Angkatan Laut A.S. sedang menguji solusi baru untuk permasalah kuno. Alih-alih chipping, sandblasting atau hydroblasting, mereka mengadopsi teknologi dari sektor dirgantara: ablasi laser.Â
Tim di Puget Sound Naval Shipyard sudah menggunakan sistem pengupasan cat laser yang awalnya dikembangkan oleh perusahaan teknologi Adapt Laser yang berbasis di Missouri untuk digunakan pada komponen pesawat. Perangkat mengelupas karat, cat, minyak, dan kontaminan lainnya tanpa meninggalkan residu atau merusak media.Â
Alih-alih debu, karat dan pasir yang meletus di permukaan meninggalkan baja telanjang yang bersih dan siap dicat. Galangan kapal Armada ke-7 di Yokosuka (Fasilitas Perbaikan Kapal dan Pusat Pemeliharaan Regional Jepang, atau SRF-JRMC) sedang berupaya menghadirkan ablasi laser ke halamannya untuk memperbaiki kondisi tenaga kerjanya dan mempercepat alur kerjanya.Â
Saat mempertimbangkan waktu persiapan, proses pengupasan, dan pembersihan pasca pengupasan, ablasi laser mungkin lebih cepat daripada beberapa proses persiapan tradisional, menurut Naval Sea Systems Command (NAVSEA). Naval Undersea Warfare Center Keyport dan Puget Sound Naval Shipyard (PSNS) menguji coba penggunaan laser ablasi di atas kapal induk USS Carl Vinson pada Oktober 2019, dan mereka senang dengan hasilnya. Teknologi ablasi laser meninggalkan permukaan yang benar-benar bersih, dan tidak perlu lagi menggunakan pelarut atau bahan kimia untuk menghilangkan minyak, lemak, atau kontaminan permukaan lainnya.Â
"Kami dapat menggunakan teknologi ablasi laser untuk mengurangi paparan pelarut keras atau bahan kimia dan meningkatkan ergonomi pekerja, "kata Scott Castro, mandor umum untuk Shop 71, Painters Blasters dan Tilesetters di PSNS. Satu bidang untuk studi di masa depan: ablasi laser menciptakan reaksi kimia baru dan berbeda selama proses pembuangan, dan ini perlu dievaluasi untuk pertimbangan kualitas udara, menurut insinyur kimia Dr. Kraig Frederickson dari Naval Undersea Warfare Center Keyport.Â
Naval Sea Systems Command sedang menguji alat ablasi laser dan menyiapkan materi pelatihan untuk memungkinkan penerapan sistem di galangan kapal dan pusat pemeliharaan lain, dan suatu hari nanti bisa terlihat digunakan di seluruh armada. Prioritas pertama adalah pada aplikasi perangkat genggam yang dapat menghilangkan senjata jarum untuk bekerja di area terbatas. Kabar ini baik bagi pelaut mana pun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H