Mohon tunggu...
noobentities009
noobentities009 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya biasa dipanggil Ray. Saya adalah mahasiswa aktif di kampus IAIN Kudus yang mengambil program studi Tadris Bahasa Inggris. Untuk hobi, saya mempunyai minat lebih pada olahraga dan kegiatan outdoor. Saya juga aktif di organisasi Mapala IAIN Kudus(Palwa51) ini. Dalam program studi Tadris Bahasa Inggris ini, ada salah satu mata kuliah yang mengajarkan saya bahwa mempelajari Bahasa Inggris itu tidak hanya menulis, mendengar, dan membaca dalam Bahasa Inggris. Namun, kita harus mengikuti perkembangan teknologi di era digital sekarang ini agar pembelajaran Bahasa Inggris kita jadi lebih efektif dan efisien. Dengan bantuan literasi digital untuk mempelajari Bahasa Inggris, kita jadi lebih tahu isu-isu apa yang mungkin sedang dihadapi para pelajar dan pembelajar Bahasa Inggris di era sekarang. Kita jadi lebih leluasa ter-connect dengan pembelajar lain atau bahkan orang asing sekalipun untuk membantu meningkatkan keterampilan Bahasa Inggris kita serta memahami isu-isu yang mungkin jarang sekali dibahas dalam masalah pembelajaran Bahasa Inggris zaman sekarang. Seperti kurangnya akses pembelajaran Bahasa Inggris kepada Anak Berkebutuhan Khusus mungkin menjadi salah satu isu di zaman sekarang yang kurang diperhatikan. Pembelajaran adaptif dan inklusif yang tepat guna mungkin masih menjadi salah satu permasalahannya. Dan harapannya, di kompasiana ini saya bisa mencari jurnal-jurnal atau artikel-artikel untuk mendukung saya mengerjakan tugas esai saya pada matkul Literasi Digital. Terimakasih.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Two Steps Ahead with Technology: Tantangan dan Peluang Literasi Digital dalam Pendidikan Bahasa Inggris untuk Pelajar Berkebutuhan Khusus.

29 Desember 2024   21:00 Diperbarui: 29 Desember 2024   20:41 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di zaman yang serba digital ini, perkembangan teknologi telah merambah hampir semua aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Salah satu bidang yang merasakan dampak besar dari kemajuan teknologi adalah pendidikan Bahasa Inggris.

      Teknologi memberikan berbagai kemudahan dan peluang, baik bagi pelajar biasa maupun bagi pelajar berkebutuhan khusus (ABK). Namun, meskipun teknologi dapat membawa banyak manfaat, penggunaan teknologi dalam pembelajaran Bahasa Inggris bagi ABK tidak tanpa tantangan. Meskipun ada banyak potensi positif yang bisa diambil, berbagai hambatan yang masih ada harus diatasi agar ABK dapat merasakan manfaat yang maksimal.

Tantangan dalam Pemanfaatan Teknologi Bagi Anak Berkebutuhan Khusus.

     

       Salah satu tantangan utama dalam pemanfaatan teknologi untuk ABK adalah terbatasnya akses terhadap perangkat dan internet. Banyak keluarga yang memiliki ABK tinggal di daerah-daerah yang tidak memiliki akses internet yang memadai, atau mereka tidak mampu membeli perangkat digital seperti komputer, tablet, atau smartphone. Tanpa perangkat ini, ABK tentu akan kesulitan dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Inggris yang kini banyak bergantung pada platform digital. Ketidakmampuan untuk mengakses teknologi ini akan membuat ABK tertinggal dalam hal pembelajaran yang berbasis digital.

Selain itu, meskipun teknologi hadir untuk mempermudah, kurangnya aplikasi atau platform pembelajaran yang ramah ABK menjadi masalah. Banyak aplikasi pembelajaran Bahasa Inggris yang ada sekarang lebih ditujukan untuk pelajar pada umumnya dan belum dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan ABK. Misalnya, bagi anak dengan gangguan penglihatan, aplikasi yang tidak memiliki fitur pembaca layar atau teks yang bisa disesuaikan akan sangat sulit digunakan. Begitu juga bagi ABK yang memiliki gangguan motorik, aplikasi yang tidak mendukung pengoperasian dengan alat bantu atau perangkat khusus akan menjadi penghalang dalam proses belajar.

Kurangnya pelatihan bagi pengajar dalam menggunakan teknologi untuk pembelajaran ABK juga menjadi tantangan. Banyak guru yang belum terlatih dalam menggunakan teknologi digital secara efektif dalam mengajar ABK. Tanpa pemahaman yang baik mengenai bagaimana memanfaatkan teknologi untuk mendukung ABK, guru akan kesulitan dalam memilih aplikasi atau metode yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Sebagai akibatnya, penggunaan teknologi yang seharusnya menjadi alat bantu pembelajaran justru menjadi hambatan bagi ABK.

Peluang yang Diberikan Teknologi dalam Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Anak Berkebutuhan Khusus.

      Meskipun terdapat berbagai tantangan, teknologi tetap menawarkan banyak peluang yang sangat bermanfaat bagi pembelajaran Bahasa Inggris untuk ABK. Salah satu peluang terbesar adalah kemampuannya untuk menyediakan pengalaman belajar yang lebih personal dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing siswa. Teknologi yang berbasis kecerdasan buatan atau AI, bisa membantu untuk menyesuaikan materi yang diberikan dengan kemampuan dan perkembangan masing-masing ABK. Dengan demikian, ABK tidak akan merasa terbebani dengan materi yang terlalu sulit, atau merasa bosan dengan materi yang terlalu mudah. AI bisa dengan mudah menilai kemampuan ABK dan memberikan latihan yang sesuai untuk membantu mereka belajar lebih baik.

Selain itu, teknologi juga menawarkan pembelajaran yang lebih interaktif dengan pembelajar dan menyenangkan. Salah satu contoh penerapan teknologi dalam pembelajaran adalah dengan menggunakan gamifikasi atau pendekatan yang memasukkan elemen-elemen permainan dalam pembelajaran. Dalam pendekatan ini, pembelajaran dilakukan dengan cara yang menyenangkan, seperti permainan atau tantangan yang dapat memotivasi ABK untuk terus belajar. Pembelajaran Bahasa Inggris melalui permainan juga dapat meningkatkan keterlibatan dan konsentrasi ABK, membuat mereka merasa lebih tertarik untuk belajar tanpa merasa tertekan.

Teknologi seperti Augmented Reality yaitu teknologi yang menggabungkan dunia nyata dengan memasukkan elemen digital secara interaktif dan real-time dan teknologi Virtual Reality atau VR yaitu teknologi yang menciptakan lingkungan dunia digital seolah-olah benar-benar berada didalam lingkungan tersebut, juga membuka peluang besar dalam menciptakan pengalaman belajar yang lebih visual dan menyeluruh. Dengan AR dan VR, ABK bisa belajar Bahasa Inggris dengan cara yang lebih hidup dan nyata. Misalnya, mereka bisa berinteraksi dengan objek virtual untuk mempelajari kosakata-kosakata baru atau memahami konteks kalimat dalam Bahasa Inggris. Pembelajaran berbasis AR dan VR ini sangat bermanfaat bagi ABK dengan gangguan penglihatan atau gangguan motorik, karena mereka dapat merasakan pengalaman belajar yang lebih konkret dan langsung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun