Mohon tunggu...
citra wulandary yunisha
citra wulandary yunisha Mohon Tunggu... -

Aku hanyalah setitik harapan di derasnya arus kehidupan. Yang mungkin tak berarti bagi siapapun, atau mungkin pernah sangat berarti. Bagi malaikat'kah? Manusia'kah? atau iblis'kah?

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bu, Maafkan Aku Berdosa Bu..

30 Juli 2010   02:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:27 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

bu.
maaf aku masih angkuh.
dewasa sepertinya jauh dariku.
belum bisa sabar menghadapimu.
padahal aku begitu sayang padamu.
bu.
maaf aku melawan.
tak seharusnya aku menyombongkan diri dengan ego ku.
padahal aku tau kau lakukan semua yang terbaik untukku.
bu.
maaf aku membangkang.
sulit menahan persepsi ku yang terkadang berbeda denganmu.
padahal kau tau baik buruknya kehidupan.
masih saja aku meremehkan.
bu.
maaf telah menyusahkanmu.
sejak kecil menyusahkanmu.
sampai sekarang selalu menyusahkanmu.
bu.
maaf sempat berfikir kau tidak lebih menyayangiku dari yang lain.
padahal kau sangat mempedulikanku.
sebenarnya akulah yang sangat kau cintai.
bu.
maaf aku mengecewakanmu.
padahal kau selalu bilang akulah yang kau banggakan.
akulah yang kau andalkan.
tapi aku sama sekali merasa belum berbuat sesuatu yang berarti.
bu.
maaf sering meresahkanmu.
aku kesal.
tapi kau tak pernah kesal padaku.
kau tetap berdoa dengan ikhlas untukku,
"semoga kamu selalu dilindungi Alloh."
bu.
maaf telah membuatmu meneteskan airmata.
sikapku begitu bodoh.
tapi aku terlampau sombong untuk mengakuinya.
bahkan sekedar bilang,"iya aku salah.maafkan aku, bu."
bu.
maaf membuatmu sakit.
tak pernah berniat aku, bu.
padahal kau sakit karena memikiraku, mengkhawatirkanku.
tapi aku lagi lagi tak bisa berkata apa-apa.
bu.
maaf aku pernah marah karena kita bertengkar.
aku tak bisa menahan emosi.
aku membantah.
lagi lagi karena keegoisanku.
dan kau diam.
dan kau menundukan kepala.
mengusap wajah, menghela nafas, berbisik istigfar.
dan kita berdua bicara.
dan suaramu bergetar "ibu minta maaf.."
bu, kenapa harus minta maaf!
bu.
maaf mengacuhkanmu.
sibuknya aku dengan urusanku sendiri.
dengan duniaku.
padahal kaulah salah satu penyelamat duniaku dengan doa doa yang kau panjatkan siang malam.
bu.
maaf tidak menjagamu selalu.
kau lanjut usia aku tau.
tapi aku sebatas tau tanpa sering menyadari bahwa kaulah malaikatku bu.
bu.
maaf.
maaf bu aku merasa berdosa bu.
aku berdosa.
melukaimu,menyakiti hatimu,membuatmu bersedih hingga terkadang menangis tak tertahan lalu solat meminta ampun padahal itu dosaku bu.
bu.
maaf aku terkadang lupa mendoakanmu satu atau dua hari.
padahal tak hentinya kau baca ayat ayat suci itu untuk ku dan juga keluargamu.
bu.
maaf.
aku berdosa bu.
maaf aku menyesal bu.
bu maaf aku berdosa.
maafkan aku bu.
maafkan tingkah mengesalkanku.
maafkan ego ku.
maaf bu.
maaf........

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun