Mohon tunggu...
Syehan Althaf Nattraya
Syehan Althaf Nattraya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Hub Int yang hobi Boxing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dominasi Korea Selatan 2024 : Fenomena Korean Waves Di Indonesia

23 November 2024   14:41 Diperbarui: 23 November 2024   14:45 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Korean Wave sedang marak di banyak negara. Ini adalah hasil dari upaya Korea Selatan untuk menyebarkan budayanya ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Masyarakat Indonesia mulai mengenal beragam budaya Korea, termasuk drama, film, musik, acara televisi, festival budaya, masakan dan makanan khas Korea, elektronik, mode, gaya hidup, hingga kosmetik dan produk kecantikan (makeup dan skincare).Saat ini, Korean Wave sedang marak di Indonesia, terutama di kalangan remaja, berdampak pada generasi milenial. Mayoritas remaja Indonesia menyukai K-Pop dan drama Korea. Para remaja Indonesia secara tidak disadari mengkonsumsi budaya Korea. Mereka sangat antusias terhadap maraknya Korean Wave di Indonesia. Namun, sebagai anak Indonesia, mereka diharapkan dapat bersikap kritis terhadap budaya Korea dan tetap menjaga budaya lokal mereka. Remaja yang menyukai K-Pop diharapkan lebih terbuka pada budaya bangsa mereka dan tidak menutup mata atau telinga pada musik pop Indonesia atau budaya lokal Indonesia lainnya karena mereka adalah generasi penerus bangsa. Ada berbagai bukti dan contoh fenomena Korean Wave yang terjadi di Indonesia dan menjadi tren baru bagi generasi muda, antara lain.

Fenomena Korean Food

Makanan Korea, juga dikenal sebagai "K-Food", merupakan salah satu bagian dari penyebaran kebudayaan Korea Selatan yang semakin populer di Indonesia. Seiring berkembangnya tren K-Pop dan K-Drama, banyak restoran dan kafe di Indonesia mulai menyajikan menu dengan makanan Korea, bahkan ada banyak kafe dan restoran khusus Korea di pusat-pusat kota.
Berkembangnya makanan Korea di Indonesia juga mendorong para pedagang jajanan jalanan untuk memulai bisnis mereka sendiri, terutama dengan hadirnya Korean Street Food yang sering diadakan pada acara tertentu. Minimarket juga sering menjual makanan siap saji dan berbagai camilan Korea. Berbagai macam jenis dan keunikan makanan Korea membuatnya semakin diminati oleh masyarakat Indonesia. Tidak jarang kita melihat anak muda di Indonesia yang memulai bisnis makanan Korea atau hanya nongkrong cantik menikmati makanan dari negeri ginseng tersebut.

Fenomena Korean Drama

Salah satu istilah yang paling umum dikenal orang ketika berbicara tentang gelombang Korea adalah K-Pop. Ini adalah sebutan untuk musik pop Korea dan secara harafiah merupakan kepanjangan dari Korean Pop. K-Pop telah berkembang menjadi budaya populer di Korea Selatan bukan hanya karena musiknya saja, tetapi juga karena tarian yang dilakukan oleh setiap penyanyi Korea Selatan menjadi "selling point" tersendiri. Karena tujuan dari K-Pop adalah untuk menginvasi budaya orang lain, banyak orang
Selain itu, drama Korea Selatan dapat memiliki dampak yang signifikan pada industri film Indonesia, misalnya dengan menggunakan drama Korea Selatan sebagai model untuk pembuatan sinetron. Selain itu juga mendorong pengembangan budaya populer lainnya, seperti K-Pop, gaya berpakaian artis Korea Selatan, makeup, dan bahkan munculnya restoran Korea Selatan, kursus bahasa, dan toko pernak-pernik. Kemunculan Korean wave di Indonesia mulai terasa melalui K-Drama, seperti munculnya komunitas penyuka K-Drama, munculnya toko online yang menjual barang Korea, pembukaan pusat kebudayaan Korea dan universitas yang menawarkan program studi terkait Korea, dan munculnya K-Pop dan K-Style.

Fenomena Korean Style

Indonesia, negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia saat ini, adalah rumah bagi jutaan pecinta K-pop dan penggemar K-pop. Pada tahun 2019, Twitter mengumumkan daftar negara yang paling banyak men-tweet tentang artis Kpop. Sepanjang tahun 2019, dan Indonesia berada di peringkat ketiga setelah Korea Selatan dan Thailand. Indonesia menempati posisi kedua untuk jumlah penayangan video K-pop di YouTube berdasarkan negara.
. Kualitas atau penampilan bahan atau barang lain yang membedakannya dari pakaian dan pakaian jadi lainnya adalah yang membedakan budaya pop Korea, khususnya tren fashion, dari pakaian lain. Busana Korea dianggap unik karena menampilkan warna-warna cerah pada pakaian dan mudah menyatu dengan tubuh dan warna kulit Asia. Dalam suatu budaya, mode adalah gaya pakaian yang populer. Dalam berbagai bentuk, busana telah menjadi gaya hidup masyarakat modern.

Budaya Bahasa Korea

Generasi milenial juga sering menyelipkan kata-kata bahasa Korea dalam kehidupan sehari-hari mereka, seperti annyeong, saranghae, hyung, dan hwaiting. Ini sebetulnya dapat menjadi peluang untuk mendorong generasi milenial untuk lebih memahami bahasa asing seperti bahasa Korea. Generasi muda di Indonesia mengalami dorongan untuk belajar bahasa Korea. Mereka tidak hanya mengkonsumsi hal-hal yang berbau Korea, seperti idola dan musik Kpop, tetapi juga menghasilkan sesuatu yang membanggakan menggunakan bahasa Korea. Ternyata bukan hanya minat penduduk Indonesia untuk mempelajari budaya Korea seperti musik Kpop ataupun Kdrama yang semakin meningkat, namun minat belajar bahasa Korea pun semakin bertambah. Sebuah laporan dari Korean Educational Statistics Service menunjukkan peningkatan total pelajar Indonesia dari angka 1.025 di tahun 2014 hingga 1.613 di tahun 2019 yang melanjutkan studinya di negeri Ginseng itu. Terlebih adanya beasiswa pemerintah Korea seperti Korean Government Scholarship untuk jenjang S1 hingga S3 juga merupakan pendorong banyak generasi muda yang tertarik belajar bahasa Korea ataupun melanjutkan kuliah di sana.

Jumlah besar Korean Wave di Indonesia tidak terpengaruh oleh era modern. Korean Waveters menyebar melalui perangkat sosial media dan internet, yang dapat diakses dengan cepat, terutama di kalangan generasi milenial. Remaja menghargai lirik lagu K-Pop dan sering menyanyikannya di tempat umum, seperti di kelas, dan di tempat lain. Tidak hanya bernyanyi, banyak remaja senang mengikuti tantangan menari K-Pop yang sedang marak di sosial media.
Secara tidak langsung, fenomena Korean Wave di Indonesia menunjukkan bagaimana negara Korea Selatan mampu mendominasi negara-negara di luar Asia Timur, seperti Indonesia. Dan jika dilihat lebih jauh, budaya Korea sudah sampai di barat dan menjadi trend baru bagi banyak anak muda.

Source:
Catherine Valenciana, Korean Wave; Fenomena Budaya Pop Korea Pada Remaja Milenial di Indonesia. Jurnal Diversita, Vol. 8, No. 2, Desember 2022. (205-214), Hal. 205.
Tren kuliner korea di Indonesia berawal dari akulturasi budaya. Diakses di https://kaltimfaktual.co/tren-kuliner-korea-di-indonesia-berawal-dari-akulturasi-budaya/
Idola Putri, K-Drama dan Penyebaran Korean Wave di Indonesia. Jurnal ProTVF, Vol. 3, No. 1, (68-80), Hal. 73.
Shitara Jannah, pengaruh korean wave dalam fashion style pada remaja Indonesia. Jurnal JISE, Vol. 1, No. 3, (11-20), Hal. 15.
Fatimazuhroh, fenomena K-Popers di Indonesia dan bahasa korea. Lister.co.id diakses di https://lister.co.id/blog/fenomena-k-popers-indonesia/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun