Mohon tunggu...
Faiz Kholidiyah
Faiz Kholidiyah Mohon Tunggu... Guru - Pelajar

Belajar dari Pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Titik Hitam Bikin Kelam

12 Januari 2021   09:37 Diperbarui: 12 Januari 2021   09:41 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika seseorang berbuat maksiat dalam hidupnya maka ada Naqtah Sauda' namanya. Titik hitam atau noda hitam. Semakin banyak atau sering mengerjakan maksiat maka dengan perlahan titik hitam itu akan menutup sumber cahaya yang ada dalam hati sehingga semakin keras hatinya dan menghambat nilai kebaikan yang hendak masuk kedalam jiwa.

Apalagi jika yang menyebabkan titik hitam itu adalah perkara yang haram, kemudian mengalir dengan darah dan mendarah daging. Lalu masuk kedalam telinga kemudian kedalam mata,   apa kata Allah "    " -- di matanya ada penutup. Apabila masuk kedalam hati " " di dalam hatinya ada penyakit. Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup.

Maka tidak heran jika Rasulullah SAW senantiasa memperingatkan umatnya untuk menjauhi kemaksiatan. Cara yang dapat dilakukan untuk menghindarkan diri dari kemaksiatan adalah dengan menjaga indera.

Mata kita kadang tidak bisa menghindar dari hal-hal yang tidak kita inginkan. dari matalah kadang kita mempunyai pikiran negatif, dari matalah kadang kita menilai orang lain padahal hal tersebut belum tentu benar adanya.

Menjaga telinga dari suara-suara yang tidak baik atau tidak pantas, karena hanya sekedar mendengar gosip saja dapat membuat terjerumus ke dalam kemaksiatan.

Lidah merupakan anggota tubuh yang tidak bertulang, sehingga sangatlah lunak. Kelunakan itu membuat kita sangat mudah untu berbuat bohong, ingkar janji, mengumpat ataupun debat.

Menjaga mulut dengan mengistirahatkan perut dari memakan semua jenis makanan, terlebih lagi apabila makanan tersebut berasal dari hasil yang tidak halal. Sebab jika tidak dikendalikan akan membuat kita melakukan apa saja untuk memuaskan nafsu perut tersebut.

Selain itu, untuk menghindari maksiat kita harus selalu meningkatkan keimanan kita. Dengan bersemangat menimba ilmu agama karna ilmu agama adalah pondasi kehidupan kita. Membaca Alquran, karena itu merupakan nutrisi bagi hati kita. Menjaga  diri hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT dan senaniasa selalu ingat kepada-Nya.

ALLAHU  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun