Mohon tunggu...
noor johan
noor johan Mohon Tunggu... Jurnalis - Foto Pak Harto

pemerhati sejarah

Selanjutnya

Tutup

Politik

Prabowo Melindungi Segenap Bangsa Indonesia

15 Juli 2024   10:50 Diperbarui: 15 Juli 2024   10:56 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
VOA Indonesia/Presiden Terpilih Prabowo Subianto  

Indonesia yang baru merdeka sepuluh tahun dipotong perang kemerdekan selama lima tahun, dimotori Presiden Soekarno dan Perdana Menteri Ali Sostro Amidjojo, muncul sebagai pemimpin baru bagi negara-negara di Asia Afrika dan sepuluh poin yang dihasilkan konferensi itu dikenal sebagai Dasa Sila Bandung, menjadi inspirasi bagi perjuangan kemerdekaaan negara-negara di Asia dan Afrika serta merambah ke  negara-negara di Amerika Latin.

Namun sayang,  dwi tunggal Soekarno-Hatta yang dikawinkan oleh kancah revolusi kemerdekaan Indonesia akhirnya bercerai.  Mohammad Hatta menyatakan mundur sebagai Wakil Presiden dipengujung tahun 1956. Sementara Perdana Menteri Ali Sostro Amidjojo, bergantian meminpin kabinet dalam sistem parlementer yang dianut pada saat itu, dan akhirnya Presiden Soekarno melaju tanpa patner setelah kembali ke UUD 1945 yang menganut sistem presidensial pada 5 Juli 1959.

Negara Terkuat Diselatan Khatulistiwa

Dalam kesendirian Presiden Soekarno mempersoalkan masalah Irian Barat yang seharusnya sudah beres satu tahun setelah Konferensi Meja Bundar tahun 1950. Persoalan ini tidak digubris oleh Belanda hingga Presiden Soekarno memutuskan merebut Irian Barat dengan kekuatan militer.

Untuk mempersiapkan kekuatan militer maka dibutuhkan peralatan perang. Tanpa mengurangi predikat sebagai tokoh gerakan non blok, Presiden Soekarno menerima tawaran Rusia menyediakan peralatan perang dengan pembayaran mundur atau utang, sedangkan Amerika sebagai sekutu Belanda dalam NATO tidak menggubris permintaan Indonesia membeli peralatan perang.

Tidak tanggung-tanggung, peralatan perang yang dibeli dari Rusia nilainya lebih dari dua milyar dollar, berupa beberapa skuadron pesawat terbang tempur paling canggih saat itu, dua belas kapal selam hingga kapal perusak, tank dan meriam serta peralatan perang lainnya, menjadikan Indonesia sebagai negara terkuat di bagian selatan khatulistiwa.

Memantau Indonesia sungguh-sungguh menyiapkan perang dengan Belanda untuk merebut Irian Barat, akhirnya Amerika melalui PBB memaksa Belanda menyerahkan Irian Barat pada Indonesia melalui proses penentuan pendapat rakyat.

Trikora, Dwikora, Nefo dan Ganefo

Selesai masalah Irian Barat dalam bingkai Trikora, kembali Presiden Soekarno mengumandangkan Dwikora, sebagai protes terbentuknya negara boneka bentukan Inggris yakni Malaysia, dan kembali Indonesia mempersiapkan perang.

Presiden Soekarno sebagai tokoh gerakan non blok terus meneriakkan protes atas ketidakadilan PBB yang berpihak pada negara-negara barat, dan selanjutnya membentuk organisasi  baru yaitu New Emerging Forces (NEFO) yang anggotanya adalah negara-negara yang baru merdeka, non imperialis, dan sosialis. Selanjutnya Presiden Soekarno mengadakan pesta olah raga disebut The Games Of The New Emerging Forces (Ganefo) sebagai tandingan dari pesta  Olympic Games.

Mempersiapkan dua perang yaitu Trikora dan Dwikora, serta mempersiapkan lembaga tandingan PBB dan  tandingan pesta olah raga Olimpiade, berdampak abai dengan perekonomian dalam negeri. Terjadi penurunan di sektor pertanian, perkebunan, perdagangan dan industri, sampai tanggal 1 Oktober 1965, apa yang menamakan dirinya Gerakan 30 September melakukan kudeta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun