Mohon tunggu...
Noor Hidayatullah
Noor Hidayatullah Mohon Tunggu... -

back to nature and moving forward.....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Aborsi? Pikirkan Lagi

19 November 2010   16:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:28 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12901822091588565378

[caption id="attachment_73746" align="alignleft" width="134" caption="from verlina.wordpress.com"][/caption] Aborsi......entahlah, mau apapun alasannya (entah karena isu feminisme, kehamilan diluar nikah, korban pemerkosaan) menurut saya adalah suatu kekeliruan yang sangat fatal. Adalagi, ada sekelompok orang yang menginginkan aborsi dilegalkan.....come on... are you lost your humanity?

Pelegalan aborsi (tentunya yang diluar alasan medis) menurut saya merupakan suatu langkah kemunduran dalam sejarah kemanusiaan. Kalau di telaah lagi masalah ini tidak lepas dari jargon-jargon free sex, selagi suka sama suka....why not. Kenapa juga kita membiarkan yang semacam ini dengan dalih kebebasan berekspresi dan hask asasi manusia, kita memutup mata. Bagaimana dengan hak untuk hidup si jabang bayi? Kalau tidak menginginkan si jabang bayi, serahkan pada yang menginginkan (bikin iklan kek...), atau dititipkan di panti asuhan dan biarkan kami yang mengasuh bayi-bayi kalian. Sudah zinah berdosa, ditambah pula aborsi yang sama saja membunuh....wooow, dua kali berdosanya.

Entahlah, setahu saya semua keyakinan menentang aborsi. Di islam hukum membunuh adalah dibunuh pula, menurut bude saya yang nasrani pelaku aborsi tidak akan diizinkan masuk surga. Begitu pula hindu dan budha. Ayolah...getting old is a must, but being mature is an option. Think wise before act...kalau perlu berpikir seribu kali untuk melakukan hal tercela dan terhina ini. Kalau gak mau resiko kehamilan...stop free sex, demi tuhan.

Tapi apalah artinya curahan hati saya ini....saya hanya manusia biasa, sisanya terserah kalian. Dan terserah kalian kalau saya dibilang muna, sok suci....i dont give a s*%t, why? Because i still have a dignity for not to do that s%*t. Last....inspired this “how people will respect to you if you can’t respect your own

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun