Di zaman yang serba digital ini, perkembangan teknologi telah merambah hampir semua aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Salah satu bidang yang merasakan dampak besar dari kemajuan teknologi adalah pendidikan Bahasa Inggris.
   Teknologi memberikan berbagai kemudahan dan peluang, baik bagi pelajar biasa maupun bagi pelajar berkebutuhan khusus (ABK). Namun, meskipun teknologi dapat membawa banyak manfaat, penggunaan teknologi dalam pembelajaran Bahasa Inggris bagi ABK tidak tanpa tantangan. Meskipun ada banyak potensi positif yang bisa diambil, berbagai hambatan yang masih ada harus diatasi agar ABK dapat merasakan manfaat yang maksimal.
Tantangan dalam Pemanfaatan Teknologi Bagi Anak Berkebutuhan Khusus.
  Â
    Salah satu tantangan utama dalam pemanfaatan teknologi untuk ABK adalah terbatasnya akses terhadap perangkat dan internet. Banyak keluarga yang memiliki ABK tinggal di daerah-daerah yang tidak memiliki akses internet yang memadai, atau mereka tidak mampu membeli perangkat digital seperti komputer, tablet, atau smartphone. Tanpa perangkat ini, ABK tentu akan kesulitan dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Inggris yang kini banyak bergantung pada platform digital. Ketidakmampuan untuk mengakses teknologi ini akan membuat ABK tertinggal dalam hal pembelajaran yang berbasis digital.
Selain itu, meskipun teknologi hadir untuk mempermudah, kurangnya aplikasi atau platform pembelajaran yang ramah ABK menjadi masalah. Banyak aplikasi pembelajaran Bahasa Inggris yang ada sekarang lebih ditujukan untuk pelajar pada umumnya dan belum dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan ABK. Misalnya, bagi anak dengan gangguan penglihatan, aplikasi yang tidak memiliki fitur pembaca layar atau teks yang bisa disesuaikan akan sangat sulit digunakan. Begitu juga bagi ABK yang memiliki gangguan motorik, aplikasi yang tidak mendukung pengoperasian dengan alat bantu atau perangkat khusus akan menjadi penghalang dalam proses belajar.
Kurangnya pelatihan bagi pengajar dalam menggunakan teknologi untuk pembelajaran ABK juga menjadi tantangan. Banyak guru yang belum terlatih dalam menggunakan teknologi digital secara efektif dalam mengajar ABK. Tanpa pemahaman yang baik mengenai bagaimana memanfaatkan teknologi untuk mendukung ABK, guru akan kesulitan dalam memilih aplikasi atau metode yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Sebagai akibatnya, penggunaan teknologi yang seharusnya menjadi alat bantu pembelajaran justru menjadi hambatan bagi ABK.
Peluang yang Diberikan Teknologi dalam Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Anak Berkebutuhan Khusus.
   Meskipun terdapat berbagai tantangan, teknologi tetap menawarkan banyak peluang yang sangat bermanfaat bagi pembelajaran Bahasa Inggris untuk ABK. Salah satu peluang terbesar adalah kemampuannya untuk menyediakan pengalaman belajar yang lebih personal dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing siswa. Teknologi yang berbasis kecerdasan buatan atau AI, bisa membantu untuk menyesuaikan materi yang diberikan dengan kemampuan dan perkembangan masing-masing ABK. Dengan demikian, ABK tidak akan merasa terbebani dengan materi yang terlalu sulit, atau merasa bosan dengan materi yang terlalu mudah. AI bisa dengan mudah menilai kemampuan ABK dan memberikan latihan yang sesuai untuk membantu mereka belajar lebih baik.
Selain itu, teknologi juga menawarkan pembelajaran yang lebih interaktif dengan pembelajar dan menyenangkan. Salah satu contoh penerapan teknologi dalam pembelajaran adalah dengan menggunakan gamifikasi atau pendekatan yang memasukkan elemen-elemen permainan dalam pembelajaran. Dalam pendekatan ini, pembelajaran dilakukan dengan cara yang menyenangkan, seperti permainan atau tantangan yang dapat memotivasi ABK untuk terus belajar. Pembelajaran Bahasa Inggris melalui permainan juga dapat meningkatkan keterlibatan dan konsentrasi ABK, membuat mereka merasa lebih tertarik untuk belajar tanpa merasa tertekan.
Teknologi seperti Augmented Reality yaitu teknologi yang menggabungkan dunia nyata dengan memasukkan elemen digital secara interaktif dan real-time dan teknologi Virtual Reality atau VR yaitu teknologi yang menciptakan lingkungan dunia digital seolah-olah benar-benar berada didalam lingkungan tersebut, juga membuka peluang besar dalam menciptakan pengalaman belajar yang lebih visual dan menyeluruh. Dengan AR dan VR, ABK bisa belajar Bahasa Inggris dengan cara yang lebih hidup dan nyata. Misalnya, mereka bisa berinteraksi dengan objek virtual untuk mempelajari kosakata-kosakata baru atau memahami konteks kalimat dalam Bahasa Inggris. Pembelajaran berbasis AR dan VR ini sangat bermanfaat bagi ABK dengan gangguan penglihatan atau gangguan motorik, karena mereka dapat merasakan pengalaman belajar yang lebih konkret dan langsung.