah lidah (indera yang dibutuhkan untuk mengucap). Lidah merupakan salah satu alat yang mana melalui inilah manusia mampu berucap, bercakap, termasuk belajar.

Lidah sebagaimana indera yang lainpun sangat berpotensi mengarah kedua arah baik itu positif maupun negatif. Penggunaan indera ke arah positif misalnya: membaca, belajar, berdiskusi dan lain-lain. Tentu jika dilakukan aktifitas-aktifitas tersebut maka indera ini bermanfaat bagi seseorang.

Lain halnya penggunaan indera (lidah) ke arah negatif misanya : adu domba, menggibah, mengumpat dan lain-lain. Tentu kebalikan dari indera positif yang mana jika dilakukan maka akan membuat seseorang yang melakukannya tadi berdosa bahkan menyebabkan dosa besar karena seringnya perbuatan dosa terkait. Sampai-sampai Nabi SAW memperingatkan kepada manusia melalui hadisnya yaitu : 

“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya dia berkata yang baik atau diam (al-Hadits)

Hal demikian mengindikasikan bahwa dorongan berkata yang dibarengi dengan kebaikan akan mendapatkan keutamaan tetapi jika tidak mampu memberikan kebaikan apalagi mengarah kepada keburukan tentu tentu diam akan lebih utama.

Oleh karena itu, seseorang hendaknya melihat kembali amanah Tuhan yang berupa indera tersebut apakah indera sudah dimanfaatkan, didayagunakan dengan baik atau tidak dan sudah digunakan dengan baik atau belum. Semua itu tujuannya tidak lain agar indera digunakan manusia dengan baik serta dapat mengantarkan manusa kepada sesuatu jalan yang benar. Serta sebagai salah satu bentuk rasa terimakasih telah diberikan kepada kita nikmat yang sangat banyak termasuk misalnya rezeki, pengetahuan dan indera itu sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun