Mohon tunggu...
Noor Adha Aprilea
Noor Adha Aprilea Mohon Tunggu... Lainnya - PLP Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Midwifery | Pranata Laboratorium Pendidikan di Poltekkes Kemenkes Banjarmasin | Journal Editor

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Upaya Pemberdayaan Keluarga untuk Mengatasi Stunting di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan

10 Oktober 2024   23:41 Diperbarui: 10 Oktober 2024   23:53 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
TIM Pengabdian kepada Masyarakat bersama Bidan Desa dan Kader/Dokpri

19 April 2024, Puskesmas Astambul, Kabupaten Banjar - Tim pengabdian masyarakat dari Poltekkes Kemenkes Banjarmasin belum lama ini mengadakan kegiatan  pengabdian kepada masyarakat"Pemberdayaan Keluarga dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting' di posyandu wilayah kerja Puskesmas Astambul. 

Kegiatan ini bertujuan untuk mengatasi masalah malnutrisi, khususnya stunting, yang menjadi perhatian serius di Kabupaten Banjar.Berdasarkan data, stunting merupakan masalah kesehatan yang menimpa 30,8% balita di Indonesia.

 Di Kabupaten Banjar, masalah ini lebih banyak terjadi pada keluarga yang berisiko, yang sering kali disebabkan oleh kurangnya pengetahuan tentang gizi seimbang, terbatasnya akses terhadap makanan bergizi, dan pola makan yang tidak sehat.

Selama kegiatan ini, tim melakukan serangkaian kegiatan yang mencakup penyuluhan tentang pentingnya gizi seimbang, pola makan sehat, dan praktik sanitasi yang baik (WASH). 

Para peserta juga diberdayakan melalui pelatihan untuk meningkatkan kemandirian mereka dalam mengelola makanan dan kesehatan anak-anak mereka. Program ini juga mencakup pemeriksaan kesehatan rutin untuk anak-anak .

“Melalui program ini, kami berharap dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan para ibu mengenai pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta pemahaman mengenai gizi seimbang,” ujar ketua tim pengabdian masyarakat, Noor Adha Aprilea.Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada peningkatan pengetahuan, tetapi juga pada perbaikan gizi.

Melalui edukasi yang tepat dan intervensi yang sesuai dengan konteks lokal, seperti penyuluhan dan monitoring secara berkala, kegiatan ini berhasil memberikan dampak positif dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah tersebut. 

Ketua tim menambahkan, "Diperlukan program lanjutan untuk memperluas jangkauan edukasi kepada lebih banyak keluarga di wilayah ini, dengan fokus pada penyuluhan rutin mengenai gizi seimbang dan praktik sanitasi yang baik."

Dengan upaya bersama ini, diharapkan dapat tercipta generasi yang sehat dan terbebas dari masalah stunting, demi masa depan yang lebih baik bagi anak-anak di Kabupaten Banjar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun