Mohon tunggu...
noor johan
noor johan Mohon Tunggu... Jurnalis - Foto Pak Harto

pemerhati sejarah

Selanjutnya

Tutup

Politik

Orang Lama di Kabinet Baru

15 Oktober 2024   09:47 Diperbarui: 15 Oktober 2024   10:15 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Presiden terpilih Prabowo Subianto memanggil puluhan orang calon menteri kabinetnya.

Pemanggilan para calon menteri itu di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Senin14 Oktober, berlangsung dari siang hingga malam.

Sebelum meninggalkan kediaman Jalan Kertanegara, Prabowo mengatakan bahwa semua yang diundang itu  menyatakan kesediaannya menjadi menteri. "Pemanggilan para calon menteri itu untuk konfirmasi," ujar Prabowo.

Tidak kurang dari 49 orang yang dipanggil. Jika Undang-undang sebelumnya hanya membolehkan menteri sebanyak 34 orang, apakah setelah Undang-undang itu direvisi maka kabinet mendatang terdiri dari 49 menteri?

Selain wajah lama, wajah baru yang tampak kemarin seperti Natalius Pigai, Veronica Tan. Natalius Pigai yang sudah makan asam garam di Komisi Nasional Hak Azasi Manusia, tidak sulit memperkirakan akan ditempatkan di kementrian apa, namu Veronica Tan, agak sulit menebak akan ditempatkan dimana.

Di tengah kesulitan ekonomi di mana banyak pemutusan hubungan kerja, deflasi berdampak daya beli menurun, calon menteri ekonomi banyak dari menteri yang sekarang menjabat.

Sebut saja Sri Mulyani yang tegas dihadapan wartawan menyatakan akan menjadi menteri keuangan kembali. Juga Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menko Airlangga Hartato.

Padahal tim ekonomi pada kabinet sebelumnya, maksimal hanya memciptakan pertumbuhan 6%, sedangkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto dalam pidatonya menjanjikan pertumbuhan 8%.

Mungkin Prabowo memiliki kiat, dengan tim yang sama, di bawah kendalinya, pertumbuhan 8% akan dicapai.

Kita tunggu!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun